Hai gengz!!
Alhamdulillah aku bisa update lagi wkwkkwk
Seneng rasanya mood buat nulis lagi naik
Part kali ini bakal sebagian full sama babang Arya(✪ω✪)/
Di part ini ada tambahan karakter baru. Seorang Abdi ndalam perempuan, yang mungkin akan berhubungan langsung dengan masa lalu Arya(?)
Yaa.. Walaupun di part ini aku belum jelasin detail masa lalu Arya kaya gimana sampai akhirnya dia jadi prajurit bhayangkara?
Kira-kira sebesar apa ya masa lalu Arya?? Ada yang punya teori? Boleh comment disini yaa!
ATAU NGGA, PANTENGIN TERUS CERITA INI!! BIAR AUTHOR KUAK MASALALU ARYA SI PRAJURIT BHAYANGKARA
PART KALI INI 6000+ WORD!!
Pastikan Part ini ramai Vote dan Comment kalian yah!
Oke...I hope you enjoy This Story
Happy Reading
---
Latihan prajurit Bhayangkara akhirnya usai. Dengan napas teratur dan wajah yang masih dibasahi keringat, para prajurit pun bubar setelah mendapat perintah untuk beristirahat. Di sisi lain, Hayam Wuruk dan Nertaja tampak puas menyaksikan ketangguhan para prajuritnya. Setelah menonton, mereka memutuskan untuk mengajak para remaja itu menuju ruang jamuan untuk sarapan pagi yang telah disiapkan.
Sebelumnya, mereka memang hanya menikmati camilan sederhana saat menonton latihan. Kini, waktunya menyantap hidangan utama. Sambil berjalan menuju ruang jamuan, Arland terus mengabadikan momen dengan kameranya. Ia tampak asyik berbicara sendiri ke kamera seperti seorang vlogger profesional. "Lumayan buat dokumentasi, guys," katanya penuh semangat. "Momen ini kan berharga banget. Kapan lagi bisa hangout di Majapahit?" tambahnya sambil tertawa kecil.
Teman-temannya hanya tersenyum mendengar ocehan Arland. Meskipun mereka baru saja bertemu dan mengenal satu sama lain lewat study tour ini, kedekatan mereka terasa seperti teman lama.
Namun, di tengah kebersamaan itu, Meli tampak gelisah. Sejak kekalahan Arya dalam duel tadi, pikiran Meli terus terpaku pada perubahan sikap pria itu. Apakah Arya kalah karena sikapnya yang menggangu tadi? Kenapa sikapnya jadi begitu berbeda?
"Tuh kan, Mel! Anjir lah! Kan udah dibilang, cowok itu gampang berubah!" gumam Meli dalam hati, mencoba menenangkan pikirannya yang terus menerka-nerka. Sikap dingin Arya membuat Meli semakin bingung.
Ketika mereka hampir tiba di ruang jamuan, Meli dikejutkan dengan keputusan mendadak dari Gajah Mada dan Arya. Kedua tokoh penting Majapahit itu tampak berpamitan kepada Hayam Wuruk dan Nertaja, seolah memiliki urusan lain.
Meli yang penasaran dengan perubahan ini, akhirnya bertanya, "Loh, emangnya kalian berdua ngga ikutan makan bareng?" tanyanya dengan nada bingung.
Gajah Mada menatap Meli dengan bijak, sambil menepuk bahu Arya yang berdiri di sampingnya. "Meli, untuk sekarang ini Arya sedang ada urusan denganku," ucap Gajah Mada dengan nada tegas tapi bersahabat. Wajahnya penuh dengan otoritas yang tak terbantahkan.
Arya, yang sejak tadi diam, hanya menjawab singkat. "Ya." Tatapannya kembali dingin seperti saat pertandingan tadi. Pandangan mata yang pernah tampak hangat dan penuh perhatian, kini kembali menjadi datar dan keras.
Meli hanya mengangkat bahu, berusaha menyembunyikan rasa kecewanya. "Oh, gitu... yaudah deh. Bye." ucapnya, dengan nada cuek, berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa ia sedikit terganggu oleh sikap Arya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar ke Majapahit-(Tahap Revisi)
Tarihi KurguSemua ini berawal dari Sekelompok Anak Remaja yang melakukan perjalanan Studytour ke Mojokerto. Di dalam Studytour ini mereka diberikan sebuah tugas untuk mencatat sejarah-sejarah pada salah satu situs yang ada di Trowulan. Awalnya mereka pikir tug...