"Sebenarnya kamu tidak pernah di kecewakan oleh seseorang, kamu di kecewakan oleh harapan yang kamu buat sendiri tentang orang itu"
🐼🐼🐼
Seorang cewek berbalut celana jeans navy dengan baju hitan lengan pendek sangat kontras dengan warna kulitnya yang putih. Sepatu flat shoes putih hitam menambah kesan manis penampilan cewek beriris mata silver itu.
"Ciee makin cantik aja ni adek" Ejek Gara menyibak rambut Mila kasar.
"Lama amat kaya cewek" Cibir Mila dengan tangan terlipat di depan dada.
"Iya deh maap"
Mila masuk mobil sport merah darah tanpa memedulikan abangnya.
"Yaelah gitu aja marah"
"Hmmm" Jawab Mila sekenanya, ia membuka aplikasi instagramnya, tidak ada yang menarik sama sekali, moodnya kali ini benar-benar hancur, entah karena apa.
"Gak usah cemberut gitu lah, sepet gua"
"Gak cemberut, emang settingan mukanya kaya gini" Jawab Mila dengan membuang muka ke arah jendela.
"EH BANG BANG BANG!!!, BERHENTI!!! "
Seketika terdengar suara ban yang begesekan dengan aspal "CKIIITTT!!!" Gara membanting stir dengan kasar.
"Hehe pengen itu" Jari telunjuknya menuju ke arah toko lampion yang paling ngejreng di antara bangunan lainnya.
Bagaimana tidak ngejreng?, kalau semua sudut depan belakang samping kanan kiri terdapat lampion yang berjajar di atas atap, ditambah warnanya yang mencolok membuat siapa saja yang melewati bangunan tersebut akan tergoda untuk menghampirinya.
"Mau makan? "
"Ya enggak lah"
"Terus mau ngapain? "
"Mau beli lampion" Jawab Mila santai.
"Orang itu cafe kok"
"Eh lo liat itu" Kedua tangan Mila memegang kepala Gara, kemudian di putar ke arah kanan belakang.
Gara nyengir"Hehe, kan gak liat tadi".
"Ya udah ayok! " Mila keluar dengan langkah lebar.
"Langkah lo lebar banget, pelan pelan napa? " Gara menarik tangan Mila untuk mensejajarkan langkahnya.
"Bang beli lampion sepuluh warna hijau" Jarinya menunjuk Gara "Dia yang bayar" Setelah itu Mila keluar toko dan langsung menaiki mobil.
"Eh lo tuya, maen keluar aja gua ditinggal kan jadinya gua jalan sendiri, berasa jomblo deh"
"Emang jomblo gak sadar? "
Tatapan Mila masih setia tertuju pada lampion di tangannya, ia menggerakkan gerakan dan membolak balikan lampion nya.
"Ini gimana cara terbangun nya? " Mila melempar lampion nya ke atas mengenai atap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estoy bien (Completed√)
Fiksi Remaja(Jangan lupa follow ya🥰) Mila Ersa Abraham, cewek cantik dengan sejuta kecerdasannya, ia juga termasuk salah satu putri sekolah. Banyak lelaki yang mencoba mendekatinya namun sayang ia mencintai orang yang pernah di sukainya di masa lalu. Dan yan...