Rindu dan Percaya ( 2 )

3.5K 311 38
                                    

" maksud kalian ? " Shikamaru bertanya dengan nada hati hati. Temari yang duduk di sampingnya mulai menggenggam tangaan Shikamaru lebih erat.

" Kita tidak bisa mengambil resiko, Shikamaru, klan Nara yang akan dipertaruhkan " ujar Enchu

" Kalian harus melaksanakan kewajiban kalian sebagai pemimpin klan Nara " sambung Tenhsi

" Jadi....maksud anda.... Shikadai tidak akan ditemukan ? " Tanya Temari lirih

" Bukankah ada kemungkinan seperti itu ? "

" Anda tidak percaya kepada kami ?! " Nada Shikamaru sedikit meninggi

" Tapi nyatanya, sampai sekarang pun belum ada petunjuk dimana keberadaan mereka bukan ? " Ujar Enchu

" Tapi kami masih berusaha "

" Bagaimana jika mereka benar benar tidak kembali ? " Ucapan menusuk Tenshi membuat kepala Temari berdenyut keras

" Maksud anda ? " Desis Shikamaru

" Bagaimana kalau mereka tidak akan pernah ditemukan selamanya ? Bagaimana kalau mereka akan ditemukan dalam keadaan tak bernyawa ? " Temari mengeratkan genggamannya kepada tangan suaminya. Menahan agar dirinya tak jatuh sebelum para tetua itu menyelesaikan pembicaraan ini

" Apa kalian mengira Shikadai sudah tiada dan meminta kami untuk segera memberikan penerus lagi ?! " Shikamaru tak bisa mengontrol emosinya. Ia tak terima, putranya dianggap telah tiada oleh
Para Tetua dihadapannya.

" Bukankah ada kemungkinan seperti itu ? Kami hanya berjaga jaga untuk kemungkinan terburuk, lagipula jika Shikadai benar benar masih hidup dan kembali dengan selamat kalian bisa mengirim anak kedua kalian kepada Sunagakure untuk jadi Kazekage bukan ? " Ujar Enchu dengan tatapan meremehkan. Temari menggenggam tangan suaminya lebih kuat, ia merasa marah karena  secara tidak langsung ucapan Enchu tadi sudah menghina Sunagakure yang sampai sekarang hanya memiliki Shikadai sebagai penerus darah klan Kazekage.

" Enchu benar, tidak ada ruginya untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, bukan ? " Temari benar benar muak dan kesal dengan tatapan rendah yang mereka layangkan saat membicarakan tentang Sunagakure.

" Toh jika Shikadai benar benar tidak kembali dengan selamat kita semua juga tidak perlu mengkhawatirkan penerus bagi klan Nara " ujar Shoju

Kepala Temari berdenyut keras. Mendengar kemungkinan putranya tidak akan kembali dengan selamat membuatnya stress

' Shikadai...... tidak...... Kembali..... Tidak..... ' batin Temari menangis keras

Para tetua itu terus mengoceh tentang kemungkinan Shikadai tidak akan kembali hidup hidup di hadapan Shikamaru dan Temari. Mereka terlihat khawatir kalau klan Nara tidak akan memiliki penerus nantinya tanpa memikirkan pendapat Shikamaru dan Temari, karena mereka berpikir apa yang mereka katakan itu adalah hal yang benar. Temari tidak bisa mendengar ocehan para tetua itu, kepalanya terus berdenyut, ia hanya memikirkan nasib putra tunggalnya.

Brak

" Hentikan "

Para tetua dan Shikamaru menoleh ke arah pintu yang dibuka dengan keras. Sedangkan Temari masih menatap kosong ke arah depan.

" Apa apaan kalian ini ?! " Ucap istri Enchu

" Ini sudah keterlaluan, bisa bisanya kalian bicara seolah Shikadai tidak akan kembali dengan selamat di depan orang tuanya ! " Ujar istri  Tenshi

" Kalian bilang, kalian akan membicarakan hal ini baik baik dan sangat berhati-hati " istri Shoju pun ikut murka

Yoshino langsung berlari ke arah Temari dan menutup telinga menantunya dengan kedua tangannya

Fall In The PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang