Haloo guyss!! Gimana nih kabarnya???
Siapa disini yang nunggu part ini Upload?!
Di Akhir part ini bakal ada Fyi. Dann!! Jangan lupa untuk baca Fyi nya yah mantemen xixixi.
Fyi itu suka berisi tentang Fakta sejarah dan hal-hal yang menyangkup Kebudayaan zaman itu.
Sebelum baca Part ini, jangan lupa untuk menekan tombol bintang yang berada di pojok kiri yaw!!
Sudah di tekan tombol bintangnyaa???
OKEE TANPA BERLAMA-LAMA LAGI LANGSUNG AJA GASS BACA!!
I... Hope you enjoy this story
Happy Reading 🙆💞
---
Pada abad ke-13 di lingkungan keraton Jawa, struktur pembantu atau pengiring keluarga kerajaan memiliki beberapa perbedaan dalam peran dan tugas mereka. Berikut adalah perbedaan utama antara 'emban', 'abdi ndalem', dan 'dayang', serta istilah yang umum digunakan untuk mereka yang membantu putri dan raja dalam bersiap:
1. Emban
-Tugas: Emben (atau emban) adalah pengasuh atau pelayan pribadi yang khusus bertugas merawat dan mendampingi anggota keluarga kerajaan, terutama putri dan anak-anak raja. Emben sering kali memiliki kedekatan khusus dengan putri raja dan diperlakukan seperti keluarga. Mereka bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari putri, mendidiknya dalam etika istana, dan memberi nasihat jika diperlukan.
-Posisi: Emban biasanya lebih tua, dan dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi atau lebih dihormati daripada dayang. Mereka lebih dari sekadar pelayan—emban adalah sosok pengasuh sekaligus pembimbing.
2. Abdi Ndalem
- Tugas: Abdi ndalem adalah istilah umum untuk semua pelayan yang mengabdi di keraton, tidak hanya bagi putri atau raja saja tetapi juga untuk keluarga kerajaan secara keseluruhan dan lingkungan keraton. Mereka bertanggung jawab atas tugas-tugas yang lebih umum seperti menjaga kebersihan, menyiapkan makanan, dan memastikan kenyamanan seluruh keraton.
- Posisi: Abdi ndalem memiliki hirarki di dalamnya, tergantung pada tugas dan pengalaman mereka. Mereka bisa bertugas di berbagai area, termasuk istana, kebun, dapur, atau tempat lain yang memerlukan pelayanan di keraton.
3. Dayang
-Tugas: Dayang adalah pembantu perempuan yang mendampingi dan membantu anggota keluarga kerajaan, terutama putri dan ratu, dalam bersolek, mengenakan pakaian, dan bersiap untuk acara-acara resmi. Dayang lebih fokus pada tugas-tugas yang mendukung penampilan dan kenyamanan sehari-hari.
- Posisi: Posisi dayang umumnya lebih rendah dari emban. Dayang bisa jadi bertugas untuk satu atau beberapa putri, tergantung pada kebutuhannya.
Atas titah Nertaja, Arya segera memerintahkan para prajurit yang turut serta dalam rombongan untuk kembali ke keraton dan menyampaikan pesan penting. Mereka juga ditugaskan untuk mempersiapkan penyambutan tamu yang tak terduga ini. Dengan kecepatan kuda-kuda kerajaan yang terlatih dan penuh perawatan, perjalanan itu hanya memakan waktu sekitar dua puluh menit sebelum pesan Nertaja sampai di istana.
Berita kedatangan tamu tersebut mengejutkan para abdi dalam dan emban yang langsung berjibaku mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut tamu istimewa. Dua kereta kuda besar segera diperintahkan untuk menjemput para tamu dari pasar. Kehadiran dua kereta kencana yang megah ini memicu kehebohan di pasar, membuat para pedagang dan pembeli yakin bahwa mereka yang baru saja tiba adalah benar-benar tamu keraton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar ke Majapahit-(Tahap Revisi)
Fiction HistoriqueSemua ini berawal dari Sekelompok Anak Remaja yang melakukan perjalanan Studytour ke Mojokerto. Di dalam Studytour ini mereka diberikan sebuah tugas untuk mencatat sejarah-sejarah pada salah satu situs yang ada di Trowulan. Awalnya mereka pikir tug...