Klan Gusu Lan yang terkenal dengan serba warna putih dan sedikit dominan biru sekarang berubah menjadi serba merah. Para pelayan berlarian kesana kemari untuk mempersiapkan beberapa hal. Mereka sampai lupa jika ada peraturan yang melarang untuk belarian di dalam Cloud Recesses, tapi berhubung ada Wei WuXian di sisi mereka, mereka dapat leluasa melakukan pekerjaanya dengan begitu cepat.
Secepat pedang Lan WangJi melesat di udara, Dan sekarang semua persiapan sudah selesai. Padahal waktu masih menunjukan pukul lima dini hari. Wei WuXian menepuk-nepuk telapak tanganya setelah ia selesai menata beberapa karangan bunga yang aromanya sangatlah harum. Melebihi harumnya bunga lavender kualitas terbaik.
“Kerja bagus! Ayo sekarang kita pesta arak!” Wei WuXian menarik beberapa pelayan itu dengan paksa. “Eh? Ki-kita tidak di bolehkan meminum arak di Yúnshēn Bùzhīchù.” Kata salah satu diantara mereka.
Wei WuXian menunjukan gigi putihnya, “Ah iya, aku lupa.” Katanya sembari terkekeh ringan. Yang lainya hanya menghela napas maklum dengan tingkah Tuan mereka yang satu ini.
“Hm, baiklah! Kalian beristirahatlah.” Wei WuXian langsung pergi meninggalkan mereka. Ia berkunjung sebentar ke kamar SiZhui, masuk tanpa mengetuk pintu itu.
Disana ia melihat SiZhui yang baru terbangun dari tidurnya. Masih duduk di ujung ranjangnya dengan tatapan kosongnya. Mengumpulkan nyawa nya yang masih berlarian kesana kemari. Wei Wuxian tertawa saat melihat ekspresi langkah yang dimiliki SiZhui.
Rambutnya sedikit berantakan, ah jangan lupa ia juga tak memakai ikat kepalanya. Benar-benar tampan. “Ayo bangun dan mandi!” Wei WuXian menarik lengan SiZhui dengan paksa, memaksa pemuda itu bangun dari ranjangnya.
“A-Niang? Kenapa berada disini?” Tanya SiZhui saat kesadaranya sudah terkumpul. Ia menatap Wei WuXian yang sekarang memaksanya masuk ke dalam kamar mandi. “Cepat mandi, aku akan mengurus pakaianmu nanti!”
SiZhui menuruti perintah ibunya, sementar itu, Wei WuXian keluar dam memberitahu beberapa pelayan yang ada di jalan untuk menyiapkan pakaian pengantin milik SiZhui. Lepas itu, ia beranjak ke kamar JingYi yang tak jauh dari situ. Memastikan calon menantunya sudah terbangun dari tidurnya.
Wei WuXian membuka pintu kamar JingYi, ia mulai memasuki kamar pemuda itu. Disana ia melihat JingYi masih tertidur sembari mengangga dengan hiasan sungai membentang yang berasal dari mulutnya. Wei WuXian lantas menarik JingYi sampai pemuda itu berdiri tegap.
Dengan kesadaran yang masih tiga puluh persen, JingYi membuka matanya seraya berkedip beberapa kali dengan bingung. “Kau membuat perairan rupanya.” Ejek Wei WuXian, ia masih menopang JingYi menggunakan kedua tanganya.
Bahu JingYi langsung menegang, ia membalik tubuhnya sampai ia bisa melihat Wei WuXian. “Ah, pagi senior Wei!” JingYi sedikit membungkuk hormat dengan menyatukan jari-jemarinya serta lengan yang terangkat lurus ke depan.
“Mn, pagi! Sekarang cepat mandi!” Wei WuXian menepuk-nepuk punggung JingYi dengan lembut. Tanpa pikir panjang, JingYi menurutinya. Walau bagaimana pun, ia sangat patuh dengan senior nya ini, walaupun kadang-kadang.
Seketika, ide jahil terlintas di dalam otak sempit namun luas milik Wei WuXian. Ia menggosok-gosokan telapak tangannya sebelum menyusul JingYi yang kini sudah berada di kamar mandi.
Bisa dia lihat, JingYi sedang melepas pakaianya. Terpampang punggung mulus dan putih bak porselen, membuat Wei WuXian tak bisa memalingkan tatapannya. Perlahan ia dekati JingYi, sebelum kedua telapak tanganya mendarat di punggung halus itu.
“Aku akan memandikan mu!”
JingYi sangat terkejut saat mendengar suara lain, selain dari suara yang ia ciptakan. Dengan reflek, dia menarik kembali pakaiannya dan menutupi tubuhnya. Namun tangannya di tahan oleh Wei WuXian, bagaimana ia bisa memandikannya jika dia memakai pakaianya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
鲜花盛开 [ZhuiYi]
Fanfiction鲜花盛开 Xianhua Shengkai [Bunga Yang Bermekaran] SiZhui, pemuda yang dibesarkan oleh Lan WangJi dan juga Wei Wuxian pada mulanya mengalami cacat di kedua matanya. Sampai seorang Tabib yang akhirnya bisa menyembuhkan cacat di matanya itu. Sebuah kehidu...