Jung - 3

4.7K 420 24
                                    

Jaehyun sedang memeriksa berkas berkas yang sering menumpuk di ruang kerjanya saat Renjun tiba tiba masuk dan membujuknya untuk membacakan sebuah puisi tentang cinta. Dan itu membuat Jaehyun terkejut sekaligus heran.

"Puisi cinta?"

Renjun mengangguk sambil tersenyum, tak lupa tangannya juga berada di lengan Jaehyun. Jaehyun sebenarnya sedang sibuk malam ini, tapi ia juga kan sayang dengan istri mungilnya ini, jadilah ia akan menuruti apa yang di suruh. Toh hanya membaca puisi.

"Tunggu sebentar"

Jaehyun beranjak dari tempat duduknya menuju rak buku yang berada di ruang kerjanya. Renjun memperhatikan gerak gerik Jaehyun yang sedang mencari sesuatu.

"Ah...ini dia"

Setelah mendapat apa yang ia cari, Jaehyun kembali duduk di samping Renjun yang sedang tenang. Sebelumnya Jaehyun menoleh dulu untuk melihat wajah Renjun, dan dihadiahi tatapan heran dari istrinya.

"Kenapa?"

Jaehyun tertawa, lalu ia menggeleng. Kemudian Jaehyun membuka buku yang lumayan tebal itu dan mulai membacakan puisi yang tertulis di buku itu.

"Inikah sebuah pertanda?
Pertama kali tatapku yang bergulir nyata pada beningnya matamu, telah memasung bahagiaku tanpa ampun. Tak peduli seberapa lemah getar itu menyisir kalam batinku.
Aku hanya tahu, ada rindu yang ku jaga untukmu"

Seketika pipi Renjun memerah setelah mendengarnya. Walau sebenarnya ia yang meminta Jaehyun untuk membacakannya.

Jaehyun menoleh, dan yang ia lihat adalah yang membuatnya tidak tahan. Bagaimana tidak? Wajah memerah Renjun adalah yang terindah, bagaikan bunga sakura, merah muda, dan indah.

Renjun menggigit bibir bawahnya, lalu ia kembali mengguncang lengan Jaehyun.

"Satu lagi"

Entah mengapa Jaehyun jadi tiba tiba semangat untuk membacakan bait bait berikutnya. Karena setelah ia baca ia dapat hadiah, seperti saat dia sekolah dasar. Hadiahnya bukan mainan ataupun permen, namun hal terindah yang pernah Jaehyun miliki.

Jaehyun membalik kertas itu untuk melihat halaman berikutnya, dan mulai membaca.

"Kamu sangat populer di kepalaku. Bahkan saat aku tidur, kepalaku tetap disibukkan olehmu. Karena kamu selalu singgah dalam mimpiku"

Renjun memalingkan wajahnya yang terasa panas. Sementara Jaehyun, ia tertawa melihat Renjun yang seperti itu. Dan setelahnya Jaehyun mengelus kepala Renjun sambil tersenyum.

"Waktunya tidur baby"

Baby?

Renjun hanya mengangguk, namun ia belum beranjak sama sekali dari tempat pertama ia duduk. Membuat Jaehyun menatapnya dengan raut bertanya.

"Kau belum mengantuk?"

Renjun menggeleng.

"Lalu?"

"G-gendong"

Jaehyun membulatkan matanya mendengar itu, bukan, bukan karena ia tidak mau, tapi ia merasa heran saja, tumben sekali Renjun agak sedikit manja akhir akhir ini. Membuat kepala Jaehyun dipenuhi banyak pertanyaan.

Tapi Jaehyun tidak mau berpikir banyak malam ini, karena otaknya akan ia pakai untuk memikirkan rencana perusahaan yang mungkin bisa membuatnya tambah kaya. Jadilah sekarang ia berjongkok lalu memberi isyarat pada Renjun untuk menaiki punggungnya.

Dan dengan girang, Renjun langsung menaiki punggung Jaehyun, lalu meletakkan kepalanya di bahu pria itu. Jaehyun berdiri, lalu mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerjanya.

Keep It On The Low - JaeRen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang