12

1.3K 135 0
                                    

Yoongi terbangun kala riuh suara mengelilinginya. Kepala terasa berdenyut namun tidak begitu menganggu. Saat ia membuka matanya sempurna wajah Jimin menjadi hal pertama yang menyambutnya. Wajah yang memiliki luka gores tepat pada tulang pipi, mengalirkan darah hingga ke daun telinganya. Yoongi panik saat sadar bahwa tubuhnya berada di atas Jimin.

Kini mereka ada dipinggir jalan dengan banyak orang mengelilingi. Tak jauh dari mereka ada sebuah motor yang tergeletak bersama seseorang yang sedang dimarahi oleh orang lainnya. Kembali pada Jimin yang kini terpejam dengan luka yang terbuka, kepalanya bersandar pada batas trotoar yang lebih tinggi dari jalan.

“Kenapa? Ada apa?” tanya Yoongi pada siapapun yang ada disana.

“Dia lari dari seberang jalan untuk nolong kamu supaya ngga tertabrak sama motor itu. Dia berhasil walau akhirnya jadi dia yang terserempet motor itu. Orang yang bawa motornya mabuk,” jelas seorang bapak paruh baya.

Hati Yoongi mencelos.

“Jimin, Jimin. Bangun!” ucap Yoongi sambil menepuki pipi gembil yang lebih muda.

Yoongi telah duduk hendak membawa Jimin dalam pangkuannya, tapi seorang wanita muda menghentikannya.

“Kak, tolong biarin aja dulu dia di posisi awal. Kita harus tunggu sampai ambulan datang.”

“Saya mau buat dia nyaman!” bentak Yoongi.

“Maaf, kak. Bukannya gimana, tapi kita ngga tau cedera apa yang kakak ini alami,” ucap wanita itu sambil melihat ke arah Jimin, “bukan hal bijak kalau kita yang orang awam merubah posisinya, takut malah memperarah keadaan.”

Mendengar itu Yoongi menjadi emosi, “Apa lo gak liat gimana posisinya sekarang?!”

Seakan hanya angin lalu Yoongi tetap berusaha memindahkan Jimin secara perlahan ke pangkuan. Telapak tangannya menyentuh sisi belakang kepala Jimin. Ia mengkerutkan kening merasakan basah pada surai Jimin, pikirannya sudah kalut oleh prasangka buruk. Dan benar saja ketika ia melihat miliknya sudah penuh oleh darah yang lebih muda.

Yoongi menangis histeris disaksikan oleh orang-orang yang merasa iba.

“Jimin! Jimin! Bangun sayang.”

“Maafkan aku, maaf, maaf.”

Suara sirine ambulan mulai memekakan telinga, ketika petugas dengan pakai serba putih itu turun untuk mengangkut Jimin, Yoongi merasa sedikit lega. Namun tiba-tiba sakit pada kepalanya menyerang, membuatnya yang ingin bangun untuk masuk ke dalam ambulan dimana Jimin sudah berada disana terhenti.

Tumbuhnya limbung jatuh menghantam kerasnya aspal, teriakan memekik disekitar. Dan dunia kembali gelap.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
INCEPTION -yoonmin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang