Melody Heart || SunNew FF

No Air

Melody Heart || SunNew FF
.
.
.
.
Chapter 8 - No Air
.
.
.
.

Sunwoo masih terus mencoba menghubungi Chanhee berulang kali. Ini bahkan sudah panggilan ke 40 nya namun belum juga diangkat oleh Chanhee.

Sunwoo mengacak - acak rambutnya. Ia sudah mencoba menelpon Chanhee sejak siang tapi belum juga ada hasilnya. Sunwoo tahu betul kalau saat ini kekasihnya itu pasti sedang marah padanya.

Salah Sunwoo sendiri yang sudah berjanji akan segera pulang tapi nyatanya malah pulang saat matahari sudah hampir diatas kepala.

Sunwoo langsung duduk tegak saat ponselnya berbunyi tanda ada telepon masuk. Diraihnya cepat ponsel yang baru saja ia lempar asal ke sofa disampingnya.

Tapi senyum Sunwoo perlahan menghilang kala bukan nama Chanhee yang tertera di layar ponsel tersebut, melainkan nama mantan pengawal di keluarganya, Jacob.

"Ada apa ?" jawab Sunwoo dengan nada malasnya.

"Kalian sedang bertengkar ?"

"Siapa ?"

"Kau dan Chanhee."

Mendengar nama kekasihnya itu disebut membuat Sunwoo kembali menegakkan tubuhnya. "Bagaimana kau tahu ? Apa Chanhee ada di cafemu sekarang ?"

"Hm~ dia ada disini."

"Dengan siapa ?"

"Sendirian. Kurasa ia sedang mengerjakan tugas. Ia tampak sangat serius menatap layar laptopnya."

"Syukurlah jika dia sedang berada di tempat yang aman sekarang. Dari tadi aku menelponnya tapi tak diangkat - angkat."

"Aku tahu."

"Eoh ? Bagaimana kau tahu ?"

"Karena aku melihatnya membalik ponselnya saat kau menelpon tadi. Apa yang kau lakukan sampai dia semarah itu padamu ?"

"Aku hanya mengingkari janjiku." Jawab Sunwoo lalu terdiam cukup lama sebelum ia kembali bersuara.

"Hyung, tolong bawa Chanhee hyung pulang."

"Hah ?"

"Jika aku menjemputnya kesana, dia hanya akan menghindariku dan pergi. Jadi tolong bawa dia pulang, aku akan menunggumu disini."

"Bagaimana caranya aku membawa dia pulang ?"

"Lakukan apa saja. Terserah padamu. Yang penting Chanhee hyung sampai ke rumahnya malam ini."

Jacob menghela napas beratnya. Permintaan anak mantan atasannya ini benar - benar membuatnya sakit kepala.

Pandangan Jacob kini fokus pada sosok Chanhee yang masih sibuk dengan laptopnya. Di lipatnya kedua tangannya di depan dada. Ia tampak berpikir apakah harus menawarkan tumpangan pada Chanhee secara baik - baik atau ia harus membawanya pulang secara diam - diam.

Jacob lalu mengambil sebuah botol kecil dari dalam tasnya. Ia lalu mencampur beberapa tetes obat bius dari botol kecil itu pada minuman pesanan Chanhee.

"Maafkan aku Chanhee-ah~ aku terpaksa melakukan ini. Kuharap kau akan mengerti nanti."
.
.
.
.
Changmin yang baru saja sampai di depan pintu apartementnya mengernyit kala indera penciumannya menangkap bau yang sangat menyengat.

"Hyung, apa kau menciumnya ?"

"Mencium apa ?"

"Seperti bau terbakar."