Holiday

4.6K 428 63
                                    


Liburan musim panas telah tiba!!!

"Nabiya nabiya, ili nala onuhlaaa~~" Lily bernyanyi dengan suara imutnya, ditangan kanannya ada dot berisi air madu yang sudah Jisoo siapkan sejak dari rumah. Kepalanya mengangguk-angguk mengikuti alunan lagu anak-anak yang Seokmin putar di tape mobil mereka. Alan dan Lavender sudah terlelap sejak mereka keluar dari perbatasan Seoul, keduanya tampak tidur dengan tenang walau posisi yang mereka ambil membuat Jisoo meringis ngeri. Takut anak-anaknya sakit punggung sejak usia dini.

Cuaca hari ini sangat bagus, panasnya pas dan angin yang berhembus akan membuatmu ingin pergi ke pantai dengan segera. Tapi tahun ini agenda liburan mereka sedikit berbeda dari tahun-tahun kemarin. Jika tahun sebelumnya mereka akan bertamasya ke pantai, membangun istana pasir lalu bermain voli pantai. Tahun ini mereka akan ke rumah peninggalan buyut Seungcheol yang berada di desa. Sedikit jauh dari kota dan membutuhkan waktu sekitar tiga jam untuk sampai disana.

"Lihat anakmu, Seok." Dan Seokmin terkekeh saat menoleh dan menemukan Alan dan Lav yang tidur dengan posisi aneh.

"Lily tidak tidur, sayang?" Si mungil Lily menggeleng kecil, mulut kecilnya kini menghisap dotnya dengan semangat, Yah persis seperti papanya, bukankah begitu Soo?

"Lihat Oppa dan Lav sudah tidur sejak tadi. Lily mau mama pangku?" Tawar Jisoo tapi sepertinya bungsu keluarga Lee itu tidak mendengarkan. Sehingga Jisoo hanya tersenyum lembut sebelum kembali memandang jalanan. Di depan mobil mereka ada mobil Seungcheol yang melaju dengan kecepatan normal.

Mari kita lihat keadaan mobil keluarga Choi itu.

"Mama... Hwan sepertinya mengantuk." Sulung keluarga Choi itu memecah keheningan. Ia memerhatikan adiknya yang terkantuk-kantuk di kursinya. Bocah berusia enam tahun itu tertidur dengan mulut menganga dan mata setengah terbuka.

"Biarkan dia, Soo. Adikmu mungkin kelelahan karena terlalu bersemangat untuk hari ini." Ujar Jeonghan.

Hwan memang sangat bersemangat untuk hari ini. Bahkan si bungsu itu membongkar kotak legonya dan mengemasnya kedalam tas. Jeonghan sudah mengatakan jika lego itu mungkin akan menganggur karena Hwan akan keasikan bermain di desa, tapi Hwan bersikeras. Kata si mungil itu ia akan memamerkan legonya pada Sulung keluarga Kim.

"Papa..." Panggil Soo.

"Papa..." Di tempat lain Dan juga memanggil papanya yang tampak sibuk memerhatikan jalanan.

"Hn." Di mobil Range over itu hanya Dan dan Mingyu yang masih terjaga, sang mama dan si bungsu tengah menyelami mimpi mereka masing-masing.

"Apakah liburan kali ini akan seru? Bukankah lebih baik menghabiskan waktu bermain di rumah. Aku punya komik yang belum selesai kubaca."

"Percaya pada papa, liburan ini akan super seru."

"Baiklah, aku percaya." Ucap Dan. Apapun yang papanya katakan, Dan akan percaya. Karena papanya tidak pernah salah mengira, papanya selalu tepat sasaran.

"Bagaimana kalau papa salah? Bagaimana jika liburan ini sangat buruk?"

"Dan boleh minta apapun pada papa asal masuk akal."

"Papa sebaiknya siap-siap jika aku akan minta PS keluaran terbaru."

"Okay, papa janji. Ini janji antar pria ya." Dan mengangguk yakin, ia yakin jika liburan kali ini tidak akan seru karena mereka akan ke desa yang mungkin tidak punya layanan internet, itu jelas sangat-sangat membosankan. Papa memang selalu tepat sasaran tapi siapa tahu kali ini papa salah besar.

Selain selalu tepat sasaran, papa juga selalu menepati janji. Kata papa, itu janji antar pria.

Di dalam mobil berwarna merah yang melaju dibelakang mobil Mingyu, hanya Hansol seorang yang masih terjaga. Bidadari dan kedua peri kecilnya meninggalkannya kealam mimpi.

From 2030Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang