Beberapa bulan kemudian . . . .
Percikan air keran yang membasahi wajahnya membuat rasa dingin air bersentuhan dengan kulit wajahnya. Pun ritual membasuh wajah adalah yang wajib Lea lakukan sebelum tidur. Kemudian mengambil handuk kecil untuk mengelap wajahnya dari sisa-sisa air yang menetes dari wajahnya.
Barangkali selepas ini dia akan langsung tidur, atau mungkin menghubungi Jungkook dulu terlebih dahulu? Sebetulnya hari pernikahan Lea dan dukung sudah semakin dekat, namun entah mengapa beberapa hari belakangan ini Jungkook susah sekali untuk dihubungi.
Alasan sibuk kerap kali Lea dengar, namun hal itu membuat Lea menjadi jengkel. Jika sekali dua kali itu masih bisa dia maklumi namun ini sudah hampir seminggu Jungkook seperti menghilang dari peradaban. Didekat hari menjelang pernikahan mereka.
Lea bukanlah tipe orang yang gampang menaruh curiga dengan pasangannya sendiri, itulah mengapa teman-temannya mengatai Lea sangat gampang jika dibodohi. Bahkan ketika menemukan ada chat dari wanita dari di handphone Jungkook, Lea sama sekali tidak mau menaruh curiga. Dia masih berusaha berfikiran posistif mengira mungkin itu hanya teman wanita Jungkook saja.
Dia berjalan kedekat ranjang, memasukan tubuhnya kedalam selimut. Membuka handphonenya sebentar, sudah ada beberapa pesan masuk dengan nama Jungkook disana. Ya, sepertipun sibuk Jungkook memang masih menyempatkan diri beberapa kali dalam sehari untuk mengirim pesan atau menghubunginya.
Jungkook ❤️
[Lea bisakah kau datang ke apartemenku? aku sedang sakit sekarang]Lea menghembuskan nafas kasar setelah membaca pesan dari Jungkook barusan. Saat sakit saja pria itu baru menghubunginya, kemarin-kemarin kemana saja sih? sungguh menyebalkan, kebiasaan Jungkook memang tidak pernah berubah. Selain sedikit manja pria itu juga sering merepotkan Lea, walaupun tidak sering sih. Padahal kata Mama Jungkook calon Ibu mertuanya Jungkook tidak semanja itu, dia bahkan melakukan semua hal sendiri tanpa mau merepotkan orang lain. Tapi entah kenapa dengan Lea Jungkook jadi super manja seperti ini.
Setelah itu Lea memilih mengambil jaketnya untuk segera menuju apartemen Jungkook.
✨💫✨
Terhitung sudah delapan gelas wine yang tergeletak kosong di atas meja, ditemani oleh lima kaleng bir yang separuhnya bahkan sudah jatuh tergeletak di atas lantai. Pria yang sudah setengah mabuk itu hanya mampu mengadahkan kepalanya ke langit-langit apartemen. Hal inilah yang dilakukan Jungkook seminggu belakangan ini, mabuk-mabukan padahal sebentar lagi dia sudah akan menikah dengan tunangannya. Barangkali anggap saja ini kali terakhir dia melakukan semuanya dengan bebas sebelum dia terjerat pada ikatan pernikahan.
Semuanya, termasuk bercinta dengan selingkuhannya.
Ah, Jungkook jadi merasa berdosa atau mungkin tidak terlalu. Terkadang jika dia mengingat wajah cantik tunangan yang dicintainya itu dia mendadak merasa bersalah, namun balik lagi jika tidak Jungkook tetap akan melakukan perselingkuhan ini.
Jungkook memang mencintai Lea namun itu dulu, sekarang satu-satunya wanita yang dia cintai hanyalah Hyunji. Tapi siapa menyangka, padahal Jungkook telah menjalin hubungan dengan Lea hingga lima tahun lamanya. Mungkin Lea memang cantik tapi Lea tidak bisa memberikan semua yang Jungkook mau, termasuk kepuasan di atas ranjang.
Tidak, tidak awalnya memang Jungkook memang tidak meminta atau memaksa Lea untuk mau melakukan itu bersamanya. Bahasa manisnya Jungkook masih menghargai Lea. Tapi setelah Hyunji datang kedalam hidupnya, mengambil kesempatan saat Jungkook terlena dan membutuhkan hal itu. Hingga pada akhirnya membuat Jungkook sendiri tidak bisa terlepas dari Hyunji selama satu tahun belakangan ini.
"aku mau kau membatalkan pernikahan itu," rengek Hyunji yang hanya berbalutkan selimut menutupi tubuh polosnya.
"Ji aku tidak bisa," mendadak kepala Jungkook menjadi pusing hanya karna memikirkan hal tersebut.
raut wajah Hyunji mendadak masam ketika mendengar penuturan Jungkook barusan, "kau bilang kau mencintaiku,"
"aku memang mencintaimu, harus berapa kali aku bilang!"
"kalau begitu nikahi aku, buktikan kalau kau benar-benar mencintaiku," balas wanita itu sambil meremas kuat selimut yang membalut tubuhnya.
"A-aku," perkataan Jungkook dipotong oleh Hyunji.
"Jika kau tidak bisa melakukannya, maka biarkan Lea sendiri yang melakukan itu," pungkas Hyunji kemudian menatap tajam ke arah jam dinding yang sudah menunjukan angka jam delapan malam.
"apa maksudmu?" tanya Jungkook mendadak gugup. Hingga setelahnya terdengar bunyi seseorang membuka pintu kamar, yang kemungkinan besar memang sudah masuk kedalam apartemen sejak Jungkook dan Hyunji sibuk berdebat. Tapi mau bagaimana lagi, orang itu memang memiliki akses untuk masuk kedalam apartemen Jungkook setelah Hyunji.
"L-Lea!" ucap Jungkook dengan mata yang melebar.
sementara wanita yang diteriaki namanya itu hanya mampu mematung di tempatnya berdiri lantaran syok sambil menatap Jungkook dan Hyunji secara bergiliran. Hingga pada akhirnya Lea membanting pintu dan memilih cepat-cepat keluar dari apartemen Jungkook sambil menahan tangis.
"Lea dengarkan aku dulu!" Jungkook langsung berdiri buru-buru untuk mengejar Lea.
✨💫✨
Suer aku benci karakter Lea disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐞𝐜𝐢𝐨𝐮𝐬
Fanfiction↳ ❝ [ᴡᴀʀɴɪɴɢ ɴᴄ] ¡! ❞ ❝𝘔𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘮𝘶, 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪. 𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶?❞ Publish : 13 November 2020 Copyright ©Skylightzv