Mereka

4.5K 635 156
                                    

Mohon kerja samanya, Vote, komen and follow~.

Author Pov.

Suasana dingin tercipta di dalam butik itu, Milky kini berdiri di belakang Jackob, Jilbert dan Alki. Dia belum sanggup bertemu dengan mereka yang pernah singgah di hati Milky.

Ke 4 Pria tampan yang berdiri menjulang di depan mereka, ekspresi santai seakan tak pernah melakukan kesalahan apapun di masa lalu.

"Menyingkirlah, biarkan kami melihat Milky" Ucap Jidan santai. Tatapan matanya nampak sangat bersemangat dan cerah, seakan mainannya yang hilang kembali ditemukan.

Alki menggeram kesal, apa mereka tidak punya rasa malu setelah apa yang mereka perbuat "Mau apa kalian? Tak puas sudah menyakiti Milky dulu hah!?" Seru Alki kesal. Harvy tersenyum remeh sebagai jawaban.

"Kami mau bertemu Milky dan kembali merebutnya" Ucap Harvy dingin namun sangat serius. Membuat Jilbert, Jack, Alki maupun Milky tersentak kaget.

Jilbert menggertakan giginya, dia berusaha untuk tidak menghantamkan kepalan tangannya ke wajah menyebalkan Harvy.

"Tak tau malu" Sinis Jackob, dia bersidekap dada seraya menatap rendah ke 4 mantan temannya itu. Sungguh Jackob tak habis pikir, apa mereka benar-benar tak punya rasa malu lagi?.

Jhonson mengedikan bahunya. "Rasa malu? itu tak penting, yang penting adalah Milky menjadi milik kami" Ucapnya mutlak. Seringai lebar tercipta di wajah tampan ke 4 nya. Mereka terlihat seperti orang yang berbeda dari 7 tahun yang lalu.

Jackob sudah hendak memukul Jhonson jika Milky tak menahannya. "Ayo pergi dari sini" Ucap Milky bergetar dan berjalan cepat meninggalkan mereka. Judith dan Jidan hendak mengejar namun Alki dan Jilbert menghadang mereka.

"Stay away from Our's Fiance" Ucap Jilbert dingin. Tatapannya menggelap, sebenarnya mereka sama, akan ada darah yang tumpah jika mereka terus bertemu. Jackob membayar pesanan Milky tadi dan membawanya ke mobil.

Setelahnya Alki dan Jilbert menyusul, meninggalkan ke 4 nya yang santai saja, seringai jahat terbentuk dan mereka merencanakan ide buruk setelah ini.

"Kidnapped" Ucap Jidan santai. Ke 3 nya mengangguk setuju. "Of Course, cause she is Our's" Sahut Harvy tenang. Kemudian mereka keluar meninggalkan butik, mereka pasti akan mendapatkan Milky.

Mudah saja, titik merah yang ada di ponsel ke 4 nya menjadi tempat dimana Milky berada. "Dimana kau pasang pelacak itu?" Tanya Jhonson pada Judith.

"Di anting-antingnya" Jawab Judith santai, mereka mengangguk dan berjalan menuju mobil masing-masing. Masih ada 2 hari sebelum rencana utama mereka laksanakan.

Sedangkan di dalam mobil Alki "Sayang, kamu baik-baik saja?" Tanya Jilbert khawatir, pasalnya wajah Milky pucat seakan darah turun dari wajahnya. Milky mendongak dan malah menelusup ke pelukan Jilbert.

Memeluk erat tubuh hangat Pria tersayangnya. "Mau apa mereka.." Lirih Milky, Jackob dan Alki menatap sendu kekasih mereka. "Kamu tenang aja, mereka gabakal bisa nyentuh kamu. Selama kami ada" Bisik Jilbert lembut.

Namun tatapan mematikannya membuktikan jika dia bersungguh-sungguh. Jilbert menatap Jackob dan memberikan isyarat padanya, Jackob yang paham lantas mengangguk.

"Aku benci mereka Jil..mereka jahat.." Lirih Milky lagi, Jilbert menganggguk dan masih mengelus rambut panjang kekasih cantiknya itu. "Iya mereka jahat, mereka hanya Antagonis di hidup kamu sayang" Bisik Jilbert lagi.

Milky mengangguk, dia mendusel ria di dada Jilbert. Deguban jantung yang amat cepat berasal dari Jilbert, betapa cepat jantung Pria ini berdetak. Irama yang sama dengan detak jantung Milky setiap bersama mereka.

"Jilbert" Panggil Milky seraya mendongak dan menatap cerah Jilbert, membuat Pria tampan itu gemas dan mendapat serangan cinta yang mematikan. "Kenapa sayang?" Tanya Jilbert.

Milky melepas pelukannya dan menatap Jilbert semangat "Aku ada ide bagus, untuk tema pernikahan kita" Ucap Milky semangat, dia berusaha melupakan ke 4 Pria tadi.

Jackob dan Alki menoleh, "Oh ya? lalu apa ide kamu sayang?" Tanya Jackob lembut seraya mengelus kepala Milky.

Milky menjentikan jarinya "Aku mau tema Outdoor dan itu di pinggir pantai. Kita pakai Ressort dan Hotel milik Alki yang ada di bali, gimana?" Mereka menatap lembut Milky, untung saja wanita tersayang mereka sudah tak memikirkan hal tadi.

Alki mengangguk semangat "Oke Kak, itu ide bagus. Aku akan urus itu, kakak hanya perlu duduk di kursi kebesaran kakak dan kami yang mengatur semuanya" Ucap Alki semangat.

Milky bertepuk tangan dua kali. "Hihi, makasih sayang-sayangnya aku" Ucapnya gembira. Jackob dan Jilbert memberikan pelukan hangat kepada Milky.

"Sama-sama sayangnya kami" Jawab keduanya bersaaan. "Cih aku duduk di depan, jadi gabisa peluk. Sama-sama sayangnya Alki~" Alki menggerutu sebentar walau kemudian dia bersemangat lagi.

Milky merona, wajahnya cerah sekali. Ekspresi langka yang hanya Milky tunjukan pada mereka bertiga, Derlon dan orang tuanya saja.

Supir yang membawa mobil saja sampai senyum-senyum malu, selalu bahagia saat melihat interaksi Para Tuan Muda dengan Tunangan mereka.

Harmonis sekali, dan juga akur. Walau harus berbagi Tunangan, mereka tidak bertengkar atau berkelahi.

Gatau aja si bapak, kalau pas SMA mereka rebutannya gila-gilaan
(╯°□°)╯︵ ┻━┻.

"Aku laper..." Celetuk Milky membuat ke 3 nya menoleh cepat.

"Kamu mau makan dimana sayang?"

"Kita booking restoran mau?"

"Mau makan apa sayangku?"

Milky tertawa pelan, "Aku ada janji makan siang sama Bang Delta, kita makan malem aja yang bareng okey, ke Apartemen aku" Ucap Milky.

Ke 3 nya mengangguk semangat "Oke Our's Queen" Ucap ke 3nya bersamaan. Ke Apartemen Milky, berarti mereka bisa manja-manjaan dong.

Jilbert langsung menelepon Sekretarisnya "Jeno, batalkan semua acara nanti malam." Ucapnya singkat dan langsung mematikan sambungannya. Jackob sudah mengirim E-mail pada Sekretarisnya jika dia tak mau diganggu nanti malam.

Sedangkan Alki mah santai aja, Sekretarisnya selalu mengosongkan jadwalnya jika dia sudah pergi bersama Milky. Mark adalah Sekretaris andalan Alki.

"Ho, dan aku ada lihat permen Milkyta di Restore di ujung jalan. Kita kesana dan beli beberap boleh?" Tanya Milky. Mereka langsung saja mengangguk setuju.

"Kita beli sekalian tokonya juga gak masalah" Celetuk Jackob santai.

"Benar, serta bangunan dan pekerjanya sekalian" Sambung Alki.

"Dan jadikan atas nama Milky" Sahut Jilbert lagi.

Mereka asik dengan rencana mereka, sedangkan Milky kembali memikirkan hal tadi. Dia punya firasat burik akan datang padanya tak lama lagi.

"Ah, hanya firasat saja.." Bisik Milky berusuha tak perduli dan memilih untuk bersender di bahu Jackob. Sedangkan Jilbert menaikan kedua kaki Milky dan meletakannya di paha Jilbert.

Memijit kaki Milky dengan lembutnya, "Jaga kesehatan sayang, jangan sampai sakit" Pesan Jilbert seraya menatap hangat Milky. Milky mengangguk dan memberikan jempolnya.

Bukan hanya Jilbert yang mengingatkannya tentang kesehatan, Lucas selalu berceloteh padanya setiap hari tentang pola hidup sehat.

Ah, Lucas memang menggemaskan, tak salah Milky membantunya dulu.




































Tbc

Hiatus dulu. Kalian agak mengecewakan Ryn, gatau kenapa sih. Tapi yasudahlah Bubay~

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang