XV

299 23 2
                                    

NC just for 18++ (I need your self-awareness for read this Chap)

Mew dan juga Gulf masuk ke dalam rumah.

Kedua lelaki tersebut, tak hentinya saling bersitatap. Saling mengagumi indah paras mereka masing-masing

Mereka benar-benar sedang di mabuk akan cinta kali ini, terlihat dari betapa eratnya pegangan tangan mereka dan juga senyum-senyum malu yang saling mereka tampilkan saat saling bersitatap.

Tak ada yang mereka fikirkan kali ini, tentang masalah yang terjadi pagi tadi seakan tak pernah terjadi bagi mereka.

Setelah memasuki rumah itu, dapat Mew dan Gulf lihat jika Zee dan juga Saint saling berpelukan disana, Gulf sangat terkejut dengan apa yang ia lihat kali ini. Ia tahu jika Zee itu dingin kepada Saint, tapi ia begitu bahagia melihat interaksi yang mereka lakukan kali ini. Sepertinya Saint sudah benar-benar menerima keadaan Zee, Mew dan juga Bright. Terlihat dengan tanpa ragu ia memeluk Zee dengan setulus hatinya.

"Tak ku sangaka penasihat Zee bisa selembut itu" beda dengan Gulf, Mew hanya tersenyum miring dengan apa yang Zee dan Saint lakukan. Ia prediksi sepertinya tidak lama lagi, penasihatnya yang dingin itu akan segera mendapatkan cintanya sendiri.

"Mew" Gulf benar-benar terharu kali ini

"Mari jalan lagi, sebaiknya kita jangan mengganggu mereka dulu" Mew menarik kekasihnya itu ke dalam pelukannya dan menuntun jalannya ke arah ruangan lain yang ia tahu disana ada Bright dan juga Win yang sedang berbicara, Mew hanya ingin melihat kerja dari jenderalnya itu, untuk Zee. Mew cukup senang dengan hasil kerja dari penasihatnya itu.

"Tapi Mew, kita sebaiknya tidak kesana juga. Aku yakin Bright sedang berusaha meluluhkan Win. Ada baiknya jika kita langsung ke kamar saja" Langkah mereka Gulf hentikan, sedangkan Mew, ia menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujui perkataan dari kekasihnya itu.

"Baiklah, lagipun aku sangat merindukan kekasih ku ini" ujar Mew dengan menampilkan senyuman menggoda kepada Gulf. Mendengar perkataan Mew tadi reflex membuat ke dua pipi gembil milik Gulf berubah memerah seketika. Gulf sudah tahu maksud dari kata 'rindu' yang Mew sebutkan tadi.

"Kau menginginkannya? Bukannya kemarin kau sudah mendapatkannya?" Tanya Gulf

"Apa kau lupa Kana, aku bisa saja menjadi orang yang paling rakus jika itu tentang mu" bisik Mew sensual, mendengar itu semua Gulf seakan ingin meleleh oleh ulah Mew. Lelaki itu sepertinya sudah tahu cara terbaik membuat Gulf bertekuk lutut kepadanya.

----------------------------------------------------

Ketika langkah mereka sudah berada di dalam kamar Gulf, Mew langsung berinisiatif untuk menggendong kekasihnya itu dan meletakkannya di atas ranjang yang ada di kamar itu dengan lembut, seakan tak ingin menyakiti kekasihnya itu barang sedikitpun.

"Kau tahu Kana, kau seperti candu di hidup ku, aku tak pernah merasa puas, aku selalu menginginkan lebih dari mu, kau sungguh luar biasa Kana dan aku benar-benar semakin jatuh kedalam pesona dan rasa cinta ku pada mu" Mew kembali menggoda kekasihnya itu, ia bisikkan kata-kata itu dengan suara rendahnya di telinga Gulf, dan Gulfpun merasa sangat terbuai dengan perlakuan yang Mew berikan kepadannya.

"Hmmhh Mew, akupun begitu kau begitu mempesona. Aku sangat sangat mencintaimu, aku berjanji padamu apapun akan ku lakukan agar bisa selalu bersama mu, aku sangat menyayangi mu Mew. Aku harap kau jangan pernah berubah selalulah berasama ku Mew" Gulf belai rambut hitam legam milik kekasihnya itu, menyalurkan rasa sayangnya kepada Mew melalui sentuhan lembutnya itu.

"Kana, aku menginginkan mu.." Ucap Mew dengan suaranya yang sedikit menggeram disana, karena luapan nafsu yang sudah tidak dapat ia bendung lagi. Gulf begitu indah baginya, ia tak mampu menolak keindahan yang telah Gulf suguhkan untuknya.

Mewgulf : Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang