Hallo selamat datang di chapter pertama!
•••
Vote dulu dong, sebagai bentuk apresiasi.
Oke, terimakasih.Selamat membaca!
_____
"HANAA!" Asal suara teriakan sosok cowok bertubuh tinggi itu menggema di seluruh ruang.
Teriakan itu berhasil membangunkan seorang gadis bertubuh mungil dari tidurnya. Regina Aiza Hana Kaitlyn Pramana, gadis berusia 16 tahun yang masih saja sering dipanggil bocah. Karena tingkah lucunya serta kekanak-kanakan, membuat orang didekatnya gemas. Gadis itu membuka matanya, kemudian mengumpat pelan.
Hana mendengus, sebelum akhirnya kedua tangan mungil itu memegang erat selimut tebal berwarna putih polos dan menghempaskan asal sekuat tenaga. Kakinya mulai menapaki lantai kamar, bangkit dari singgasana kenyamanan.
Sambil berjalan, gadis itu menguap dan mengusap matanya yang terasa berat. "Aish, masih ngantuk!"
Pemuda yang sibuk dengan mengetuk-ngetuk pintu semakin meninggikan suaranya. Kesal tak kunjung melihat gadis yang ia tuju unjuk diri di depan mata. "Regina Aiza Hana Kaitlyn Pramana yang namanya udah kayak jalan tol, tolong keluar. Cepat, sarapan!"
"HANAA!"
Sementara di dalam kamar. Hana mengeram marah, terusik dengan teriakan tersebut. "Pagi-pagi buta gini hobi banget sih, bikin orang naik darah tinggi?" monolognya masih dengan keadaan mengantuk. "Ngajak ribut mulu tuh, orang!"
Mengabaikan orang dibalik pintu, Hana memberontak kesal dan mengoceh. Mengangkat tangannya terarah memegang gagang pintu dengan tatapan terpejam. Detik seketika pintu terbuka, matanya terbelalak saat menangkap sosok yang sangat menyebalkan.
Gadis itu mengambil napas dalam-dalam. "Masih pagi Abang! Ah, gue males sekolah tau nggak?!"
"Apa? Gue? Mau Abang laporin ke Papa, Mama, hm?"
"Apasih, iya aku! Puas lo?"
"Sssttt...," kata Arkan menatap intens Adiknya. Menautkan jari telunjuk pada bibir miliknya.
"Ih, apaan, sih?"
"Di rambut kamu, ada cicak."
Sial.
"Bacot lo!"
Arkan mencekal bahu Adiknya. "Ngomong apa barusan, hm?"
"Aduh Bang, Hana ini udah bukan anak balita lagi yang apa-apa keliatan lugu. Embel kata panggil aku-kamu itu udah basi bagi kalangan remaja."
Arkan berpikir sejenak. "Okey, gue ijinin, tapi mode rumahan pakai kata aku kamu, deal?!"
"Ya!"
Selang beberapa menit setelah selesai dengan ritual, siap-siap, pakai seragam dan berbagai lainnya. Sepasang Abang dan Adik itu keluar dari rumahnya.
Arkan menancap gas motornya setelah memastikan aman. Mereka berdua tengah menikmati indahnya perjalanan. "Udara pagi-pagi emang seger rupanya ya, Bang?"
"Iyalah seger, orang ada Abang!" seru Arkan dengan percaya dirinya.
Hana memutar bola matanya. "Ish, udaranya bukan Abang!" Gadis itu mengarahkan jarinya mencubit pelan pinggang sang Abang sehingga nyaris membuat sang empu meringis.
"Heh! Abang lagi nyetir jangan bercanda!"
"Yeu, siapa juga yang ngajak bercanda!"
Tawa Arkan lepas, ia menarik tangan Hana kemudian ia pegang diarah perutnya. Hana langsung melekatkan kepalanya bersandar dibahu milik sang Abang. Itu sudah menjadi kebiasaan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farhan: Mysterious Man
Gizem / GerilimThriller Area ⚠️⚠️⚠️ "Itu Alterio Erga Farhan Regantara!" "Hai?" "Lo deket sama dia? What, Na? Satu sekolah aja tunduk sujud pas ketemu." *** "Ada pesan terakhir?" Dor! *** "Kami dari tim kepolisian, menemukan beberapa korban berjumlah yakni lima or...