RENJANA 9

218 23 5
                                    

[CHAPTER 9 - KERJA KELOMPOK]

Happy Reading

Anjay meminum es tehnya, melihat Eriko yang sibuk dengan laptop dan headphone yang bertengger di kepalanya. Menoleh ke kanan terdapat Bagas dengan buku note kecil yang selalu ada di sakunya, buku paling berharga di bandingkan seluruh dunia ini.

"Dinda kelas 12, ig dia @cantikadinda,  Whatsapp +6286598******"  kata Eriko melihat lihat pofil Dinda di Instagram.

Tangan Bagas tergerak, menulis setiap huruf di note kecil, note yang berisi akun media sosial cecan dan degem di SMA Pelita.

"Open BO dia," kata Eriko.

"Asekk badanya kaya gitar Pakistan dong," kata Anjay.

"Gitar Spanyol njeng?!" kata Bagas menghentikan gerak tanganya.

"Yang penting sama-sama gitar, emang lo pernah tahu bentuk gitar spanyol kaya apa? bentar bentar, Dinda bukanya mantan lo nyet?" tanya Anjay mengingat-ingat.

"Lah iya kayanya, lupa kebanyakan mantan," balas Bagas. Mantanya itu sudah bejibun jadi dia tidak bisa mengingat semuanya.

"Yang bener dong lo, kalau mau mainin perempuan jangan sama yang lama cari yang baru lebih seru," komentar Anjay.

Bagas menggebrak meja berhasil mengingat Dinda, membuat Anjay gelagapan memegang gelasnya,
"Lah iya juga, gua inget sekarang gua putusin dia karena dia jadi fans nya Baskara, si tembok," Baskara itu most wanted di SMA Pelita, banyak fans dari kalangan adek kelas sampai kakak kelas.

"Ya biasa ajalah kampret, kena laptopnya Eriko mampus lo, gua gak mau ikut-ikutan kalau nantinya lo di jual ke deepweb," kekeh Anjay melirik Eriko yang masih sibuk.

Eriko itu tipe orang yang sangat sayang pada benda-benda miliknya, dan sedikit pelit. Pernah suatu ketika Anjay meminjam bolpen miliknya, dan dia tak sengaja melihat tutup bolpen miliknya digigiti oleh Anjay, tanpa basa basi Eriko langsung menggeplak kepala Anjay, merebut bolpenya kembali. Apalagi Bagas, barang apapun yang di pinjamkan ke Bagas pasti barang itu akan hilang dari muka bumi ini. Makanya dia sedikit tak suka jika barangnya di pinjam oleh orang lain, dia hanya kurang suka pada orang yang tidak bertanggung jawab.

"Sudah ketemu Rik, ig Maya?" Bagas melihat laptop Eriko kepo, Anjay yang merasa di kacangin menghela nafasnya kasar.

"Siapa lagi bused, mangsa baru?"

"Yoi dekel gemes, kelas X IPS 1, udah gua incer waktu MOS." Anjay sudah menduga sahabatnya satu ini memang sebangsa aligator.

"Gile ye lu, udahlah Rik? Lo dibayar berapa sama Bagas? Mau jadi calon pakboi lu?"

"Udah lama." Kata Eriko, dia mengotak atik laptopnya.

"Mau aja lu ngikut sama dedemit, makin numpuk dosa lo coy, tobatlah nak," Kata Anjay, dibalas tempolan dari Bagas.

"Pelajaran sapa coy, bolos gak papa nih?" tanya Bagas, melihat benda yang melingkar di pergelangan tanganya.

"Bahasa Inggris, lupa nama gurunya," Eriko menjawab, "udah ada gurunya di kelas." lanjut Eriko.

"Lu tau dari mana kampret?" Anjay heran darimana Eriko tau kalau dikelas sudah ada gurunya.

"Gua pasang kamera kecil di bawah meja, yang nyorot ke meja guru." Kata Eriko santai.

"Bused ni anak, lu ini titisan Benjamin Engel ya?" Nama tokoh utama di film hacker Who am I?

"Bukanlah, Jamin itu tetangga gua," Eriko menimpali, suara Anjay tak terlalu terdengar karena musik yang mengalun di telinganya.

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang