8

1.6K 153 4
                                    

Yoongi terbangun sebab seseorang menepuk bahunya, ia mengangkat kepala yang tadinya bersandar pada kedua tangan diatas meja. Meski netranya masih mengerjap untuk menyesuaikan cahaya, bisa ia lihat seseorang dengan senyum manis duduk dibangku seberangnya. Rambutnya berwarna blonde, belah bibir yang gemuk, juga buah pipi tembam yang lucu.

“Sampai ketiduran, lama nunggu ya?”

“Ngga kok,” jawab Yoongi.

“Bohong! Orang aku telat sampai setengah jam. Maaf ya, tiba-tiba ada pasien yang harus segera di tindak.”
Yoongi menggangguk, setelahnya menawarkan apa yang akan dipesan oleh pria manis dihadapan.

“Ayo, kenalan lebih formal!” ucapnya sambil terkekeh lucu, membuat Yoongi terpana akan parasnya yang rupawan.

“Yoongi-ssi? Kenapa malah melamun?”

“Ma-maaf. Namaku Min Yoongi, panggil aja Yoongi.”

“Halo, namaku Park Jimin. Panggil Jimin atau sayang juga boleh, hihi,” lagi Yoongi terpana dengan orang didepannya. Tak percuma ia memaksa Namjoon untuk meminta nomor telepon rekan kerja sahabatnya itu.

“Ok, sayang.”

Jimin menutup wajahnya malu, “Yoongi hyung! Aku cuma bercanda tau!”

“Hyung? Kau memanggilku hyung?”

“Iya, pak tua!”

Mereka terus berlanjut, hanya dengan percakapan ringan seputar pekerjaan. Pembawaan Jimin begitu ceria membuat mereka—yang notabene baru saling mengenal—tidak ada rasa canggung sama sekali. Yoongi sangat menyukai mata Jimin yang hilang saat dirinya tertawa, hanya menjadi garis melengkung seakan ikut tersenyum.

“Kasihan sekali, sepertinya pegawai catering ada yang kurang bersih saat membersihkan bahan makanan. Jadi anak-anak lucu itu keracunan, deh,” cerita Jimin tentang pasien yang membuatnya telat untuk datang sesuai jam yang telah dijanjikan.

“Kenapa kamu pilih untuk jadi dokter anak?” tanya Yoongi.

“Aku suka banget sama anak-anak! Mereka suka main, manja-manja, atau merajuk kalau mau sesuatu tapi ngga kita turuti. Dan itu semua adalah hal yang menggemaskan. Sayangnya saat sakit, mereka cuma diam aja dan itu buat aku sedih.”

“Jadi kamu ingin menyembuhkan mereka biar bisa merecoki orang dewasa lagi?”

“Yak! Ngga gitu juga! Hyung ngga suka anak kecil, ya?”

“Suka, kok.”

“Bohong, kok ngomongnya gitu,” ujar Jimin sambil merengut lucu.

“Suka kok kalau sama anak-anak kita nanti.”

“ISH!”

”“ISH!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


INCEPTION -yoonmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang