Extra 2

4.8K 640 147
                                    

Ryn gak tega sama yang sering kasih dukungan dan minta tambahan extra, tapi keenakan dong yang gak ngasih vote dan komen, malah santai dan dapet extra 2 tanpa harus bersusah payah😌. Jadi yaudah Ryn lanjut lagi, Ryn doain aja Darksider kena karma.

Author Pov.

Milky terdiam kaku, kaget dia tuh melihat para mertua dan Ayahnya datang ke mansionnya hari biasa gini.

"Ayah? Tumben kalian datang di hari kerja" Ucap Milky seraya menyalami 1 per 1 para ayah yang jumlahnya ada 8 itu. Yang datang hanya mertua laki-laki, sepertinya mertua perempuan di rumah.

Heri tersenyum manis dan mengusak kepala Putrinya itu "Ayo ke Medan" Ucapnya semangat, Milky menatap ayahnya semakin bingung.

"Dad, apa maksudnya ini?" Tanya Milky pada David, Daddy nya Harvy. David tersenyum simpul dan ikut mengelus kepala Milky "Kamu ikut kita ke Medan, Mommy dan Ibu yang lain uda nunggu kamu disana" Ucap David lembut.

Milky semakin bingung, dia beralih pada Julius, Papa dari Judith "Pa, kalian merencanakan sesuatu?" Tuding Milky. Julius mendengus singkat "Uda, ikut aja ayo" Ucapnya.

Milky masih bingung, dia kini beralih pada Zack, Papinya Jackob "Pi? Gamau berusaha jelasin sesuatu gitu?" Tanya Milky. Zack hanya mengedikan bahunya "Papi juga cuma ngikut aja tuh" Celetuknya.

Milky menghela napas pendek "Yaudah sebentar, aku mau ambil dompet sama Hp" Ucap Milky dan hendak masuk, tapi Bima, Ayahnya Jilbert menahan tangan Milky.

"Gaperlu bawa barang Nak, sekarang ayo kita berangkat. Maid dan semua pelayan sudah kami suruh pulang, jadi rumah kalian kosong" Ucapnya tenang. Milky yakin, pasti mertuanya punya rencana aneh nih.

Milky mengangguk dan ikut bersama mereka, dia hanya menutup pintu tanpa menguncinya. Biar saja kalau ada yang maling, anggap sedekah.

Milky masuk ke mobil Alphard hitam yang terparkir lumayan jauh dari rumahnya, David dan yang lainnya sih bisa tenang, tak takut kerekam Cctv karena Reyhan sudah nge hack semua Cctv yang ada di Mansion anaknya.

Btw Reyhan itu Papanya Alki. Milky duduk di kursi tengah dan diapit Kelvin dan Delvian, Papanya Jhonson dan Lucas.

"Stay calm Milky, this is will fun" Ucap Delvian semangat, dia tak sabar melihat wajah pucat Putranya setelah ini. Milky hanya sanggup untuk mengangguk, ada saja kelakukan mereka ini.

"Gimana kegiatan kamu? Ada hal menarik gak?" Tanya Kelvin. Milky menggeleng pelan.

"Gak ada Pi, mereka semua ngelarang aku kerja, gaboleh keluar rumah kalau bukan sama mereka. Bosen sih Pi" Curhat Milky, membuat mereka bersedih hati.

Delvian mengelus kepala menantu tersayangnya itu dengan lembut "Calm down, now you must go and have fun with your trip" Ucap Delvian semangat. Milky mengangguk senang, yah tak masalah sepertinya mengikuti rencana para mertua dan ayahnya ini.

Mau tau apa rencana mereka? Rencananya mereka mau membawa Milky pergi keliling dunia hari ini. Pergi bersama-sama, para istri mereka sudah menunggu di bandara, jadi setelah mereka sampai mereka tinggal berangkat.

Anak mereka sih gatau kalau Milky pergi, biar saja, biar kalang kabut. Mereka menutup semua akses agara mereka tak bisa melacak keberadaan Milky, anggap saja liburan bersama Mertua.

.
.
.

Siang hari, Pukul 13:34 waktu Amerika.

Mobil ferari merah berhenti dan terparkir di halaman mansion, Azri dan saudaranya yang lain sudah pulang sekolah.

Mereka hanya diberikan 1 mobil, dan pulang pergi harus barengan. Di umur ke 9 tahun mereka sudah punya Sim, jangan tanyakan kenapa bisa.

Emaknya punya 7 lakik aja bisa, masa buat Sim untuk bocah 9 tahun gak bisa. Ya ngadi-ngadi namanya.

"Kenapa pagar rumah terbuka?" Tanya Vay bingung seraya keluar dari dalam mobil, di susul Zay dan sudaranya yang lain.

Jackson mengedikan bahunya, dia tak perduli. Rasanya dia mau memeluk mommynya seharian setelah tadi pagi dicuekin mommynya. "I don't care Vay" Celetuk Jackson kemudian melangkah menuju pintu.

"Kenapa sepi sekali?" Gumam Derion, Wildan mengedikan bahunya. Dia juga tidak tau.

Mereka berjalan beriringan menuju pintu rumah, suasana hening dan sepi menyapa. Tak biasanya rumah mereka sepi, karena biasanya sang Mommy duduk di ruang santai, menonton tv dengan Volume tidak menusiawi.

"Dimana Mommy?" Tanya Ameta, mereka semua saling pandang dan berpencar. Mereka harus mencari keberadaan Mommy cantik mereka, jika tidak Para Daddy akan mengamuk.

Ameta, Wildan dan Zay mencari di lantai 2, 3 dan 4, sedangkan Vay, Jackson, Dawil, Azri dan Derion mencari di lantai 5, 6, 7 dan 8.

"MAMAAAAA!!" Seru Derion saat memeriksa lantai 6 bersama Azri. Lantai itu sepi dan hening, sedikit menyeramkan karena tak ada satupun orang disana.

"Para Maid juga gak ada!" Ucap Azri panik, dia berlari turun ke bawah. Meninggalkan Derion yang panik dan ketakutan menyusulnya.

"MAMIIIIII!!" Teriak Wildan di lantai 3, sama saja tak ada yang menyahut. Karena takut akhirnya Wildan berlari ke lantai 1.

Seruan dan gema dari mereka terdengar di penjuru rumah. Setelah 20 menit akhirnya mereka berkumpul di lantai 1. Dawil, Ameta dan Zay sudah menangis, sedangkan sisanya hampir menangis.

"Hiks..Mommy's gone" Lirih Ameta, kemana perginya Mommy cantiknya itu. Azri mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Milky, tapi dering terdengar dari meja ruang tamu.

"She's left her Phone!"

Tak ada jalan lain, akhirnya Azri memberanikan diri untuk menelepon Daddy Harvy nya. Semoga telinganya tidak berdengung setelah mendengar teriakan Harvy.

Dering ke 3, Harvy baru mengangkat.

"Hello, what happen Zri?"

"Eum..Dad.."

"Yes?"

"Mommy is gone" Cicit Azri dan dia segera menjauhkan ponselnya dari telinga, bersiap menerima teriakan dari Harvy.

"APA!?"

Kan bener "Kami baru pulang sekolah, dan rumah sepi. Terus Maid juga gak ada, Mommy gatau dimana" Sambung Azri lagi.

Harvy langsung mematikan sambungan dan bergegas, dia harus menghubungi yang lainnya agar segera pulang. Ini keadaan genting yang tak pernah mereka bayangkan.

Apa mereka melakukan kesalahan? Sampai Milky minggat dari rumah?

"Apa kami kurang memuaskannya? Atau nunut kami tak lagi menyenangkannya? apa aku ada buat kesalahan? Milky kamu kemanasih!?" Harvy terus meracau seraya berjalan cepat.

Dia melepon ke 6 yang lainnya sekaligus.

"Halo"

"Heum"

"What's?"

"Aku sibuk"

"Aku tak mengharapkan telepon darimy Harv"

"Kenapa bukan Milky yang nelepon sih"

Harvy memutar malas matanya saat mendengar jawaban ke 6 nya. "Milky minggat dari rumah, anak-anak panik karena sewaktu mereka pulang Milky gak ada" Jelas Harvy cepat.

Hening beberapa saat, Harvy menunggu jawaban mereka.

"APA!?"

Oke, jawaban yang sama di dapatnya dari jawaban sebelumnya "Pulang sekarang, kita harus mencarinya" Ucap Harvy kemudian mematikan sambungan.

Mereka tentu saja akan pulang, Lucas bahkan tak perduli dengan rapat atau sebagainya, karena yang terpenting adalah Milky nya ditemukan.































Tbc.

Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang