XVII

217 24 5
                                    

Masih di dalamnya samudra biru, lebih tepatnya di sebuah istana bawah laut tempat tinggalnya para merman dan mermaid.

Disanalah Gulf bersama dengan mate-nya. Jujur, tak pernah ia begitu bahagia seperti yang dia rasakan kali ini. Setelah kepergian kedua orangtuanya, hidupnya selalu saja di rundung kesedihan namum kali ini semuanya berbeda. Setelah kedatangan seorang laki-laki yang mengaku sebagai mate-nya, sejak itu pula Gulf mulai merasakan kebahagian hidupnya yang selama ini ia cari.

Entah mengapa, rasa ingin tetap tinggal di lautan semakin membuncah kali ini, jujur ia tak mau lagi kembali ke daratan rasanya.

Dari sini ia bisa selalu berdekatan dengan kekasihnya tak ada yang bisa memisahkan mereka lagi.

"Mew" panggil Gulf dengan suara lembutnya

"Hmm ya sayang.." begitupun Mew ia langsung menanggapinya dengan suara lembut dan senyuman halus yang ia tunjukkan pada Gulf.

"Bisakah aku tetap tinggal disini saja? Kau tak perlu mengantarkan ku pulang. Aku mau disini Mew bersama mu" dengan gaya manjanya ia sudah bergelayutan di lengan kekar milik kekasihnya berharap sang kekasih mau mengiyakan permintaanya.

"Lalu jika kau tetap disini, bagaimana dengan Saint dan juga Win mereka pasti akan sangat khawatir jika kau tak kunjung pulang seperti waktu yang sudah di tetapkan" Mew menatap wajah cantik milik kekasihnya itu, ia begitu terpesona dengan keindahan yang di miliki laki-lakinya itu, tidak hanya di darat ataupun lautan, dia tetap saja mengagumkan.

"Hmmh tapi aku suka disini Mew" Gulf benar-benar berusaha meyakinkan kekasihnya itu

"Sebelum kau benar-benar tinggal disini, akan jauh lebih baik jika kau berpamitan dengan benar kepada Saint dan Win, jika seperti ini kau akan membuat kedua sahabat mu itu sedih nantinya"

"Baiklah, tapi kau janji setelah ini semua tak ada lagi alasan. Setelah benar-benar berpamitan dengan mereka, aku akan langsung ikut bersama mu dan aku hidup di sini dengan mu, janji?" Dengan wajah serius Gulf mengacungkan jari kelingkingnya sebagai isyarat untuk mengikat janji Mew dengannya.

"Iya, baiklah. Aku berjanji" Mew meraih jari kelingking kekasihnya itu meyatukan dengan jari kelingkingnya dan setelahnya ia daratkan beberapa kecupan lembut di kedua pipi gembil milik kekasihnya itu.

"Apa kau tak ingin berkeliling istana dengan ku?" Tanya Mew

"Apa itu boleh?" Gulf balik bertanya pada Mew

"Tentu saja boleh, apa kau lupa jika kau mate siapa, hmm? Tapi sebelum itu kita harus bertemu dengan Zee aku ingin dia melakukan sesuatu" Mew mulai menggerakkan ekor indahnya untuk berenang ke tempat dimana Zee berada, begitupun Gulf yang selalu setia berada tepat di dekat mate-nya itu.

"Ada apa memangnya?" Tanya Gulf penasaran.

"Kau akan tahu nanti sayang, ayo" Mew meraih tangan lembutnya mate-nya itu menuntun kekasihnya itu untuk berenang beriringan dengannya.

----------------------------------------------------

Dan kini Mew sudah berada di kursi singgah sananya, ia sudah mencari Zee tadi di tempatnya hanya saja ia tak menemui merman itu, sehingga ia memerintahkan kepada penjaganya untuk mencari laki-laki itu dan memerintahkan untuk bergegas menemuinya.

"Kemarilah sayang" Mew memanggil Gulf menyuruhnya untuk duduk di atas pangkuannya.

"Tidak Mew aku disini saja" Gulf berniat untuk duduk di atas batu karang d bawah kursi singgah sana milik Mew.

"Aku mohon Kana, jangan merendahkan dirimu, kau mate ku, kau akan menjadi pendamping ku, kemarilah sayang" dengan setengah hati Gulf akhirnya menuruti perkataan kekasihnya itu, tak ada niatannya untuk merendahkan dirinya hanya saja dia cukup gugup untuk duduk di pangkuan mate-nya itu.

Mewgulf : Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang