Hari ini adalah tahun ajaran baru dan Lyra siap menghadapi masa putih abu-abu nya. Namun sialnya pagi ini Lyra harus berangkat lebih awal bahkan ini masih sangat pagi, jam baru menunjukkan pukul 05:45. Keadaan sekolah masih sangat sepi, rasanya mustahil jika ada orang didalam selain penjaga sekolah.
Alasan Lyra datang ke sekolah sepagi ini karena papanya yang harus datang ke kantor sepagi mungkin. Lyra tidak tahu kenapa dan juga tidak mau tahu. Yang dipikirkannya saat ini bagaimana nasibnya saat di dalam sekolah sendirian.
Lyra sudah sampai di depan gerbang, rasanya enggan untuk turun dari mobil. Papa Lyra bingung melihat putrinya tidak kunjung turun dari mobil padahal tujuan sudah di depan mata.
"Lyra, kok gak turun?" tanya Papa Lyra bingung.
"Masih sepi banget Papa!" sungut Lyra kesal.
"Siapa suruh ikut Papa berangkat?"
"Kalau nggak ikut Papa nanti Lyra berangkat sama siapa?" rengek Lyra tidak mau disalahkan.
"Bisa naik ojol kan?"
"Kan biar irit ongkos, nanti uang jajan Lyra juga jadi lebih banyak!" jawab Lyra sambil tersenyum sumringah.
"Yaudah cepetan turun udah nggak ada waktu lagi nih." ucap Papa Lyra sambil melirik jam tangannya.
"Papa ngapain sih ke kantor pagi-pagi?"
"Ada kerjaan lah, kerjaannya harus dikerjain pagi-pagi."
"Yaudah deh Lyra turun!" final Lyra meskipun tidak mau.
Lyra menyalami tangan papanya dengan rasa kesal dan menutup pintu mobil dengan sedikit keras. Papa Lyra memaklumi hal itu karena Lyra memang suka marah-marah. Setelah Lyra sudah dekat dengan gerbang sekolah, Papa Lyra segera melajukan mobilnya karena harus tiba di kantor secepat mungkin.
Lyra berjalan kearah gerbang sekolah barunya dengan sedikit hentakan. Saat sudah semakin dekat dengan gerbang sekolah, Lyra memperlambat langkahnya sepelan mungkin. Namun tetap saja Lyra akan tetap sendiri di dalam sekolah yang bisa dibilang luas. Semoga saja tidak ada makhluk lain 'selain manusia' yang akan menemani dia.
Akhirnya Lyra sampai di depan gerbang. Lyra baru sadar ternyata pintu gerbang sekolah sudah setengah terbuka. Itu artinya sudah ada orang di dalam. Lyra membuka pintu gerbang sedikit lebih lebar. Jarak antara gerbang dan gedung sekolah agak jauh, Lyra memanfaatkan kesempatan itu dan berjalan lebih lambat dari sebelumnya.
Namun berjalan dengan sangat lambat seperti ini membuat Lyra suntuk. Akhirnya Lyra menyerah dan merubah tempo jalannya menjadi lebih cepat.
Tanpa sadar Lyra sudah menginjak lantai gedung. Lyra langsung menuju papan pengumuman untuk melihat dimana kelasnya berada. Tanpa mencari-cari Lyra sudah langsung menemukan namanya. Niatnya untuk berlama-lama mencari namanya telah lenyap. Sekarang Lyra malah menyalahkan kedua orang tuanya yang memberinya nama dengan awalan huruf A.
Mau tidak mau Lyra harus menghabiskan waktunya sendirian sampai yang lain datang, apalagi tidak ada yang Lyra kenal di sekolah ini. Untung saja di sekolahnya diperbolehkan membawa ponsel jadi Lyra tidak terlalu bosan.
Lyra memutuskan untuk langsung ke kelasnya yang berada di kelas 10 IPA 1. Namun Lyra malah menabrak seseorang padahal dirinya baru hendak berjalan, tapi salah satu dari mereka tidak ada yang jatuh. Lyra tidak sadar jika ada orang disampingnya karena orang itu tidak menimbulkan suara sama sekali. Sepertinya ini hari tersial bagi Lyra.
"Ah, s-sorry gue gak sengaja! Gue-" ucapan Lyra terpotong karena dia mengenal seseorang yang sedang di hadapan Lyra, seseorang yang sudah lama tidak Lyra lihat dan yang sangat Lyra rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chronovisor
RomantikAda lima orang yang menyukai Allysia Nara: Zafran Afif Putra, suka bolos dan malas membuatnya tidak naik kelas dua kali, meskipun begitu ia sangat jenius melebihi siapapun. Sifatnya yang jahil dan suka seenaknya itu membuatnya dibenci meskipun wajah...