Kuburan itu telah membuat Joko Nunggal seperti tertambar batu keras. Ia tepekur sedih menyaksikan istrinya sudah terkubur. Istrinya terbunuh oleh biadab yang juga telah merusak kehormatannya. Ia tidak ingin menyuburkan dendam dalam bathinnya, namun iapun tampaknya tidak kuasa menahan amarah. Siapakah orang yang tega membunuh istrinya. Sawitri sosok perempuan sederhana yang setia menunggu suaminya pulang merantau.
Joko Nunggal tampak diam, susah membendung air mata yang keluar dari sudut kelopak matanya. Ia pandangi nisan, ia elus – elus tanah yang bergunduk sambil tangannya mengepal kuat – kuat.
"Sawitri, kenapa kau tidak menungguku...aku merasa bersalah meninggalkanmu begitu lama. Bagaimana dengan anak kita, siapakah yang memberi asupan susu, memberi kasih sayang.Sementara kau begitu cepat meninggalkan dunia."
"Kenapa disaat rindu mencapai puncak dan aku ingin bertemu kamu malah melangkah jauh, kenapa ketika rindu pada sosok perempuan setia dan saat ingin memelukmu dengan kasih sayang, kamu pergi tanpa pamitan denganmu. Kau hanya datang lewat mimpi dan aku tidak sadar itu isyarat terakhirmu kepadaku."
Lama Joko Nunggal duduk di depan kuburan istrinya. Ia belum ingin beranjak dari tempat itu, sementara senja mulai membayang. Setelah perjalanan melelahkan Joko Nunggal mendapatkan kenyataan yang tidak disangka bahwa istrinya dibunuh, sebelum dibunuh diperkosa sesaat ketika pulang dari sungai untuk mencuci pakaian.
Gemeretuk gigi Joko Nunggal menahan kemarahan. Ia tidak terima dengan semua perlakuan bajingan yang telah memperkosa dan membunuh istrinya. Namun ia sebagaimana pernah berjanji untuk larut dalam api dendam harus menahan diri.
Ia tidak boleh terjebak dalam arus kemarahan. Ia harus bisa mengendalikan diri menahan rayuan setan dalam dirinya. Sebuah peristiwa tragis akan menjadi pelajaran berharganya. Ia hanya titah sawantah, tidak bisa melawan takdir, tidak bisa melawan garis kehidupan yang mesti ia bisa lewati.
Sebagai pendekar yang masih muda ia memang masih sangat susah menahan gejolak emosi, ia masih terjebak pada kesombongan – kesombongan karena darah muda masih segar masih menggebu - gebu.
Sawitri telah tiada, ia kemudian lepaskan beban duka dan kembali merunduk ke bumi, memasrahkan semua sengkarut kehidupannya pada dinginnya hawa bumi. Ia ingin melupakan bara dendam, namun tidak berarti membiarkan angkara murka merajalela. Ia harus menghentikan tindakan biadab tersebut, bukan kobaran amarah namun dengan menghentikan kejahatan dengan sentuhan kemanusiaan, yang seperti apa ia sendiri menyerahkan pada alur perjalanan yang akan ia hadapi di depannya.
Sekarang ia akan menemui putranya, ia ingin melepas rindu pada lelaki mungil yang akan meneruskan garis keturunannya kelak, semoga ia menjadi orang yang kuat, dan tangguh menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Ia tahu betapa beratnya ditinggal oleh seorang ibu yang telah melahirkannya. Sentuhan seorang ibu bisa memberi pijakan kuat untuk menghaluskan rasa dan anaknya sudah ditinggal ibunya ketika masih orok, belum tahu apa – apa. Apalagi tentang kebencian, dendam, dan sifat – sifat manusia yang penuh gelegak.
***
Udara di Grojokan pitu itu sedikit panas, tidak seperti biasanya yang dinginnya menggigit sampai ke tulang. Sorot matahari yang memancar menembus pepohonan membuat hawa dingin dari grojokan itu menguap. Seorang laki – laki duduk tepekur. Ia memandang gerojokan dan dengan mata berkaca- kaca.
Tidak disangka ia tidak sempat ketemu dengan kekasih hatinya. Buah hatinya pun belum ditemukan. Kata orang- orang buah hatinya diungsikan selepas terbunuhnya Sawitri. Mereka tidak tahu Bayi itu dibawa ke mana. Ia pernah berpesan kepada Sawitri bahwa kalau kelak lahir jika laki laki akan diberi nama Joko Ngumboro. Ia namakan begitu karena anaknya lahir ketika ayahnya sedang mengembara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Merapi Membara, Sambungan dari Bara Asmara di Kaki Pegunungan Menoreh
Historical FictionIni adalah cerita sambungan dari Bara Asmara di Kaki Bukit Menoreh. Kisah cinta, berbalut sejarah dan beberapa cerita tentang Alam sekitar Menoreh dan Lembah Merapi Merbabu yang menyimpan banyak cerita.Settingnya adalah seputar masa kerajaan Mataram...