Prolog

4.5K 279 23
                                    

ᎻᎯᏢᏢᎽ ᏒᎬᎯᎠᎨᏁᎶ


ᎻᎯᏢᏢᎽ ᏒᎬᎯᎠᎨᏁᎶ•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wahai kegelapan yang menguasai sisi dunia dengan Lucifer sang kuasa. kami para pengabdi mu yang setia memohon kemakmuran dan kesejahteraan hidup dengan memberikan persembahan nyawa, darah dan tubuh suci."


Angin berhembus kencang di ruangan itu, lima lilin yang menyala pun satu persatu mati dengan cara yang aneh setelah sebuah mantra selesai di ucapkan oleh seorang pria paruh baya.

Menatap ke arah tengah simbol yang tergambar di tengah ruangan. Dengan tubuh seorang pemuda berusia 15 tahun yang tak sadarkan diri.

Angin pun berhembus semakin kencang hingga terlihat seperti pusaran angin di samping simbol dan lilin pun seketika mati setelah sosok yang muncul di kegelapan itu dengan mata yang merah menyala.

Dapat keduanya lihat di depan sana sosok bersayap mirip sayap angsa berukuran besar namun, sayap itu berwarna hitam. Sosok itu juga memiliki dua tanduk di kepalanya dengan mata merah menyala. Dua gigi taring mencuat keluar dari bibirnya

Suara tawa dengan suara berat terdengar menggelegar di ruangan itu.

"Kalian pengabdi ku yang setia, apa yang kalian inginkan dariku?" Ucap sosok iblis yang mereka sebut sebagai Lucifer.

"Kekayaan dan kekuasaan."

"Baiklah kalian mendapatkannya."

"Terima kasih tuan."

Kemudian sosok iblis itu pun segera pergi bersama persembahan yang telah di persembahkan untuknya.

Namun saat sosok mengerikan itu hilang, seketika sebuah cahaya putih melesat cepat ke arah luar ruangan itu tanpa mereka sadari dan cahaya itu pun segera masuk ke dalam sebuah boneka pria yang berada di atas lemari hingga boneka itu pun terjatuh ke lantai hingga salah satu tangan boneka itu terlepas dari tubuhnya.

"Akhirnya kita akan mendapatkan apa yang kita mau."

"Benar suamiku. Akhirnya kita tak akan jadi miskin lagi dan kekayaan kita pasti akan bertambah."

"Tentu nyonya Jeon kita akan menikmati ini semua." Percakapan keduanya berhenti dengan di akhiri tawa keras kedua pasangan suami istri itu. Namun, kebahagian keduanya sirna saat sebuah pisau daging menancap tepat di punggung si wanita paruh baya itu.

"Istriku!!! Apa yang terjadi?!" Wanita itu pun mati seketika karena tusukan itu tepat terarah pada jantungnya.

Si pria paruh baya pun menolehkan kepala ke arah belakang tubuh istrinya. Sungguh kini ia begitu terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. Sebuah boneka setinggi pinggang orang dewasa berdiri tegak dengan kondisi mengerikan yang saat itu berlumuran darah dan di tangan kirinya terdapat sebuah pisau dapur berukuran besar.

"Kenapa kalian tega? Apa salahku?"

Pria itu begitu terkejut hingga kedua matanya terbelalak. Suara itu begitu familiar di telinganya.

"J-Jungkook?" Ucapnya terbata seraya bangkit dari bersimpuh nya.

"Kenapa kau lakukan ini padaku? Kenapa?"

"Nak...i-ini...ini..."

"WAe?!!!"

Jleb

"Aaaaaarggghhh!!!!!" Teriak pria itu saat pisau besar menancap di perutnya dan ia pun jatuh tersungkur ke lantai.

"Wae Appa? Wae?"

Jleb

Sekali lagi pisau yang telah di cabut kembali di tikamkan pada pria itu tepat di lehernya.

"Kalian pantas mati! Mati!!!"

Jderrr

Suara guntur terdengar menggelegar malam itu. Menjadi saksi kematian pasangan suami istri itu secara keji yang di lakukan oleh arawah sang putra yang kini rohnya bersemayam di dalam sebuah boneka akibat yang mereka lakukan demi sebuah nafsu keserakahan.

 Menjadi saksi kematian pasangan suami istri itu secara keji yang di lakukan oleh arawah sang putra yang kini rohnya bersemayam di dalam sebuah boneka akibat yang mereka lakukan demi sebuah nafsu keserakahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Doll ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang