1.2K 113 17
                                    

⚘⚘⚘

"eh, yuju..?

"udah lama kita ga ketemu."

"...hm."

"kamu ga ada kangen-kangen nya gitu sama aku?"

"ga."

"sekarang kamu jadi cuek ya abis kita putus."

"masalah buat lo?" soonyoung menyambar tasnya dan sudah beranjak akan pergi namun tangan yuju menggenggam erat lengannya.

"mau kemana sih? kok buru-buru?"

"gausah ikut campur. inget, kita cuma temen." soonyoung menyentakkan tangannya cukup keras membuat tangan yuju terlepas.

"najis."

selesai memaki, soonyoung melenggang pergi meninggalkan 'mantan' nya sendirian. yuju menyeringai.

gue gabakal ngebiarin lo terus2an belok kayak adek gue sama temen-temen lo yang lain, apalagi sama bocah pendek itu. karna soonyoung itu cuma milik yuju seorang, sayang.

.

.

.

"makanan itu dimakan. bukan diliatin doank."

soonyoung menghela napas. ia sudah rela-relain nyari bubur buat jihoon, eh malah susah disuruh makan. soonyoung menyendok sedikit berniat menyuapi.

"buka mulut."

"gue bilang ngga ya ngga."

jihoon menutup mulut dengan tangan lalu mengalihkan pandangannya. soonyoung yang sudah pasrah, menyuap kan suapan yang tadinya untuk jihoon kemulutnya. jihoon itu benar-benar keras kepala! ini sudah hampir malam, namun si mungil itu belum mengisi apapun didalam perutnya dari semalam. bukankah itu menakjubkan? beri tepuk tangan untuk jihoon yang telah berhasil memecahkan rekor.

"kalo mau mati tuh langsung aja nenggelemin diri ke danau tadi, lumayan aernya dalem. bukannya malah mogok makan."

kesal, jihoon beranjak akan menuruti perintah soonyoung tapi tangannya sudah dicekal terlebih dahulu.

"ih, baperan bener. kagak heh, gue bercanda."

soonyoung menarik tangan jihoon agar jatuh dalam pelukannya. soonyoung mengusap-usap dahi jihoon menggunakan jempolnya. ini kenapa jadi mirip ama bapak yang lagi ngurus anak bayi?!

"makan, gue suapin. ga terima penolakan."

setelah menerima beribu bujukan, akhirnya jihoon mau membuka mulutnya dan menerima suapan dari soonyoung. 5 suapan, jihoon menggeser tangan yang lebih tua saat akan menyuapi lagi.

"ayo lagi."

"kenyang."

"pendek."

"sipit."

"jihoon."

"soonyoung."

"buka mulut lo, baru juga 5 sendok!"

jihoon menggeleng dengan pipi yang menggembung dan bibir mengerucut.

"hh.. iyaudah, yang penting makan, kalo kelaperan bukan salah gue. besok masuk sekolah?"

jihoon mengangguk.

"nggausah dulu napa. orang lu nya aja masi kek gini."

"gue udah kga knapa-napa, sirik."

"yaelah kan bandelnya keluar."

"ngapa lo?"

"engga."

𝐢𝐧𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐢𝐨𝐧 || 𝐬𝐨𝐨𝐧𝐡𝐨𝐨𝐧 [𝐞𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang