orang itu

951 45 11
                                    


Aku bangun dengan kepala yang sangat pusing, punggung tangan ku terasa kebas saat aku lihat ternyata ada jarum yang tertancap disana

Aku ngak tau lagi harus berbuat apa, akila masih juga belum ditemukan, siapa yang sudah menculik akila dan kenapa dia malah membalikkan fakta kalau aku yang menculik akila

Aku masih bingung dengan keadaan yang menimpa ku sampai saat ini, mulai dari pernikahan yang ngak bisa aku tolak dan sampai tuduhan yang bukan aku pelakunya

"Non sudah sadar?" Tiba tiba bibi muncul dari arah pintu

"Iya bi" ujar ku berusaha bangun

"Non jangan dipaksain, non istirahat saja, keaadaan non masih belum pulih dan juga luka di pipi sama kaki non belum juga kering, non mau apa biar bibi ambilin?" Cegah bibi

"Juanda mana bi?"

"Tuan juanda pergi keluar non, semenjak non ngak sadarkan diri dia lebih sering keluar rumah"

"Ooo gitu bi"

"Iya non"

"Bi gimana akila apa sudah ditemukan?"

"Belum non, sebelumnya bibi mau minya maaf karena sudah lancang menanyakan hal ini sama non tapi bibi ngak sanggup lihat non disakiti terua non, sebenarnya apa masalah non sama tuan juanda?" Aku agak ragu menjelaskan kepada bibi karena aku sendiri pun juga ngak tau masalah lebih detail nya gimana

"Aysah juga ngak tau bi, cuman juanda selalu bilang kalau aysah penyebab akila dulu kecelakaan, dan sekarang akila diculik bi dan aysah ngak tau siapa yang sudah lakuin itu tapu juanda malah menuduh aysah yang lakuin itu"

"Kenapa tuan juanda sampai setega itu non padahal kan bukan non aysah pelakunya"

"Nanti juanda juga bakal tau bi kebenarannya"

***
Afian POV

Selesai rapat aku langsung keruangan ku dan ternyata sudah ada orang yang aku minta buat mencari tau dimana akila berada

"Jadi gimana?" Tanya ku tanpa basa basi

"Begini pak, kemaren saya sudah mencari tau dimana keberadaan akila tapi saya tidak menemukan jejak tentang dia pak, saya rasa orang yang menculik akila tidak sembarang orang pak, dan saya rasa orang ini juga bukan karena uang pak tapi karena sesuatu"

Kepala ku agak berdenyut nyeri mendengarnya, aku langsung saja keluar dari kantor dan ingin menemui aysah tapi ponselnya sama sekali ngak aktif dan bahkan aku telfon kerumah nya pun ngak di angkat

Taman,,hanya tempat ini yang bisa bikin aku tenang buat sekarang ini, aku haus dan berniat buat membeli minum yang ada di ujung sana, dan saat aku berjalan kearah sana tanpa sengaja aku menabrak seseorang sampai jatuh

"Maaf mbak, saya ngak sengaja"

Dia tidak menjawab dan malahan dia melanjutkan lagi perjalanannya, tapi ternyata ada barang nya yang terjatuh karena aku tabrak tadi dan aku berusaha mengejarnya

Tapi dia tidak mendengar kalau aku memanggilnya karena dia sibuk dengan telfonnya dan saat aku sudah dekat dengannya sayup sayup aku mendengar nama akila

Belum banyak yang aku dengar dia malah balik badan dan menyadari akan kehadiran aku di belakangnya
"Maaf mbak tadi barangnya ada yang jatuh" aku memberikan tas kecil itu pada nya

"Terimakasih banyak"

Tanpa basa basi lagi dia langsung saja pergi membawa tas kecil itu, aku masih penasaran siapa orang itu dan kenapa dia sebut sebut nama akila, apa orang itu temannya akila?? Tapi kalau teman seharusnya dia cemas lah secara teman nya di culik sama orang yang ada dia malàh happy gitu

jangan sakiti akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang