Rion Reon

122 21 3
                                    

~~~

"Tera, gue mohon." ucapku dengan wajah memelas.

Ya siapa lagi yang harus ku mintai pertolongan selain Tera? Aku tidak dekat dengan siapapun lagi. Semenjak lulus sekolah, aku hanya fokus kepada karierku saja.

"Tapi Ka, gini loh bukannya gue gak mau ya emak lu kan udah tau gue."

Iya juga sih, ibu sudah tau Tera. Jika aku meminta Tera untuk jadi walinya Rion pasti ibu akan heran. Ntah ini adalah keberuntunganku atau bukan tiba tiba saja suara pintu rumahnya terdengar. Memunculkan seseorang dari baliknya.

"Ada apa Tera?" tanya seorang laki laki yang berjalan mendekati kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ada apa Tera?" tanya seorang laki laki yang berjalan mendekati kami.

"Abang udah pulang dari luar negeri kok gak kabarin aku ?"

"Ra, itu siapa?" Tanyaku berbisik padanya.

"Abang gue dong," jawab Tera sambil menghampiri abangnya dan menyambutnya dengan bahagia.

Mungkin karna aku terlalu sibuk dengan karirku, aku tidak mengetahui kalau Tera memiliki seorang abang.

"Wah, ada tamu ya. Kebetulan sekali aku membawa oleh-oleh yang banyak," ucap abangnya Tera sambil menunjukan beberapa kantong belanja yang ia bawa

"Wah, tidak usah repot-repot kak." Sahutku menimpali.

"Eh, kok lo yang nyaut sih?" tanya Tera dengan heran.

Aku hanya cengengesan membalas pertanyaan Tera. Sepertinya usia abang Tera tidak terlalu jauh dari usia Rion. Ya, meskipun robot. Bisa ditafsirkan bahwa Rion berusia 26 tahun.

"Ter, apa dia temanmu?"

"Iya, bang. Dia mau minta oleh-oleh," katanya dengan nada meledek

"Eh tidak. Bukan begitu kak," Aku menimpali.

Abangnya Tera melirik ke arah Rion. "Teman mu yang satu itu kenapa berdiri terus?kenapa gak disuruh duduk?" tanya abangnya Tera.

"Eh, abang mau nginep dulu disini?"tanya Tera saat melihat kakaknya membawa sebuah koper.

"Iya besok baru mau ke apartemen, hari ini capek banget. Nih kalian makan aja, abang mau ke kamar mau istirahat," ucap abangnya Tera sambil memberikan beberapa kantung belanjaan yang ia pegang ke Tera.

Diapun pergi meninggalkan kami.

Tiba tiba saja ide gila muncul dipikiranku. "Ter, abang lu galak gak? Gue mau sedikit ngerepotin dia."

"Ngapa emang?"tanya Tera heran.

"Gue mau nitip Rion ke dia aja," jawabku langsung.

"Oh nama pacar lo Rion? Namanya hampir sama kaya abang gue barusan. Namanya Reon. Dia galak banget. Kaya singa. Hahaha," sahut Tera dengan diiringi gelak tawa.

HusShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang