Sokkenai

3.2K 419 73
                                    

Saat ini para bocah itu duduk kursi panjang yang ada di kafetaria Kyungin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini para bocah itu duduk kursi panjang yang ada di kafetaria Kyungin. Mereka bosan sekali, setelah bermain tebak kata dan bermain suit, ketujuhnya hanya saling diam. Mereka sbenranya ingin bermain petak umpet atau yang lebih baik adalah bermain Polisi-polisian tapi Seokmin berpesan agar mereka tidak kemana-mana dan Pak Ko akan datang untuk menjaga mereka. Tapi ini sudah tiga jam dan Pak Ko tidak juga datang.

"Aish... aku ingin pipis." Dan memegang bagian depan celananya, memegangi macan kecilnya yang memberontak ingin pipis. Dan ingin segera ke kamar mandi tapi sayangnya Seokmin melarang mereka kemana pun.

"Aaah... aku ingin pipis! Ayo Shen!" Tanpa mendengar persetujuan dari Shen, Dan menarik tangan putra Wen Junhui itu untuk menemaninya buang air kecil. Kedua menghilang sebelum Al sempat menghentikan mereka. Mereka berdua seperti anak hilang, berkeliaran di sebuah Sekolah Menengah Atas dengan Dan yang memegangi macan kecilnya dari luar celana.

"Kakak, dimana toiletnya?" Shen bertanya pada seseorang remaja laki-laki yang membawa nampan ditangannya.

'Eh Paman Jaehyun?'

"Ada disana." Remaja tampan itu menunjuk kearah kamar mandi berada. Dan langsung melesat kesana, lagipula tak mungkin ia menyapa Jaehyun dan mengatakan 'Hai paman, aku Daniel.'

Dan masih ingat, liburan tahun lalu ia, papa, mama dan Sun Oh berkunjung ke rumah Paman Jaehyun, jauh sekali dari Korea dan harus naik pesawat. Huum.. rumah Paman Jaehyun ada di Amerika. Jauh sekali....

Shen berlari mengikuti Dan setelah mengucapkan terima kasih.

"Cepat Dan, kita harus kembali sebelum Papa Seok memarahi kita."

"Jangan memanggil dengan sebutan Papa, Shen-ah... bagaimana dengan Hyung? Seokmin Hyung?" Dan tertawa kecil, aneh sekali memanggil Papa Seok dengan sebutan hyung.

"Hyuung?"

•••

"Papa! Papa Soon!" Jae berteriak dengan tangan yang melambai heboh saat ia melihat Chan dan Soonyoung yang berjalan kearah mereka. Ia menelengkan kepalanya heran saat kedua remaja itu langsung menundukkan kepalanya dan orang-orang di kafetaria ini memandang kearahnya dengan penasaran.

"Oops..." Seketika Jae menutup mulutnya dengan kedua tangan saat ia mengingat peringatan Seokmin.

'Jangan mengatakan hal-hal aneh!'

"Jae adalah orang yang pelupa." Soo mencibir, tangannya sibuk mencomot mochi yang baru saja ia beli menggunakan uang yang Seokmin berikan.

From 2030Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang