Zero
Sudah hampir tiga Minggu sejak makan malam itu,muncul rasa yang seharusnya tidak boleh ada.
Semua hari yang aku lalui tampak biasa biasa saja dengan Alicia.
Tapi...ada satu masalah yang membuat hidupku semakin tidak tenang.
Aku rasa aku menyukai nya..
Memang terasa tidak mungkin,tapi inilah yang terjadi.
Aku menyukai sahabatku sendiri.
Oh my Gosh kenapa ini terjadi padaku,bagaimana aku bisa menyampaikan perasaanku.
Aku tak bisa menyimpan ini sendiri,aku memutuskan untuk menemui Aldo sepulang sekolah.
Kebetulan hari ini kelas Alicia ada kerja bhakti,kelasku sudah melakukannya dengan cepat,sementara Aldo?dia masa bodo dengan kegiatan tersebut.
Aku dan Aldo duduk di Rooftop,ia sambil makan dan minum cemilan hasil dari pemberian fans fans nya.
"Mau bicara apa Lo sama gue,tumben banget" kata Aldo yang duduk diatas drum besi besar,entah untuk apa drum tersebut.
Sementara aku duduk di kursi yang letaknya agak berjauhan.
"Em...gue mau ngomong serius soal sesuatu do"
"Apaan?" Tanya Aldo sambil makan roti nya.
"Em...gue suka sama seseorang" kataku.
"Widih cepet juga Lo move on,tapi baguslah" kata Aldo masih melahap rotinya.
"Tapi gue gak bisa ungkapin do"
"Lah kenapa?"
"Em...gue takut,ini perasaan yang sebenarnya tidak boleh ada,gue harusnya gak suka sama cewek itu" kataku mencoba untuk berbicara pelan pelan.
"Kenapa gak boleh,bagiku Lo boleh suka sama siapa aja,silahkan,Lo mau suka sama cewek A cewek B terserah,yang penting Lo jangan berani balikan sama mantan Lo itu,kalau Lo berani balikan,gue masukin Lo ke daftar musuh baru gue NGERTI!" kata Aldo menekankan kata ngerti.
"Iya gue tahu,gue juga gak ada niat buat balikan"
"Ya trus,siapa cewek itu?" Kata Aldo.
"Cewek itu sebenarnya sudah gue kenal dari lama,bahkan Lo juga" kataku.
"Oh..ya bagus dunk,Lo gak usah takut kalau begitu,kan udah lama kenal" kata Aldo santai.
"Tapi do,Lo juga kenal lama?apa Lo gak tau siapa?" Tanyaku bingung.
Aldo lalu menatapku.
"Lo kek gak ngerti gue aja,banyak cewek yang gue kenal lama,mana gue tahu yang Lo maksud yang mana" kata Aldo dan menghabiskan satu rotinya.
"Em..."
"Memangnya siapa sih yang Lo suka?keknya Lo merasa bersalah banget punya tu perasaan" kata Aldo sambil membuka Coffe di gelas.kemasan dan mulai menyeruput nya.
"Alicia"
Aldo langsung memuncratkan air dari Coffe yang ia minum,mungkin saking terkejutnya.
"Uhuk uhuk uhuk,ulang ulang siapa?" Kata Aldo mulai serius dan memperhatikanku.
"Alicia" kataku lagi sedikit memelan.
"ALICIA,Alicia Daniela maksud Lo?" Tanya Aldo lalu turun dari drum besi tadi dan mulai berjalan ke arahku.
"Ya siapa lagi kalau bukan dia" kataku.
"Zer...Lo?kok...kok...arghhh" kata Aldo mulai frustasi mengacak acak rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lump In your Troath [PROSES REVISI]
Ficção AdolescentePROSES REVISI "Even a strong boy can cry just because of a girl" Kala seorang laki-laki sudah mencintai satu wanita, bahkan rela mengorbankan segalanya pada sang pujaan hati, namun perlakuan yang diterima tidak mencerminkan bahwa hubungan ini bersim...