Decision

1.6K 189 29
                                    

Sesampainya di Cloud Recesses SiZhui memberitahu Lan WangJi dan juga Wei WuXian, jika ia akan menikahi JingYi. Keduanya nampak terkejut dengan apa yang barusan dikatakan A-Yuan mereka. Namun dengan mudahnya ia mendapatkan lampu hijau dari Wei WuXian, sedangkan Lan WangJi menasihatinya sebelum ia mengiyakan keputusan dari SiZhui.

Dan sekarang, ia tinggal meminta restu dari Lan Qiren dan juga Lan Xichen. SiZhui di temani oleh Lan WangJi yang mendukungnya dari belakang. Lan QiRen dan juga Lan Xichen, mereka terkejut bukan main saat mendengar hal itu. Sama halnya dengan Lan WangJi, mereka berdua menasihati SiZhui sebelum benar-benar merestui hubunganya dengan JingYi. Walaupun awalnya sangat susah untuk menaklukan hati Lan QiRen, selaku tertua di Klan mereka. Tapi pria tua itu akhirnya mengiyakan keputusan dari SiZhui. Bagaimana pun, SiZhui berhak memilih jalan kehidupanya sendiri.

Lan QiRen sendiri sudah mengangap SiZhui sebagai cucunya, sebagai cucu semata wayangnya, ia tak mungkin membuatnya sakit hati dan juga tidak hidup dengan bebas. SiZhui berterimakasih sebanyak-banyaknya sebelum ia dan Lan WangJi meninggalkan dua Lan terhormat disana.

Sedangkan di depan, Wei WuXian sudah mengeluarkan serulingnya. Berjaga-jaga jika keputusan SiZhui di tentang, ia sudah siap bertarung dengan tertua Lan itu. “Wei Ying?” Dengan raut wajah seperti biasanya, Lan WangJi bertanya dengan logat datarnya.

“Bagaimana Lan Zhan?” Lan WangJi menganguk pelan sebagai jawabanya. Wei WuXian bernapas lega dan kembali meletakan serulingnya.

Senior Wei, kau sedikit berlebihan.” SiZhui terkekeh pelan. “Hm,” Wei WuXian tersenyum lebar sebelum menyilangkan kedua tanganya di depan dadanya, “bukankah aku wajar bersikap seperti itu? Aku sudah mengangapmu sebagai anak ku, benarkan, Lan Zhan?” Wei WuXian menyikut pelan lengan Lan WangJi. Yang disikut menganguk seraya bergumam seperti biasa sebagai jawaban iya nya.

SiZhui merasa sangat beruntung memiliki Lan WangJi dan Wei WuXian di sisinya. Tanpa ia sadari, air matanya turun dengan indah melintasi pipinya. Ia merasa sangat bahagia sekarang. Disaat semua orang mengabaikan dirinya yang rentan dan lemah, hanya Lan WangJi dan Wei WuXian yang senantiasa ada di sisinya. 

SiZhui merasakan pelukan yang sangat lembut, seakan ia terpaksa tersadar dari lamunanya, dan mendongakan kepalanya keatas. Disitu ia bisa melihat Lan WangJi yang memeluknya, jarang sekali hal ini terjadi, rasanya mata SiZhui semakin memanas dan akan mengeluarkan buliran air matanya lagi.

Tangisan SiZhui kembali pecah saat Wei WuXian bergabung memeluk A-Yuan yang mereka sayangi. 

Brak!

Suara beban yang berat secara tiba-tiba mengejutkan momen langka dari keluarga kecil itu, ketiganya mempunyai reflek yang bagus, sehiga semuanya langsung berpencar dan menarik pedang mereka, terkecuali Wei WuXian.

Tersangka hanya tersenyum kikuk seraya memunguti buku-bukunya yang berserakan kemana-mana akibat batu yang ia tabrak tadi. “Ah, ma-maafkan saya.. Silahkan dilanjut.” Yup! Tersangka itu adalah Lan JingYi, Lan WangJi memasukkan kembali pedangnya kedalam tempatnya, lepas tahu jika yang menimbulkan suara mengejutkan itu calon menantunya. Eh tunggu, barusan ia menyebutnya calon menantunya? Memikirkan hal itu membuat Lan WangJi merasa sedikit senang.

Berbeda dengan SiZhui, saat melihat itu adalah JingYi, ia langsung berlari menghampiri pemuda itu seraya memasukan pedangnya kedalam tempatnya. JingYi melihat ujung mata SiZhui yang sedikit memerah, dengan  penasaran saat SiZhui menunduk untuk membantunya mengambil buku-buku yang berserakan itu, jari-jemarinya memegang ujung mata itu. “Kau habis menangis?” Tanya JingYi saat merasa basah di ujung jari telunjuknya.

Wei WuXian melirik Lan WangJi sebelum ia menarik pasangannya untuk pergi dari tempat itu. “Lan Zhan, ayo kita keluar dan mampir membeli beberapa arak!”

鲜花盛开  [ZhuiYi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang