" sekarang kita mau kemana , Tou - chan ? " tanya Boruto sambil berjalan di samping ayahnya.
" apa kau lapar ? bagaimana kalau kita makan siang di kedai ramen Ichiraku ? rasa ramen disana sangat enak, Dattebayou" usul Naruto
" boleh, kebetulan aku juga lapar, Dattebasa "
" Kaa - chan, kenapa kau berjalan di belakang kami ? kemarilah " Boruto berbalik menantap ibunya yang berjalan di belakangnya dengan wajah semerah tomat. Ia heran, bagaimana ibunya bisa sangat pemalu seperti ini.
" T-tidak apa apa " cicit Hinata
" Haah, kau bilang apa tadi Hinata ? aku tidak bisa mendengarnya. Sudahlah ayo sini, kita berjalan bersama " ujar Naruto sambil merangkul Hinata agar berjalan di samping Boruto.
" b-b-berjalan b-bersama....n-naruto - kun " gumam Hinata. Wajahnya yang sudah memerah kini semakin merah
" kau itu kenapa, Dattebayo ? apa kau sakit ? " Naruto memegang kening Hinata sambil mendekatkan wajah mereka. Hinata langsung menggelengkan kepalanya kuat kuat
Boruto melihat tingkah kedua orang tuanya di masa ini dengan tatapan yang sulit diartikan
' bagaimana ada mahluk yang sangat tidak peka seperti Tou - chan, Dattebasa ' Batin Boruto menjerit gemas
----------000-----------
" Jii - san, aku oesan 3 mangkuk ramen " teriak Naruto saat mereka sampai di Kedai Ramen Ichiraku.
Boruto melihat ke sekelilingnya. Ia namoak tak oercaya dengan apa yang ia lihat. Padahal, di zamannya kedai Ramen Ichiraku adalah kedai yang sangat besar dan modern. Tapi yang ia lihat disini hanya kedai kecil yang sangat tradisional
' sepertinya ungkapan ' waktu mengubah segalanya ' itu benar ' batin Boruto sambil terus memandangi setiap sudut kedai itu.
" ini dia, 3 porsi ramennya, silahkan dinikmati " ucapan dari Ayame membuat Boruto langsung mengalihkan pandangannya ke semangkuk ramen di hadapannya
" ittadakkimasu "
Boruto memakan ramennya dengan lahap. Rasa ramen Ichiraku yang ia makan sama persis dengan yang ada di zamannya. Ternyata kedai itu benar benar mempertahankan cita rasa dari masakannya !
" bagaimana ? enak kan ? ' tanya Naruto dengan semangat. Boruto mengangguk. Duo Uzumaki itu makan dengan sangat lahap
Hinata tertawa melihat wajah putranya di masa depan itu berlepotan karena kuah ramen. Hinata menganbil tisu di dekatnya dan mulai membersihkan wajah Boruto
" pelan pelan makannya " Hinata membersihkan wajah Boruto dengan telaten. Boruto tersenyum ke arah ibunya. Naruto yang melihat itu tiba tiba merasakan sakit di hatinya, sepertinya ia cemburu dan iri kepada Boruto
" apa kau tidak mau membersihkan wajahku juga, Hinata ? " ujar Naruto manja. Hina dengan malu malu membersihkan wajah Naruto yang juga kotor karena kuah Ramen. Boruto memandang Naruto heran. Bagaimana bisa dia cemburu kepada anaknya sendiri ?
" arigatou, Hinata " Naruto memamerkan senyum mentarinya. Hinata mengangguk malu malu
----------000--------
" ini adalah tempat latihan tim 7 "
" aku sudah tau, Dattebasa " Naruto membeku mendengar ucapan Boruto
" bagaimana kau bisa tahu, Dattebayo ?! " tanya Naruto heboh
" karena aku juga tim 7 Dattebasa "
" baiklah, ayo kita istirahat " sepertinya Hinata tidak bisa mengimbangi tenaga duo Uzumaki di depennya. Pasalnya, hari belum sore dan mereka sudah mengeliling seperuh desa.
" baiklah "
" Ne Boruto, apa kau tidak mau bercerita tentang masa depan ? " tanya Naruto
" hm ? bercerita tentang apa ? "
" bagaimana diriku di masa depan ? " tanya Naruto antusias
" Tou - chan adalah seorang hokage, lebih tepatnya Nanadaime " mata Naruto berbinar senang, ia tak menyangka bahwa mimpinya di masa depan akan tercapai
" tapi kau itu Tou - chan yang payah. sejak diangkat menjadi hokage, kau jarang pulang ke rumah, kau sering membuat Kaa - chan tertidur di sofa di malam hari karena menunggumu, kau juga sering mengecewakan Hima "
" Hima ? " tanya Hinata bingung
" Himawari adalah adikku " Naruto dan Hinata manggut manggut
" apakah aku seburuk itu ? " tanya Naruto dengan nada sedikit sendu
" Tou - chan tid-" Boruto menelan kembali kalimat protes yang sudah hampir meluncur dari mulutnya. Ia teringat akan ucapan Shikadai sebelum mereka berpisah.
" jangan membeberkan hal hal yang ada di masa depan terlalu banyak, terutama tentang kematian " itu yang dikatakan Shikadai sebelum mereka berpencar dengan orang tua masing masing
" Tou - chan tidak seburuk itu kok " Boruto merubah kalimatnya
" eh ? "
" Tou - chan sudah menjadi ayah yang cukup baik " Boruto tersenyum sambil menatap Naruto
" hehehe souka ? " ekspresi Naruto yang agak sendu tadi tiba tiba menghilang. Hati Hinata merasa hangat melihat interaksi 2 orang di sampingnya.
" mau melihat tempat latihan tim ku ? " tanya Hinata lembut.
" boleh, apakah tempat latihan Kaa - chan jauh dari sini ? " Hinata menggeleng pipinya sedkit merona, sepertinya Putri Hyuga itu masih tidak terbiasa dengan sebutan Kaa - chan dari Boruto
" ayo kita kesana " Naruto langsung berdiri dengan semangat
Keluarga kecil itu kembali melanjutkan tur mereka dengan semangat
-----------000----------
" malam ini kau tidur di rumahku saja "
Hari sudah mulai gelap, Naruto, Hinata, dan Boruto memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka esok hari. Naruto dengan senang hati meminta Boruto tinggal di rumahnya, karena ia tak mungkin tinggal di kediaman Hyuga karena seluruh Konoha bisa gempar jika tau Hinata membawa ' anaknya ' ku kediaman Hyuga.
" sepertinya itu ide yang bagus, a-aku akan pulang saat selesai makan malam b-bersama kalian " ujar Hinata
" waah jadi, kau akan memasakkan kami ?! " tanya Naruto heboh. Suatu kehormatan bisa mencicipi masakan yang dibuat langsung oleh Putri Sulung Hyuga Hiashi itu.
" tentu saja " Hinata sudah bisa sedikit membiasakan diri berada di dekat Naruto
" malam ini, Kaa - chan mau masak apa ? " tanya Boruto antusias. Jujur saja, ia sangat ingin merasakan masakan ibunya
" sepertinya aku akan memasak Sashimi untuk malam ini " Hinata meletakkan telunjuknya di piipi tembamnya, memasang pose berpikir
" yoshaa " teriak Boruto bersemangat. Ibunya sudah lama sekali tidak memasak Sashimi
" tapi, apa kalian mau menemaniku berbelanja bahan bahannya ? " pinta Hinata. Naruto dan Boruto menganguk serempak
--------------000-----------
" ini dia " Hinata meletakkan masakannya di meja makan. Mata Naruto dan Boruto langsung berbinar melihatnya, Sashimi itu terlihat sangat menggiurkan
" ittadakimasu " ucap mereka bertiga serempak
Malam itu, mereka menikmati makan malam yang hangat. Boruto senang sekali, pasalnya Naruto jarang bisa pulang meski hanya untuk makan malam bersama, meski bisa pulang, Naruto akan terburu buru kembali ke kantor Hokage. Tapi hari ini, mereka menikmati makan bersama, tanpa harus disibukkan oleh pekerjaan, tanpa ada rasa kesal, hanya ada rasa bahagia dan kehangatan keluarga.
' andai saja Himawari ada di sini, pasti akan lebih menyenangkan ' batin Boruto senang
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In The Past
FanfictionBoruto, Shikadai, dan Inojin terjebak di masa lalu ? bagaiman cara mereka kembali ? . . " kita ada dimana, Dattebasa ? " " sepertinya aku mengenal tempat ini " " aku juga, tapi sepertinya ada yang berbeda " " ini kan......KONOHA DI MASA LALU ?! "