Anneth merasa sangan sedih dan itu mempengaruhi keadaan fisiknya. Karna terlalu lama dan terlalu sering menangis membuat mata Anneth menbengkak dan badannya demam.
Mami Anneth yang heran karna Anneth belum juga turun dari kamarnya, langsung menghampiri sang anak yang takit jika Anneth belum bangun dan nanti akan terlambat ke sekolah.
Toktoktok
"Anneth. Udah rapih belum?" Mami Anneth mengetuk pintu kamar Anneth dan memanggilnya. Beberapa kali Mami Anneth mengetuk pintu dan tidak ada jawaban dari dalam, akhirnya sang mami masuk ke dalam untuk memeriksa langsung.
Sang mami yang melihat anaknya masih tidur dan tertutup selimut menggelengkan kepalanya dan lamgsung membangunkan putrinya. Namun ketika ingin membangunkannya, Anneth seperti memggigil dan sang mami langsung mengecek keadaan Anneth.
Sang mami segera menyiapkan baskom dan air hangat untuk memgkompres Anneth setelah itu langsung menelpon dokter.
Betrand baru tiba di depan rumah Nay, ketika ingin turun ponsel Betrand berbunyi, Betrand langsung menjawabnya terlebih dahulu.
"Halo tante"
"Betrand kamu udah sampai di sekolah?"
"Belum tamte, masih dijalan. Kenapa tante"
"Tante mau ngabatin kalo Anneth hari ini ga sekolah dulu, dia tiba² demam ini lagi tante kompres sambil nunggi dokter datang"
Betrand yang mendengar Anneth sakit merasa khawatir juga berasa bersalah, "Apa ini karna obrolan kita semalem? Apa gue nyakitin lo Neth?" Pikir Betrand
"Halo Betrand?"
"Oh iya tante. Yaudah gampang tante nanti pasti aku izinin ke guru dan wali kelas"
"Yaudah kalo gitu. Makasih ya Tran"
"Iya tante sama²"
Netrand mematikan ponselnya, dan ketika menoloeh Betrand kaget ternyata sudah ada Nay disebelahnya sambil tersenyum.
"Astaga Nay. Kamu ngagetin aja deh"
"Hehehe... Ya jangan salahin aku, lagian asik banget nelponnya, telpon siapa sih?"
"Oh ini tadi maminya Anneth kasih kabar dia hari ini ga sekolah karna demam. Yaudah yuk berangkat" Ajak Betrand dan memberikan helm pada Nay, lalu Betrand naik ke motornya.
Melihat Nay yang sedikit kesulitan menggunakan helm, akhirnya Betrand membantunya. Betrand menarik Nay mendekat dan membantu Nay menggunakan helm dan memasangkan kuncinya.
"Beres. Yuk naik"
Perilaku Betrand tadi benar2 membuat Nay merasa sangat melayang. Betrand benar2 memperlakukan wanita dengan sangat baik dan gentle dan hal itu membuat Nay semakin mencintai Betrand. Nay tersenyum demgan perlakuan Betrand terhadapnya.
"Nay. Kamu ga mau naik? Malah senyum² lagi. Ayo nanti telat"
Nay mengangguk dan langsung naik ke motor Betrand. Selama perjalanan Betrand terus memikirkan kondisi Anneth. Jika benar Anneth sakit karna pembicaraan mereka semalam, Betrand benar² merasa bersalah dan ikut sedih.
Tapi keadaannya sekarang sudah tidak mungkin bagi Betrand untuk menerima pengakuan cinta Anneth. Mungkin Betrand salah sudah memilih untuk membuka harmtinya untuk orang lain tanpa memcari tau mengenai perasaan Anneth padanya.
Sekarang Betrand memiliki Nay yang harus dia jaga, bukan hanya menjaga raganya tapi Betrand harus menjaga hati Nay. Selama ini bahkan Nay rela memendam perasaan cinta padanya karna tidak ingin menyakiti Anneth, dan sekarang tidak mungkin demi Anneh, Betrand harus menyakiti Nay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
Teen FictionCerita ini dibuat dengan alur cerita dan cast dari author pribadi dan muurni hasil imajinasi author. Tidak bermaksud menyudutkan atau menjelekan siapapun. Ini bercerita tentang dua orang sahabat yang sudah saling mengenal dan bersahabat sejak kecil...