Maaf

1.2K 88 12
                                    

Setelah Anneth mengetahui bagaimana perasaan Betrand yang sebenarnya, Anneth merasa sangat bersalah. Anneth mengakui jika kemarin ini dia memang sangat antusias untuk mempunyai pacar. Bukan karna jenuh jika berada disisi Betrand, hanya saja dia ingin merasakan seperti teman-temannya yang lain, yang memamerkan pacarnya, berbicara dengan panggilan sayang dll. Anneth jadi merasa sangat sungkan untuk berbicara dengan Betrand.

"Jadi ini yang lo rasain ketika tau gue punya pacar? Gue jahat banget sih, gie udah nyakitin lo secara ga langsung tapi lo tetap ada buat gue" Anneth kembali menangis sambil memandang foto Betrand.

Toktoktok

"Neth mami masuk ya"

"Iya mi"

Mami Anneth merasa khawatir karna setelah pulang sekolah Anneth tidak keliar dari kamar sama sekali bahkan sampai malam hari seperti ini.

"Neth. Kok kamu nangis? Ada apa?"

Sang mami kaget ketika masuk melihat Anneth sedang menangis di atas kasurnya. Anneth langsung memeluk sang mami dan kembali menangis sesegukan. Mami Anneth menenangkan Anneth sambil mengelus punggungnya.

Setelah Anneth merasa tenang, Anneth menceritakan semuanya pada sang Mami.

"Anneth bingung harus gimana mi. A.. Anneth ga mau jauh dari Betrand, Anneth sakit liat Betrand sama Nay, tapi Anneth ga bisa ngelakuin apa²" Anneth kembali menangis dipelukan sang Mami

"Neth, saran mami kamu tenangin diri dulu dan persiapin diri untuk ngomong sama Betrand. Saat ini kamu masih sangat buruk moodnya dan kalau kamu ngomomgin ini sekarang, suasana akan semakin rumit. Selain itu kamu juga harus tanyakan sama hati kamu. Betrand atau Mackie yang kamu inginkan untuk jadi pacar? Mungkin kamu cuma ngerasa kurang karna sekarang ini perhatian Betrand terbagi"

Anneth hanya mengangguk sambil menenangkan dirinya. Anneth sadar dia juga masih harus memikirkan perasaan Mackie, karna tidak mungkin juga Anneth tiba² meminta putus pada Mackie sedangkan mereka tidak ada masalah sama sekali.

****
Karna hari ini weekend jadi Anneth dan Betrand tidak sekolah. Betrand berniat mengajak Nay pergi, niatnya untuk memulai hubungan dengan Nay membuat Betrand menjadikan Nay prioritas. Bukan berarti Betrand sudah melupakan Anneth, hanya saja dia tidak ingin melukai hati Nay.

Sampai saat ini Betrand tidak mengetahui perasaan Anneth, dia masih menganggap jika Anneth memang mencintai Mackie dan hubungan mereka baik² saja. Anneth memang tidak pernah membicarakan hubungannya dengan Mackie pada Betrand. Awalnya Betrand merasa kesal karna Anneth tidak terbuka namun perlahan Betrand mengerti mungkin soal ini Anneth butuh privasi dan Netrand tidak ingin mengusiknya.

Betrand yang sudah selesai mandi dan bersiap² segera mengambil HP nya dan menghubungi Nay.

"Udah siap Nay?"

"Tinggal pake sepatu"

"Yaudah aku otw"

"Oke. Hati² Betrand"

"Sip"

Betrand mematikan ponselnya, lalu mengambil kunci motornya dan segera berpamitan pada sang Bunda.

Anneth yang sedang berada di kamarnya tiba² sang Mami datang dan mengatakan jika di depan ada Mackie yang ingin bertemu. Sebenarnya Anneth juga belum siap bertemu dengan Mackie, Anneth tidak tau apa yang harus dilakukannya jika bertemu dengan Mackie sementara hati dan pikirannya masih dipenuhi dengan Betrand.

Anneth menemui Mackie dan mereka ngobrol di taman depan ruman Anneth.

"Beberapa hari ini kamu kenapa Neth?"

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang