Di Jimin's wife gua terlalu banyak ngasi Jimin ataupun Lea plot armor, so gua ga mau terlalu sayang-sayang lagi lah sama mereka berdua.
✨💫✨
2 tahun kemudian . . . .
Sorot tatapan penuh amarah itu terlempar tajam ke arah sang pelaku. Dadanya terasa nyeri dengan berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis ditempat itu. Pun dunia nya terasa tidak begitu berarti lagi disaat dia harus dihadapkan dengan cobaan begitu memilukan. Dia kehilangan satu-satunya orang yang menjadi pahlawan di dalam hidupnya dan adik kesayangannya.
Jimin kehilangan Ayahnya dan itu semua terjadi didepan mata kepalanya sendiri. Kendati ini semua adalah salah dia, jika saja waktu itu Jimin tidak bersikap kekanak-kanakan mungkin dia tidak akan kehilangan Ayah dan adiknya sementara sang Ibu harus terluka parah dan harus di rawat di rumah sakit.
Ingatannya kini terputar pada kejadian hari kemarin saat mobil mereka sedang dalam perjalanan untuk liburan. Terdengar bunyi tembakan yang diikutin bocornya ban mobil yang sedang ditumpangi keluarganya. Tidak berselang beberapa lama ada sebuah mobil yang berhenti didepan mereka.
Rasa gelisah cukup terpapar jelas di wajah tuan Park saat itu, Jimin ingat waktu itu dia juga merasa sangat ketakutan karna orang-orang yang keluar dari mobil itu membawa senjata tajam.
"Serahkan semua uang kalian!!" teriak satu dari dua orang pelaku itu sambil memghantam jendela mobil kuat.
Sebagai kepala keluarga tuan Park sendiri bingung harus melakukan apa. Namun jika dia tidak membuka pintu mobil orang-orang tersebut pasti akan memaksa bahkan berprilaku lebih kejam lagi. Terpaksalah dengan memberanikan diri ayah Jimin membuka pintu mobil. "Ambil saja semua uangku, tapi tolong jangan sakiti keluarga ku." mohonnya.
Pelaku tersebut mendorong ayah Jimin lalu masuk kedalam mobil untuk mengambil segala sesuatu yang berharga. Tak lupa dia juga menodongkan pistol ke arah Jimin, Ibunya serta adiknya untuk berjaga-jaga takut terjadi pemberontakan.
Setelah mengambil apa yang mereka inginkan temannya berbisik, "apa kau gila? kita bahkan sudah mendapatkan apa yang kita mau."
"Lakukan, aku tidak yakin mereka akan tutup mulut dan tidak akan melaporkan kita." hanya percakapan itu yang dapat tertanggap oleh kuping Jimin, namun sepertinya itu bukanlah hal yang bagus.
Tanpa aba-aba salah satu pelaku perampokan itu menghajar tubuh ayah Jimin, membuat sang Ibu berteriak histeris.
"TIDAK! JANGAN SAKITI SUAMI KU!" Ibu Jimin keluar dari mobil untuk menghentikan penganiyayan pada suaminya.
Jimin tak mau tinggal diam, dia mengaja adiknya turun dari mobil untuk kabur mencari bantuan. Salah satu perambok menyadari itu lalu berlari mengejar mereka. Dari kejauhan mata Jimin membulat saat melihat penjahat itu menusukan pisaunya kepada perut ayahnya.
DOR!
Karna terlalu lama berhenti berlari penjahat yang mengejar mereka berhasil melayangkan peluru dan mengenai kaki Jimin.
Hari itu benar-benar hari yang terburuk di dalam hidupnya, dimana untuk pertama kalinay sebuah luka besar tergores didalam hatinya, "PEMBUNUH KAU BRENGSEK!" Teriak Jimin murka yang langsung maju hentak melampiaskan kekesedihannya kepada kedua orang pelaku pembunuhan ayah dan adiknya itu. Namun sayangnya belum sempat Jimin menyentuh tubuh pelaku, tubuhnya terlebih dahulu di tahan oleh polisi dan beberapa orang yang menghadiri persidangan itu, termasuk Pamannya.
Jimin terbangun dari tidurnya dan langsung terduduk dengan derasnya keringat yang meluncur membasahi wajahnya.
"Jimin, kau mimpi buruk lagi ya?" tanya wanita itu ikut terbangun lalu mengusap-usap bahu Jimin lembut.
pria Park itu mengusap wajahnya kasar lalu mengangguk, entahlah kenapa beberapa hari ini dia sering sekali bermimpi buruk.
"Mau aku ambilkan air minum?" tawarnya pada Jimin lalu keluar dari selimut.
"Tidak usah Lea aku baik-baik saja," tolak Jimin menahan tangan Lea cepat.
"Kau yakin tidak apa-apa?" Jimin mengangguk menanggapinya, "Ya sudah, sini peluk aku agar tidak bermimpi buruk lagi." ucap Lea lalu memeluk Jimin.
Setelah itu mereka kembali tertidur hingga pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐫𝐞𝐜𝐢𝐨𝐮𝐬
Fanfiction↳ ❝ [ᴡᴀʀɴɪɴɢ ɴᴄ] ¡! ❞ ❝𝘔𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘮𝘶, 𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘰𝘳𝘣𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪. 𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘳𝘪𝘮𝘶?❞ Publish : 13 November 2020 Copyright ©Skylightzv