2.

155 11 0
                                    

Asuna memasang wajah terheran-heran setelah ia tiba di kelas untuk pelajaran tambahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asuna memasang wajah terheran-heran setelah ia tiba di kelas untuk pelajaran tambahannya..
Bagaimana tidak?
Ia pikir dia sendiri mendapatkan nilai jelek dan ternyata ia tidak sendiri
Dan dia adalah kirigaya kazuto

Kirito yang melihat asuna malah ia bingung kenapa asuna menatap diri nya seperti jengkel"Oke semuanya sudah berkumpul" ucap Sensei harukaAsuna mengangkat tangan membuat sensei haruka menaikan alisnya"ada apa asuna?""Etoo sensei, sensei tidak bilan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirito yang melihat asuna malah ia bingung kenapa asuna menatap diri nya seperti jengkel
"Oke semuanya sudah berkumpul" ucap Sensei haruka
Asuna mengangkat tangan membuat sensei haruka menaikan alisnya"ada apa asuna?"
"Etoo sensei, sensei tidak bilang kalau aku tidak sendirian maksudku soal pelajaran tambahan" ucap asuna
Haruka melirik kirito dan berkata "ah sensei lupa ya kalian kan satu kelas,maaf ya asuna, kirito saat ini banyak ketinggalan pelajaran dan sensei meminta dia ikut pelajaran tambahan dan mengikuti remidi juga setelah pelajaran tambahan selesai" ucap haruka
"Ah gitu"
"Sensei jelaskan sedikit asuna, kirito dulu anak sekolah disini sebelum asuna masuk sekolah ini, tapi setelah kirito naik kelas dan tiba-tiba kirito tidak pernah hadir sekolah selama 1 tahun, dan alasannya setelah ia kembali di sekolah ini, ia harus meneruskan bisnis ayahnya, jadi sensei dan kepala sekolah memberi kesempataan dengan kirito untuk sekolah disini lagi"ucap haruka


"Begitu" ucap asuna menganggukan kepala nya
"Silica benar, kalau nama kirito ini pernah sekolah ini eh tapi berarti dia senpai dong" batin asuna
"Ja kita mulai pelajaran kita dan sensei harap kalian memahaminya" ucap haruka

Tic.. Tock.. Tic.. Tock..
Asuna menulis di papan tulis sambil mendengar penjelasan haruka
"Eiji dan yuna apa mereka bisa menyelesaikan tugasnya tanpaku, maksudku mereka kan lagi berantem kemarin, ahhh aku harap mereka baik-baik saja" batin asuna

Sedangkan itu..
Eiji saat ini sedang melawan robot di jempatan tokyo jepang, ia sekuat tenaga mengalahkan robot itu dan yuna membantunya dengan sihir nya
"Yuna! Kau jangan hanya diam dan mengeluarkan sihir membangkit tenaga saja, tapi tolong bantu aku mengalahkan robot sialan ini!" ucap eiji
"Kenapa Tidak bilang" ketus yuna
Eiji mengendus kesal dan tiba-tiba yuna mengeluarkan kekuatan sihirnya dan melayangkan sihirnya ke robot itu
"Astaga" eiji menghindari sihir yuna dan eiji makin kesal dengan yuna"yuna! Kau mau membunuhku ah!"teriak eiji
"Kau yang memintaku untuk membantumu melawan robot itu kenapa kamu marah tiba-tiba denganku, salah terus" ucap yuna
"Tentu saja salah, kamu tidak lihat aku di depanmu, hampir saja aku kena sihirmu baka!!"
Wajah yuna merah seperti gunung meletus dan berkata "apa, kau bilang aku bodoh, kau yang bodoh"
"Ck! Coba aja ada asuna, mungkin tidak seperti ini"
Yuna mengepalkan kedua tangannya "asuna.. Asuna terus di pikiranmu, sudahlah aku pulang aja, kau urus saja sisanya" yuna pun pergi meninggalkan eiji dan eiji terus memanggil yuna
"Dasar bodoh yuna" ucap eiji

••
4 jam sudah asuna belajar..
"Yah sampai disini dulu pelajarannya anak-anak" ucap haruka dan asuna senang karena berakhir jam pelajaran tambahan nya itu
"Sampai ketemu besok" sambung haruka meninggalkan kirito dan asuna
"Ya ampun akhirnya selesai juga" batin asuna dan asuna melirik arojinya dan menunjukan jam 8 malam, segera ia pun berkemas lalu meninggalkan kelas itu
"Anu..."
Asuna menoleh melihat kirito"kau.. Memanggilku? "Tanya asuna
" ah i-ya, sebelum nya aku belum perkenalkan diri, namaku kirigaya kazuto, kau bisa memanggilku kirito"ucap nya
"Hm asuna yuuki, salam kenal kirito eh maksudku senpai"
Kirito tersenyum dan berkata "kirito saja"
"Baiklah"
Mereka pun sama-sama keluar dari kelas
"Kau pasti tidak nyangka soal aku menghilang satu tahun"
"Hm awalnya tidak percaya dari silica tapi setelah dijelaskan ke sensei, aku percaya, aku malah mikir kirito murid pindahan"
"Haha, banyak bilang seperti itu setelah aku masuk ke kelas kita"
"Tapi, aku salut kirito menanggung semua tugas untuk menerus perusahaan ayahmu, gomen soal ayahmu kirito, aku turut berduka"
"Arigato asuna"

Setelah mereka tiba di depan gerbang sekolah
Sebuah mobil hitam menunggu"mau aku anterkan pulang asuna?"
"Ah tidak usah kirito, kebetulan rumahku tidak jauh kok dari sekolah" ucap asuna
"Sokka, tapi cepatlah pulang, karena ini sudah malam"
"Baik"
"Ja sampai jumpa asuna, dan suatu saat kita jadi partner" ucap kirito meninggalkan asuna
Asuna kaget mendengar perkataan kirito"partner?.. Jangan-jangan dia.."

Drap.. Drap.. Drap..
Eiji berlari dan ia mengatur nafas setelah tiba di sekolah
"Eiji, kau ngpin kesini, tunggu" asuna melihat mobil itu sudah pergi dan asuna menghela nafas
"Ahhh hari ini benar-benar menyebalkan tanpamu asuna" kesal eiji
"Eh, memang nya ada apa?"

••
#kedai ramen istimewa..
"Begitu, tapi eiji apa kau baik-baik saja?" ucap asuna usai mendengar cerita dari eiji
"Tentu saja, tapi yuna lama-lama menyebalkan, bisa-bisa team kita bubar karenanya asuna"
Asuna menghentikan makannya dan berkata"hei, aku juga berpikir seperti itu aku juga kesal dengan yuna malah makin kesal dengannya tapi, apa kau tidak pikir eiji kenapa yuna seperti itu, kata Sensei fanatio yuna anak baik eiji"
"Ah itu.. Aku tidak berpikir sampai sana asuna"
"Aku pikir yuna seperti itu karena dia butuh perhatian eiji, sebab itu dia seperti orang menyebalkan, aku sebenarnya tidak mau bubar team ini karena yuna, kita harus selesai kan apa penyebab yuna seperti itu dan seperti nya kamu bisa melakukannya eiji"senyum asuna
"Dengan cara gini, yuna akan berubah" batin asuna
"Ehh kenapa aku asuna? Katamu kita harus selesaikan apa penyebab yuna seperti itu, kenapa tiba-tiba aku yang melakukannya" ucap eiji
"Eiji, kau tahu aku harus fokuz belajar karena nilaiku hancur, hanya kau yang bisa eiji, aku percaya kau bisa melakukan nya, okey"
"Ehhhh"

••
#dikediaman rumah fanatio..
"Tadaima" ucap asuna baru tiba
"Okari asuna, bagaimana belajar mu?" tanya fanatio
"Ya lancar sensei, cumaan lelah aja" ucap asuna duduk di samping fanatio
Fanatio yang meminum sake dan berkata "eiji kemana?"
"Katanya dia ke supermaket sebentar, dan juga mereka berantem lagi ya"
"Hm, barusan yuna tenang di kamar, dia menangis terus-terusan di kamar"
Asuna menghela nafas dan berkata "baka eiji tidak peka dengan yuna"
Fanatio terkekeh hingga asuna teringat kirito"ne Sensei, selain kita memiliki ringu, apa ada orang lain memiliki ringu?"tanya asuna
"Hm entahlah, bercouli tidak ada memberikan informasi apapun soal itu, kenapa? Apa ada orang memiliki ringu?"
"Tidak sih, mungkin hanya perasaanku saja sensei, kalau gitu sensei aku ke kamar dulu"
"Hm"

Asuna pun pergi meninggalkan fanatio sendiri..
Setiba di kamar, asuna menjatuhkan di ranjang"kirito, apa dia benar-benar memiliki ringu?"ucap asuna

Keesokan harinya..
Di pagi yang cerah, 4 orang (asuna, fanatio, eiji dan yuna) sedang menyantap sarapan mereka
Keheningan di jam sarapan membuat asuna melirik yuna serta eiji dengan bergilir"mereka belum berbaikan juga"batin asuna menghela nafas

Next part 3..

Mahō no chikara to ai no chikaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang