Sudah ya, sudah cukup Extra Partnya. Ingat ini hanya fiksi, apapun bisa terjadi, tolong jangan berkomplein ria.
Author Pov.
Milky memijit dahinya yang berdenyut, ke 7 suaminya tengah uring-uringan di sekitarnya dengan keadaan yang berbeda, bye-bye fever saja masih menempel di dahi mereka.
Pagi tadi saat Milky masih tertidur, tiba-tiba saja teriakan memekan telinga membangunkannya. Saat dia bangun ke 7 suaminya berkelahi dan Milky tak tau sebabnya.
"Kalian kenapa sih? Pagi-pagi uda pada berantem aja" Keluh Milky, dia menyenderkan tubuhnya yang terasa lemas dan tak bertenaga. Padahal dia harus menyiapkan sarapan untuk yang lain.
Judith dan Harvy maju "Milky kenapa ini bisa terjadi!?" Seru keduanya. Ongghhheyy, Judith tak pernah berseru seperti itu. Sedangkan Jackob tengah menangis sambil memilin ujung piyamanya.
Alki tengah mengusak kasar wajahnya, Jilbert berulang kali menghela napas. Lucas memandang kosong bayangannya di depan cermin.
Jhonson meremat rambutnya emosi, dia menatap Milky memelas. "Milky, i don't wan't like this" Rengek Jhonson pada Milky. Milky semakin merasa kepalanya berdenyut.
"Jhon, kamu gak biasanya pakai bahasa inggris sayang" Tanya Milky pelan. Jhonson menggeram kesal dan mendekat.
"Itu bukan aku, Milky itu bukan akuuuu" Milky beralih pada Lucas yang baru saja berseru padanya..dan pakai bahasa Indonesia yang lancar.
"Lucas? You can speak Indo?" Tanya Milky tak percaya, padahal Milky sudah menyerah mengajari Lucas untuk berbahasa Indonesia, tapi sekarang.
"Aaaaaa...Milky aku gamau gini" Rengek Jackob seraya mendusel di pinggiran sofa, berdekatan dengan paha Milky. Milky mengelus kepala Jackob dengan lembut "Kalian kenapa sih, perasaan aku gak salah kasih obat deh" Lirih Milky heran.
Alki bersimpuh di depan Milky, dia menggenggam erat kedua tangan Milky "Milky, coba lihat wajahku baik-baik" Ucap Alki lembut. Milky bingung, tapi dia memilih untuk menurut.
Dipandangnya dengan lekat wajah tampan Alki, tapi tunggu sebentar "Judith...?" Bisik Milky. Pasalnya entah matanya yang siwer atau gimana, bayangan wajah Judith terlihat di wajah Alki sekilas.
Alki tersenyum lembut dan mengelus pipi Milky "Ini aku Judith" Ucapnya tenang.
"Hah? Apa-bagaimana!?"
Jhonson menyahut "I am lucas Milky! I am not thats jerk!" dia menunjuk-nunjuk ke arah Lucas. Lucas lantas menatapnya geram.
"Dan aku Jhonson! Aku bukan si bule jejadian itu!" Seru Lucas yang ditujukan untuk Jhonson.
"Kena-"
"Milky ini aku Alki, aku gamau di badan Jackob teruuus, perutnya kaku banget aku gasuka!" Seru Jackob pada Milky. Dia gasuka ditubuh Jackob, pasalnya perut Jackob ada 6 kotak yang keras.
Kalau perut Alki kan rata dan halus, tak berotot namun empuk, oho Milky paling suka tiduran di perut Alki, karena cuma dia yang tidak punya otot perut.
Harvy lantas menoleh "Heh bocah! Perutku itu berharga! Aku mendapat otot itu sedari aku SMA!" Seru Harvy kesal. Jackob memandang bingung Harvy.
"Yang kumaksud Jackob! Bukan kau Harvy" Seru Jackob kesal. Harvy menggeram kesal dan mencengkram kerah piyama Jackob.
"Aku Jackob, dan kau itu menempati tubuhku" Ucapnya dingin dengan tatapan gelapnya. Jackob menggeram emosi dan hendak meninju wajah Harvy.
Tapi ucapan Milky menghentikan tindakan mereka. "Kalian bertukar tubuh?" Tanya Milky shock. Mereka menatap Milky bersamaan dan mengangguk.
Milky merasa dunia berputar semakin cepat. "Ba-bagaimana bisa!? Apa yang kalian lakukan sampai bisa seperti ini! Ini gak masuk akal tau, kalian jangan bercanda ya" Milky kalut. Dia panik ditambah keadaan yang tak menguntungkan.
Mereka menghela napas kecewa, Milky tidak bisa membedakan mereka saat ini. Judith mendekat dan mengelus kepala Milky "Ini pasti membuatmu pusing, maaf ya. Tapi kami juga gatau kenapa bisa sampai seperti ini" Ucapnya lembut.
Milky mendongak, menatap lekat wajah Judith "Harvy?" Tanya Milky.
Judith tersenyum lebar dan mengangguk "Iya sayang, ini aku Harvy" Ucapnya terharu. Terharu tentu saja karena Milky mengenalinya.
Milky berdiri dan menatap mereka semua, untung saja sih anak-anak mereka belum bangun "Berdiri di depan, biar aku melihat wajah kalian" Ucap Milky serius.
Mereka mengangguk dan berdiri berjejer di depan Milky.
Milky mulai dari Jilbert terlebih dahulu, dia menatap lekat wajah tampan itu "Loh? Tapi ini masih Jilbert" Ucap Milky heran. Karena tak ada bayangan lain di wajahnya.
Jilbert tersenyum senang dan memeluk erat Milky "Tentu saja, karena aku tak ikut komentar seperti yang mereka lakukan" Ucap Jilbert sinis.
"Maksud kamu apa?" Tanya Milky bingung, sedangkan yang lain pucat pasi. Mereka memandang takut ke arah Milky.
Jilbert sendiri tersenyum penuh kemenangan "Kamu gatau ya, sebelum kamu bangun, mereka pada komentar. Agak gak mengenakan sih tapi untungnya aku gak ikutan" Ucap Jilbert santai.
Milky melepas pelukannya dan menatap penuh penjelasan pada Jilbert. "Mereka ngeluh, katanya kamu gak adil sama mereka" Ucap Jilbert.
Milky menatap bingung Jilbert dan beralih pada para suaminya yang lain, apa benar selama ini dia tidak adil?.
"Aku gak adil? Kalian merasa selama ini aku gak adil?" Tanya Milky dengan suara yang seperti menahan tangis.
Mereka menggeleng panik "Enggak gitu maksud kami sayang" Ucap Alki tenang, berusaha agar tak tersulut kepanikan.
"Mereka bilang, kamu hanya cinta sama aku dan Judith, kurang memberi perhatian pada yang lain. Dan mereka mengatakan ingin sekali bertukar tempat dengan yang lain, agar tau rasanya menjadi yang lain" Ucap Jilbert.
Milky tak masalah jika mereka bertukar tubuh, tak masalah sama sekali. Tapi jika berkata Milky tidak adil dalam membagi perasaan dan perhatian, jujur Milky sakit hati.
Selama ini dia berusaha sebaik mungkin untuk berlaku adil, pengambilan jatah adil sesuai jadwal, setiap pagi mendapat ciuman yang sama.
Diperlakukan sama, sama-sama Milky beri perhatian dan cinta yang sama.
Tak terasa air matanya mengalir, ternyata selama ini mereka meragukan cinta Milky pada mereka. Melihat air mata yang jarang Milky tunjukan membuat dada mereka sesak.
Begitu juga dengan Jilbert, kalau tau Milky akan menangis, dia gabakal bocor.
"Milky hiks..maaf..aku gak maksud gitu" Isak Jackob, dia merasa bersalah sudah membuat Istrinya menangis. Ditambah tatapan kecewa yang Milky tunjukan.
"Ka-kami gak maksud ngeraguin cinta kamu sayang, enggak" Ucap Harvy sedikit panik.
"Milky i am so sorry honey..i don't mean like that" Ucap Jhonson kalut.
"Kami cuma curhat sedikit, gak ada maksud lain" Sahut Alki.
"Jilbert hanya melebih-lebihkan" Sambung Lucas.
Milky menghapus air matanya, dia berbalik dan keluar dari kamar tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.
"Milky tunggu!!" Seru Jilbert.
"Gausah ngikutin aku, tolong..aku butuh waktu sendirian..nampaknya kalian gak puas jika hanya memiliki ku..aku akan membuat keputusan setelah ini. Maafkan aku" Lirih Milky tanpa berbalik.
Dan melanjutkan langkahnya, meninggalkan ke 7 nya yang terkaku di tempat mereka.
"Jangan...bilang.." Bisik Alki.
"Kita mau dicerain Milky.." Sambung Judith.
Kaki mereka lemas seketika, di cerai in Milky..adalah sesuatu yang paling mereka hindari dan sebisa mungkin jangan terjadi selamanya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Milky's Harem [Sequel My Alter Ceo] [End]
Novela Juvenil"1 kata yang mendeskripsikan Milky?" "Ratu"-Harvy "Segalanya"-Bagi Judith "Sempurna"-Dimata Jhonson "Amazing"-Dihati Jackob "Kehidupan"-Dihidup Jidan "Cahaya"-Kata Derlon "Kakak cantik"-Bagi Alki. "Alki, aku bilang cuma 1 kata" "Tidak cukup1 kata un...