RENJANA 7

261 25 8
                                    

[CHAPTER 7 - FARHAN]

Happy Reading

"Itu tas nya Farhan?" Anjay mendekat melihat tas lusuh yang barusan di letakan Kirana di meja, memastikan bahwa tas itu benar benar milik Farhan.

Baskara menoleh mendengar nama Farhan yang disebut sebut, bukan hanya Baskara, Valkyrie dan Valkyria pun juga ikut bergabung karena kepo.

"Ah ini, iya tadi Farhan ninggalin di koridor."

Baskara sedikit terkejut melihat tas itu, benar tasnya memang mirip dengan tas milik Farhan.

"Sumpah sih kalau gua jadi lo Na, gua gak akan pungut tas milik biang onar ini," Tangan Valkyrie gatel ingin membuang tas itu pada tong sampah depan kelas.

"Ckck takut bener neng, tenang ada babang Anjay bin Suranjay yang siap sedia jagain neng Valkyrie," komentar Bagas, lalu mendapat tatapan tajam dari Valkyrie.

"Matamu?!"

Bagas tertawa, tanganya membolak balikan tas yang terlihat kosong itu dan membukanya, hanya ada satu buku tulis, satu bolpoin, power bank, rokok serta koreknya. Isinya tidak jauh beda dari tasnya.

"Biar gua yang balikin," Semua menoleh pada Baskara, sumpah baru kali ini Baskara mau berbicara dengan mereka, biasanya dia cuek terlalu bodo amat dan tidak mau sekalipun bergabung dengan mereka.

***

"Hei manusia," Farhan berteriak, tanganya menggenggam botol minuman Kiranti milik Yohana. Saat ini dirinya di depan kelas mulai bernyanyi-nyayi heboh.

"Terettetteret," Zainul ikut meramaikan suasana.

"Hormatilah Antooo ... o ... o." Lanjut Farhan dengan nada yang dibuat-buat.

"Berkumis tebal, tretteteret dan bermuka galaaak....
Siap siaga menjaga ketertiban....
Icikiwir.... Icikiwir....
Musuh bebuyutan para berandal...
Rotan jadi senjata utamaaaa haaahhh," teriak Farhan seperti penyanyi profesional di depan kelas, merasa suaranya paling bagus se dunia padahal sebenarnya lebih mengerikan daripada suara sangkakala kiamat.

"Hahaha ... bisa aja lagu sampean." Zainul memegang perutnya, tertawa karena lagu bang Rhoma Irama yang diganti lirik oleh Farhan.

"Kartu bos," Ajak Farhan yang mulai mengocok kartu dan membagikannya. Semua temanya sudah beralih ke belakang kelas dan duduk melingkar.

"Woi Farhan, Farhan, lu dicariin anak sebelah."

"Siapa woi ganggu aja? Baru juga maen eh. Nanti lanjut lagi bro, jangan  curang lo Inul," Farhan beranjak tanganya masih memegang kartu.

Kelas IPS 3 kelas yang paling bandel lebih bandel daripada kelas IPA 2, kalau kelas IPA 2 banyak cogan dan cecan, disini banyak berandal, preman sekolah. Kali ini banyak guru komplen mengenai anak kelas IPS 3 yang anaknya tidak bisa diurus, ketika pelajaran berlangsung mereka sibuk main kartu. Ngoceh kesana kemari.

Farhan menengok keluar kelas,
"Lo lagi lo lagi, lu yang cari gua?" Tatapan benci itu mengarah pada Baskara, lalu turun pada tasnya yang ada di tangan Baskara.

"Hah tas gue?" Farhan melihat pada bangkunya, memang benar tidak ada tasnya disana. Dia baru sadar bahwa tasnya terlempar ketika dia terjatuh.

*memang benar murid yang otaknya sedikit sengkleh kek gini ciri2 nya.

Tas ringan itu terlempar setelah dilempar oleh Baskara, Farhan menangkap nya. Mata Farhan menyipit melihat Kirana di belakang punggung Baskara,

"Woi cewek", Farhan menunjuk Kirana.
“Gara gara lo gua jadi ketangkep Anto, lo temenan sama dia?" Farhan menunjuk Basakara dengan gerakan dagunya.

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang