Chapter 4

144 84 106
                                    

HAY GAIS JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN.BIAR AKU SEMANGAT UPDATE NYA:)❤

HAPPY READING❤

4.

Bel pulang sekolah berbunyi, itu tandanya pelajaran sudah selesai. Vanessa dan ketiga sahabatnya buru-buru memasukan buku-buku nya. Sebelum mereka keluar kelas Naya membuka suara.

"Van lo bawa mobil?"

"Oh, gue tadi dianterin sama pak supir"

"Ya terus lo gimana Van?" Ucap Alika. "Mau di jemput atau lo naik taxsi"

"Gak tau deh, gue boleh gak Nay bareng sama lo" Ucap Vanessa.

"Ya pasti bolehlah Van. Naya kan kesepian paling cuman ada pak supir di mobilnya. kalau gue kan ada Alika, Ya gak Lik?" Ucap Rara sedikit mengejek.

"Apaan sih Ra" ucap Naya sedikit sebal. "Alika juga mau kali sama gue"

"Ihh... jangan diambil Alika kan punya gue" ucap Rara sambil memeluk lengan Alika.

"Lo gak waras ya Ra?" Ucap Alika sambil mengompres dahi Rara memgunakan punggung tanganya.

"Enak aja lo, cantik-cantik gini dibilang gak waras" ucap Rara sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

Vanessa memilih diam dan tidak ikut campur. Mending menontonya saja, nanti kalau ikutan bikin ribet aja.

"Dah yuk kita pulang aja nanti kalau gerbang sekolah sudah ditutup gimana" ucap Naya.

"Yuk"

Mereka berempat pun memutuskan untuk pulang. Disepanjang menuju gerbang terlihat beberaapa murid yang masih menunggu jemputan ada juga yang masih piket di kelasnya, tapi kebanyakan dah pada pulang. Langkah mereka berdua terhenti saat berada di koridor sekolah pasalnya ada yang memangil. Memang meraka hanya berdua soalnya tadi Alika dan Rara pulang duluan.

"Naya... " Ucap seseorang yaitu wakil ketua Osis SMA Pelita.

"Iya ada apa kak?" Ucap Naya sopan, ya karna dia adalah kaka kelas mereka.

"Disuruh kumpul. Di ruang Osis"

"Sekarang kak?" Tanya Naya.

"Tahun depan, ya sekaranglah"

"Hehe"

Setelah kaka kelas itu pergi Vanessa dan Naya masih disitu sedangkan Alika dan Rara mereka dah pulang karna Rara bawa mobil sedangkan Alika biasalah numpang bukan berarti Alika miskin yang suka menumpang-numpang tetapi dia itu gatau deh mau aja bareng sama Rara. Rara juga yang memintanya, mereka jugakan rumahnya gak terlalu jauhan jadi searah gitu. Dan mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil katanya sih.

"Van gimanani gue disuruh kumpulan Osis, lagian tumben banget sih biasanya kan di umuminya dari tadi kenapa baru sekarang ya" ucap Naya sedikit sebal karna ia sudah tak sabar ingin cepat-cepat pulang kerumah dan istirah di kamarnya.

"Gatau deh Nay, kamu kumpulan aja sana. Nanti kamu di marahin loh sama ketos" ucap Vanessa. Walaupun Vanessa pintar tapi ia tidak ikut Osis. Ya dia pernah sih jadi ketua Osis waktu masih SMP dulu, tapi sekarang ia tidak mencalonkan karena ia tau bahwa jadi ketua Osis tuh gak gampang.

"Oh ya Van itu pak supir gue dah nunggu lo minta anterin aja sama dia bilang aja di suruh sama gue" ucap Naya sambil menunjukan pak supirnya.

"Gausah deh Nay.. gue nungguin lo aja, langian di rumah juga sepi."

"Yaudah deh serah lo" ucap Naya sambil tersenyum.

"Gue tungguin lo disini aja ya" ucap Vanessa sambil duduk di kursi depan koridor.

VANESSA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang