"Mungkin aku saja yang bodoh, menjadi pelangi untuk orang buta warna"
🐼🐼🐼
Sampai di depan kelas 11 IPA 2 , keadaannya sangat hening, seperti tak ada tanda tanda kehidupan mungkin?
Padahal kan sekarang jamkos karena bu Fitri izin kepentingan di Bali. Em entahlah buka aja.
MILA POV
Saat gua buka terpampang seorang lelaki paruh baya berkumis tebal dan botak sedang melotot ke arah temen temen gua. Haduh gimana ni? . Telat lagi.
Saat gua hendak berbalik tiba tiba dia manggil gua, serem banget lagi suaranya. Serasa pengen meninggal. Anjirnya Vania malah sembunyi.
"Heh kamu cewek yang pake pita warna ping"
Puter balik guk ya?, kalau puter balik nanti gua di makan, kalo gak puter balik nanti di kejar pastinya. Haduh kok gua serba salah gini sih?.
Ah udah samperin aja lah.
"Em kamu yang namanya Mila Ersa Abraham kan? " Tanya pak Tamis yang menghampiri gua dengan sesekali manaikan sebelah kumisnya.
Gimana ya?. Namanya tuh pak Heru tapi karena dia botak dan kumisnya yang tebel banget, jadinya hampir semua murid SMA Almatra memanggilnya pak Tamis.
"I-iya pak" Sumpah gua nervous banget, baru pertama kali berhadapan sama pak Tamis, serasa pengen ngompol.
"Sekarang kamu ikut saya ke ruang guru di meja bu Sani" Ucapnya kemudian melenggang pergi keluar kelas gua. Huh selamet selamet.
MILA POV END
🐼🐼🐼
Mila berjalan di lorong lorong kelas yang sepi dengan bersenandung kecil, saat menoleh ke arah kamar mandi terlihat seorang laki-laki dengan cewek yang mengenakan seragam kutang bahan tengah bertengkar hebat.
"Em bodolah gak penting" Gumamnya dalam hati.
Mila berjalan sedikit berlari karena takut kalau nanti di makan pak Tamis kan bisa berabe urusannya.
Mila memasuki ruang guru dengan nafas yang sedikit memburu, terlihat seorang lelaki tinggi tengah duduk berbincang dengan bu Sani.
"Iya bu, nanti coba saya ajarin kalau ada waktu" Ucap cowok tadi.
Idih gayanya gak ada waktu kayak orang penting aja, batin Mila.
"Em maaf, apa tadi bu Sani memanggil saya? "
"O iya, Mila silahkan duduk"
Mila duduk di samping lelaki tadi, saat menoleh kearahnya Mila kaget. Karena pasalnya itu adalah Stevan. Mila kembali menghadap bu Sani.
"Berhubungan Stevan sudah kelas 12,jadinya gak bisa ikut Olimpiade, karena itu kamu ibu pilih untuk menggantikan Stevan"
"Tapi setau saya, olimpadenya tinggal seminggu lagi"
"Stevan yang akan mengajari kamu, kan Stevan? "
Stevan menggangguk samar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estoy bien (Completed√)
Roman pour Adolescents(Jangan lupa follow ya🥰) Mila Ersa Abraham, cewek cantik dengan sejuta kecerdasannya, ia juga termasuk salah satu putri sekolah. Banyak lelaki yang mencoba mendekatinya namun sayang ia mencintai orang yang pernah di sukainya di masa lalu. Dan yan...