"Entah mengapa saat ku melihatmu aku selalu sakit,mungkin karena aku tau jika kamu selamanya hanya angan anganku"
🐼🐼🐼
Mila telah menunggu lebih dari 10 menit di depan gerbang,namun tak ada yang kunjung membukanya.
"Pak satpam Lo dimana?"
Cewek itu berteriak supaya ada yang mendengar dan berbaik hati untuk membukanya.Namun nihil.
Selang beberapa waktu terdengar sayup sayup serukan motor yang semakin mendekat.
"Ayo naik!"
Mila yang terkejut refleks menoleh ke belakang.
"Udah buruan,nanti ketahuan!"
"Lo siapa sih?" Tanya Mila memicingkan mata,sedangkan cowok tadi menaikan kaca helm full face nya.
Mila terdiam,seketika ia terbelalak lebar.Mila mati kutu di buatnya,namun sebisa mungkin ia menutupi keterkejutannya.
Bagaimanapun juga ia masih sangat kesal karena ulah cowok itu kemarin.Mila membuang muka.
"Lo ikut apa enggak?daripada nanti ketahuan kalau TELAT" Ucap cowok tadi dengan menekankan kata telat.
"Ogah gua barengan sama lo" ucap Mila melengos.
"Lo belum buka hp kan?" Tanya cowok tadi tiba tiba.Mila mengernyit "gak penting!".
"Yaudah kalau di hukum gua gak ngurus" ucapnya kemudian pergi dengan motornya.
Apa hubungannya di hukum sama buka hp?gak jelas banget.
Saat Mila berbalik badan di belakangnya sudah ada pak Tamis yang memainkan kumisnya.Mila meringis di buatnya.
"Kamu ya, udah kelas 11 masih aja telat!!, Sekarang kamu pilih lari lapangan utama 20 kali atau berdiri sampai jam istirahat?!!" Bentak pak Tamis dengan sekali tarikan nafas.
Tubuh Mila melemas,dengan terbata bata ia menjawab "ber-berdiri aja pak".
"Yaudah sekarang kamu berdiri sampai jam istirahat!!"
Pak Tamis berbalik dengan menenteng buku absen di tangannya.
Mila menyumpah serapahi pak Tamis.Masa hanya telat 15 menit di suruh sampai jam istirahat? Sumpah gak adil banget, murid kan harusnya belajar di kelas yang ber AC, dingin ,enak buat tidur,lah ini?. Berdiri di bawah tiang bendera dengan matahari yang terik menyengat kulit.
Sabar Mila kali ini Lo harus terima nasib buruk.
🐼🐼🐼
Stevan kini tengah berusaha naik pagar belakang dengan sepatu dan tas yang sudah ia lempar masuk ke dalam lapangan belakang.
Ia celingak-celinguk waspada ,apabila ada guru piket yang keliling.
Saat Stevan sudah memakai sepatunya ia berjalan santai menuju lorong kelas 10. Hampir saja ia menginjak tangga pertama,ada suara aneh dari belakang tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Estoy bien (Completed√)
Novela Juvenil(Jangan lupa follow ya🥰) Mila Ersa Abraham, cewek cantik dengan sejuta kecerdasannya, ia juga termasuk salah satu putri sekolah. Banyak lelaki yang mencoba mendekatinya namun sayang ia mencintai orang yang pernah di sukainya di masa lalu. Dan yan...