lalu bagaimana? •

4.1K 378 50
                                    


"Kau masih mau pernikahan seperti ini? Aku bilang aku mencintai gadis lain, Im Jin Ah. Kau tidak mengerti?"

"Tidak masalah."

Kim Seokjin menatap nanar wanita cantik didepannya yang kini tengah berdiri dengan memakai gaun pernikahan yang sangat anggun. Mereka berdua tengah berada di ruangan, berbicara sebentar sebelum proses pernikahan berlangsung.

"Saya bisa saja selingkuh setelah ini."

Im Jin Ah menampar telak Kim Seokjin. Dia menatap wajah itu dengan hati kesal. Bisa-bisanya seorang pria sesumbar ingin selingkuh di hari pernikahan suci ini.

"Selingkuh dengan Kim Jisoo?"
"Aku sudah tahu, kau bahkan tidur dengannya setelah kita bertunangan. Kau memang tidak punya hati!!!"

"Lalu kau mau mengharap apa dari saya?"
"Oh sial!!! kau menemuinya? katakan dimana dia sekarang!"

Hati gadis itu kian tersayat mendengar ucapan Kim Seokjin, namun dia masih bersikeras sebab segalanya tidak lebih penting dari harga dirinya saat ini. Harga dirinya didepan teman-teman serta seluruh kerabat dan tamu yang datang.

"Kim Seokjin, aku mohon. Bisa kita lalui hari ini dengan sesuai rencana?"

"Dimana dia?"

"Aku tidak tahu!!!!"
"Tanyalah pada kekasihnya yang bekerja di toko gaun!"

"Kekasihnya? Siapa yang kau maksud?"

Kepala Im Jin Ah mulai terasa penat ketika Kim Seokjin terus membahas Kim Jisoo, "Kim Seokjin, dengarkan aku, bisa kita segera melangsungkan pernikahan? jika tidak, bunuh saja aku Kim Seokjin. Bunuh aku dengan terus bertanya tentang Kim Jisoo! Kau tidak punya perasaan sama sekali!!"

***

"Kamu mau makan apa hari ini?" Tanya Jimin bertanya melalui sambungan telefon.

"Nggak Jim, aku lagi kurang sehat saja. Nanti juga sembuh. Jangan khawatir."

"Kim Jisoo... Mau apa nanti aku belikan habis pulang kerja."
"Sayang...."

"Hmm?"

"Maksudku, sayang kalau aku mampir tapi tidak bawa apa-apa..."

"Oh..."
"Sungguh tidak apa-apa. Kamu tahu aku sakit dari siapa? Nayeon?"

"Iya..."

"Ah sungguh, mulutnya ember sekali."

"Ckckck.... Kamu sudah ke dokter?"

"Belum. Ku pikir hanya mag saja Jim."

"Yakin?"

"Iya..."

"Ya sudah, tapi nanti malam aku mampir ya? Mau jenguk kamu."

"Oke...."

"Yaudah see you Kim Jisoo! Istirahat saja oke?"

Gadis itu menutup telefon, sudah semingguan ini dia merasa tidak enak badan. Nafsu makannya turun begitu saja dan terasa tidak bertenaga. Mungkin dia terlalu lelah bekerja di sebuah kafe yang baru-baru ini dia tekuni selepas resign dari toko gaun itu. Ah baru bekerja tapi sudah izin saja karena sedang sakit.

Gadis itu sejak tadi menonton televisi, namun hatinya sedang terbang ke tempat lain. Entah kenapa dia jadi ingat tentang acara pernikahan Kim Seokjin yang jatuh pada hari itu. Di dalam benaknya, dia bertanya-tanya, apa Kim Seokjin tetap akan melangsungkan pernikahan hari ini? Apa Kim Seokjin akan mengingatnya?

Satu tetes air mata jatuh, di dalam lubuk hatinya dia ingin sekali pernikahan itu gagal. Namun rasanya tidak mungkin, ah kenapa dia bisa memiliki hati sejahat ini? sejahat menginginkan sebuah pernikahan orang lain bubar.

One Night StandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang