Pagi ini Gulf menjalani rutinitas sehari-harinya.
Ia selalu berangkat pagi hari untuk memulai pekerjaannya, ia adalah seorang artis terkenal di Negara ini, banyak orang yang menyukainya, dari para wanita sampai para lelaki.
Tapi tak ada satupun yang ia pedulikan, Gulf pikir itu hanya tuntutan dari pekerjaannya saja, walaupun banyak orang yang menyukainya, tapi tidak sedikit juga orang yang tidak menyukai Gulf. Ya.. kita bisa menyebut mereka (Haters) tapi Gulf tidak cukup banyak waktu untuk menanggapi komentar jahat mereka, Gulf hanya menganggap mereka seperti angin lalu saja.
Ngomong-ngomong, sekarang ini Gulf sedang melakukan pemotretan untuk Brand Fashion ternama dunia, sudah tidak diragukan lagi eksistensinya di dunia entertainment, setiap brand yang ia promosikan, selalu laku keras dan sold out pada hari perealeasannya. Sebab itu banyak brand-brand yang berbondong-bondong untuk menggunakan jasa seorang Gulf Kanawut.
Satu jam setelah melakukan sesi pertama pemotretan, Gulf dan para crewnya memutuskan untuk istirahat sejenak, sambil mempersiapkan pakaian Gulf untuk pemotretan sesi selanjutnya.
Saat memasuki ruangannya, ia menemukan sahabat dan sekaligus managernya Win yang sedang sibuk dengan ponselnya, terpikir Gulf untuk mengganggu sahabatnya itu.
"HOY!" kejut Gulf pada Win
"Yaakk! Apa-apan kau Gulf, kalau jantung ku copot bagimana?" ucap Win jutek kepada temannya itu.
"Hahaha, iyadeh Gupi minta maaf, tapi salah mu juga sih, ada apa dengan wajah mu itu, kenapa masam sekali?" Tanya Gulf dengan wajah yang di imut-imutin.
"Gak kenapa-kenapa! Aku lagi nyusun jadwal mu tau, pusing banget! Melihat mu semakin parah pusingnya!" jawab Win ketus.
"Oh begitu, maaf. Dan oh ya Win, selesai pemotretan ini aku masih ada jadwal lagi gak?" Tanya Gulf serius kepada sahabat dan juga manajernya itu.
"Hmm enggak ada sih, jadwal mu kosong tuh" jawab Win
"Win, aku kangen rumah ku yang di Phang nga, aku ingin sekali pergi kesana, dan lagian sudah lama juga aku tidak mengunjungi kampung halaman ku itu Win" ujar Gulf
"Lalu?" Tanya Win bingung dengan maksud temannya itu
"Aku ingin ijin kesana ya beberapa hari saja, kau bisa atur jadwal ku ulang kan Win. Aku mohon Win" ucap Gulf memohon kepada Win
"Kok tiba-tiba gini sih Gulf, kau kenapa? Aku sahabat mu Gulf, aku tau pasti setiap kau ingin kesana pasti ada masalah yang kau sembunyikan dari ku, kenapa? Aku bakalan ijinin, tapi kau harus cerita." Ucap Win tegas
"Gak ada apa-apa, cuman aku ngerasa penat aja akhir-akhir ini, I need vitamin sea Win" ucap Gulf sambil bergurau kepada temannya itu, lagian tidak mungkin juga Gulf mengatakan semua mimpi-mimpi yang di alaminya akhir-akhir ini, bisa ia tebak, Win bisa saja tertawa mendengarnya, dan mengganggap Gulf terlalu berlebihan karena percaya dengan mimpi-mimpi itu.
"Kau tidak sedang berbohong kan Gulf?" Tanya Win memastikan
Gulf menggeleng mendadakan tidak ada apa-apa kepada temannya itu.
"Oke, tapi aku ikut, aku khawatir dengan mu!" ucap Win sambil beralih kembali ke ponselnya. Begitulah Win walaupun terlihat jutek dan pendiam, dia sangat care kepada Gulf, kalian tidak tahu saja Win sudah menganggap Gulf seperti saudaranya sendiri. Semenjak orangtua Gulf meninggal, dia menjadi pemurung dan lebih memilih tinggal di rumah orangtuannya yang ada di Phang nga sendirian, walaupun seluruh keluarganya berada di Chiang mai tapi ia enggan kesana, ia terlalu muak dengan keluarganya yang hanya manis di depan, tetapi busuk di belakangnya, tak ada yang menyayangi Gulf sebanyak orangtuanya menyayanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mewgulf : Love Destiny
FantasyGulf Kanawut Traipipattanapong ia seorang artis terkenal di Thailand. Semua orang memuja dirinya sebab parasnya yang rupawan dan menawan, tak hanya tampan dia juga sangat berbakat. Tak ayal, semakin banyak saja orang yang mengagumi dirinya. Tetapi s...