Pagi yang cerah harus dihancurkan oleh Jaehyun yang sakit namun banyak tingkah. Ya...Jaehyun sakit membuat Renjun khawatir, namun juga membuat Renjun kesal. Bagaimana tidak? Pria itu sakit, namun banyak sekali permintaannya yang kadang membuat Renjun pusing. Belum lagi gelagatnya yang kurang Renjun kenali. Agak sedikit berubah menurutnya.
"Baby..."
"Apa lagi?!"
Renjun sedikit menaikkan nada bicaranya, membuat Jaehyun terlonjak kaget.
"Astaga...aku cuma ingin-"
"Apa?!"
Jaehyun menggaruk tengkuknya. Menggigit bibir bawahnya karena merasa bingung harus menyuruh Renjun lagi atau tidak. Sementara Renjun yang melihat Jaehyun diam seperti itu hanya bisa mendengus.
"Ingin apa?"
Renjun bertanya lagi, namun nadanya sedikit ia lembut kan, ya...biar bagaimana pun Renjun adalah orang yang sangat perhatian meski kadang suka tsundare.
Jaehyun menatap Renjun tepat di mata bulat milik istrinya.
"Hug me please"
Renjun terkejut, ia pikir Jaehyun akan meminta yang tidak tidak, tapi ternyata perkiraannya salah. Jaehyun sekarang malah merentangkan kedua tangannya bermaksud minta di peluk.
Hup
Renjun memeluk Jaehyun, dan Jaehyun memeluk Renjun dengan erat, seolah tiada hari esok. Renjun menenggelamkan wajah manisnya di dada bidang Jaehyun sambil menghirup aroma tubuh Jaehyun yang membuatnya mabuk kepayang. Sementara Jaehyun , ia menaruh kepalanya di atas kepala Renjun , dan sesekali menggesekkan hidungnya di rambut Renjun yang mengeluarkan wangi apel yang manis.
"Aku suka pelukanmu Baby, hangat"
Renjun tertawa kecil, padahalkan yang memeluknya dengan erat Jaehyun , seharusnya Renjun yang merasa hangat.
Beberapa menit, Jaehyun melepaskan pelukannya, lalu ia merebahkan dirinya dengan paha Renjun yang menjadi tumpuan untuk kepalanya, dan Jaehyun menghadapkan wajahnya tepat didepan perut Renjun yang sedikit membesar. Tangan Jaehyun terulur untuk mengelus perut Renjun sambil tersenyum.
"Hari ini ke dokter untuk check up?"
Renjun menggeleng, tangannya mengelus surai Jaehyun dengan lembut. Jaehyun menatap Renjun dengan pandangan bertanya.
"Kenapa tidak?"
"Kau kan sakit"
"Tidak apa, ini hanya demam biasa, aku bisa mengantarmu"
Tangan Renjun langsung menyentuh dahi Jaehyun, lalu menatap suaminya dengan sengit.
"Tidak! Kening mu saja masih panas"
Jaehyun bangkit dari rebahannya, kemudian ia turun dari ranjang dan berdiri didepan Renjun.
"Lihat, aku tidak apa"
Renjun menggeleng, lalu ia menarik tangan Jaehyun untuk duduk. Kini tangan Renjun menyentuh bagian leher Jaehyun, dan Renjun sedikit meringis karena suhunya sangat panas.
"Aku sendiri saja kalau begitu"
Jaehyun menggeleng ribut, wajahnya ia tekukkan layaknya anak kecil.
"Tidak! Aku adalah suami mu, mana mungkin aku membiarkan mu pergi ke rumah sakit sendirian"
"Tidak sendiri, aku akan mengajak Yeri, dia kan juga sedang hamil"
Jaehyun menggeleng lagi.
"Tidak Jung Renjun! Aku yang akan menemanimu"
Renjun sedikit tersentak, kenapa Jaehyun jadi sensi begini semenjak ia pulang dari Ilsan? Apa karena pria itu terlalu lelah? Tapi opsi itu tidak mungkin.
Setelahnya Renjun mendengus, kalau Jaehyun sudah menaikkan nada bicaranya seperti ini, Renjun tidak bisa menolak selain menyetujui.
.
.
.
"Kan aku sudah bilang, di rumah saja!"
Renjun mengomel lantaran ia baru saja mendengar Jaehyun mengeluh padanya jika dia merasa pusing. Heol! Kalau seperti ini, Renjun yang repot. Untung mereka sudah selesai check up.
"Sebentar, biar aku telpon Nam ahjussi untuk menjemput kita"
"Mobilku bagaimana?"
'Otak punya tidak sih?!'
"Tinggalkan bodoh! Nanti setelah Nam ahjussi mengantar kita pulang, ia akan kembali kesini untuk mengambil mobil mu!"
Oke, Renjun mulai naik darah.
Jaehyun mengangguk, kepalanya yang terasa berat ia sender kan pada bahu sempit milik istrinya sambil memejamkan matanya.
Renjun menutup sambungan telpon, ia menoleh ke Jaehyun yang menyenderkan kepalanya pada bahunya sambil menutup mata. Sudut bibir Renjun tertarik ke atas, membuat sebuah senyum manis.
Ya...walau Jaehyun keras kepala, namun tak dapat dipungkiri bahwa dia memang benar benar menyayangi calon anaknya sampai sampai melupakan rasa sakit pada kepalanya hanya demi menemani Renjun ke dokter untuk check up.
Tangan kiri Renjun terulur untuk mengelus surai Jaehyun. Dan tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus perutnya.
"Semoga kau tidak bodoh seperti ayah mu ya nak"
.
.
.
"Yang coklat? Atau yang kuning?"
Jaehyun berdiri didepan lemari bajunya sambil memilih baju tidur yang ingin ia pakai malam ini.
Jaehyun punya sistem sendiri jika ingin memakai baju tidur. Senin warna biru, Selasa warna hijau, Rabu warna merah, Kamis warna oranye, Jumat warna pink, Sabtu warna hitam, dan Minggu ia dapat dua pilihan, kuning dan coklat. Dan hari ini adalah hari Minggu, membuatnya harus memilih ingin memakai yang warna apa.
"Hm...Baby? Menurutmu...warna kuning atau coklat?"
Renjun sebenarnya sedikit bingung dengan sikap Jaehyun belakangan ini. Kadang suka berubah ubah mood, kadang berubah ubah sikap, kadang sensi dan kadang cheesy. Membuatnya bertanya tanya.
"Yang kuning saja"
Jaehyun menggeleng"Terlalu cerah"
Renjun menghela nafas sambil menepuk jidatnya.
"Yasudah, warna coklat saja"
Jaehyun menggeleng lagi"Terlalu gelap"
Renjun meremat bantal yang berada di sampingnya, lalu turun dari ranjang kemudian berjalan mendekat ke Jaehyun yang masih berdiri didepan lemari sambil menggenakan baju handuk milik pria itu. Renjun mengambil satu setel piyama dan memberikannya pada Jaehyun.
"Pakai yang ini"
Setelah memberikan itu, Renjun berjalan pergi keluar kamar.
"Baby....ini kan warna pink, ini khusus untuk hari Jum'at!!"
"Pakai atau tidur di luar?!"
Oke, Jaehyun takut dengan ancaman itu, jadilah ia menaruh kembali piyama coklat dan juga kuning itu kedalam lemari, kemudian berlari ke kamar mandi dengan piyama pink yang berada di tangannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep It On The Low - JaeRen [✓]
RomanceSequel From Mute - JaeRen Title: Keep It On The Low Cast: Jaehyun X Renjun GS: Renjun (Girl) Remake (Original author @a_blueee)