Assalamualaikum teman-teman happy reading 😘😘
Setahun berlalu.......
Setahun berlalu. Namun, masih menyisakan luka dihatinya. Mazoya Ananta, perempuan berusia dua puluh enam tahun itu, sudah berusaha melupakan segalanya, tapi nyatanya ia tidak bisa melakukannya. Satu tahun belum cukup baginya untuk bisa melupakan dan memaafkan apa yang sudah terjadi pada dirinya.
Zoya masih setia duduk di sofa, tepatnya di sebuah toko bunga yang cukup besar, fokusnya masih sama memandangi bunga-bunga yang tersusun rapih disana. Sesekali ia meminum teh hijaunya.
Namun, sebuah tepukan menyadarkannya, tatapannya beralih pada seorang perempuan yang tersenyum kearahnya.
"Dari tadi aku liatin kamu melamun terus."ucap perempuan itu yang tak lain adalah Nisa.
"Aku tidak melamun, Nis."balas Zoya, dengan senyum tipisnya.
Dulu Zoya memiliki senyum yang indah, tapi sekarang senyum itu tidak merekah dengan semestinya.
"Zoy!"Nisa merasa ragu.
"Ya?"
"Emmm, kamu tahu Mel sudah melahirkan."ucapnya sedikit ragu.
"Aku tahu, beberapa bulan yang lalu."balas Zoya, dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Kenapa kamu tidak membuka hati kamu untuk laki-laki lain, kamu juga berhak bahagia, Zoy."ucap Nisa.
"Aku tidak membuka hatiku untuk laki-laki lain, bukan berarti aku masih mencintai Reza. Tapi, rasanya hatiku sudah mati."jelas Zoya, dengan sorot mata yang masih menyimpan luka.
Luka yang diberikan Reza padanya, masih membekas sampai saat ini, dan rasa sakit ini enggan untuk enyah dari hatinya. Bahkan hanya untuk mencoba membuka sedikit hatinya saja tak bisa, karena sejujurnya Zoya takut akan terkhianati lagi.
Dalam hidupnya tak pernah sekalipun terbayang akan seperti ini jadinya, orang-orang yang ia sayangi mengkhianatinya. kehidupan yang bahagia, yang ia bayangkan selama ini, begitu terbalik dengan apa yang ia rasakan sekarang.
"Aku tidak mau membahas ini lagi."ucap Zoya, membuat Nisa menatapnya sendu.
Hening, mereka mulai berkutat dengan pikirannya masing-masing. Semelir angin malam begitu mendukung suasana saat ini.
"Karyawan sudah pada pulang?"Nisa mendongak, ketika Zoya mulai berucap.
"Sudah, tinggal kita berdua saja disini, dari tadi sebenernya aku mau ngajak kamu pulang, tapi kayaknya kamu terlalu asik dengan kesunyian ini."gerutu Nisa, membuat Zoya tersenyum melihatnya.
Ini memanglah toko bunga milik mereka berdua, beberapa tahun lalu mereka mulai membuka toko bunga ini bersama, mereka juga menjual beberapa jenis tanaman hias. Toko ini cukup besar, sebenarnya dulu sempat dialihkan kepada orang lain untuk dikelola, karena saat itu mereka masih berkuliah, dan setahun yang lalu mereka ambil alih kembali. Hingga toko ini mulai berkembang, dan memiliki dua cabang di daerah yang berbeda.
"Oke kita pulang."ucap Zoya, beranjak dari tempat duduknya.
"Dari tadi dong, Zoy."sahut Nisa.
Keduanya, mulai meninggalkan tempatnya, berjalan keluar, tak lupa juga mereka mengunci tokonya, setelahnya mereka langsung bergegas pulang kerumah, dengan mobil yang Zoya kendarai.
"Bang Kemal, kenapa tidak menjemput kamu?"tanya Zoya, masih fokus ke jalanan.
"Akhir-akhir ini bang Kemal sibuk banget, banyak kasus yang harus dia tanganin, yang aku tahu sih, selama lima bulan terakhir ini dia ngurusin kasus perceraian temennya, sama hak asuh anak."terang Nisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mazoya Ananta
RomanceZoya merasa hancur, hatinya begitu sakit, saat tahu calon suaminya mengkhianati dirinya. Zoya pikir Reza adalah laki-laki yang setia, nyatanya ia bermain hati dengan wanita lain yang notabenenya adalah teman Zoya sendiri. Itu sangat melukai hatinya...