1. Twins Life

9.2K 530 19
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 17 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF :
Alamat Email :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

oBCA : 5750675559 an. Khairani Azzahra
oCimb Niaga : 705278454300 an. Khairani Azzahra
oShopee Pay : 0815-1392-6010 (+Rp.3.000 u/ biaya admin)
oOVO : 0815-1392-6010 (+Rp. 3.000 u/ Biaya Admin
oDANA : 0815-1392-6010 (+Rp. 3.000 u/ Biaya Admin)

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 164 halaman.
***

"Eomma! Aku berangkat dulu!" Seru Renjun yang saat ini sudah bersiap untuk berangkat kesekolahnya.

"Yak! Kau belum makan! Renjun! Renjun-ah! Huang Renjun!" Teriak Winwin yang tak digubris anaknya.

"Huh!" Winwin mendengus kesal karena sikap anaknya yang sama persis dengan Yuta, mantan suaminya. Ralat, belum sepenuhnya menjadi mantan suami walaupun mereka sudah berpisah selama 15 tahun lamanya.

Renjun berlari dengan sangat cepat karena ia telat hari ini. Renjun mendecak kesal karena gerbang sekolah sudah tutup. Terpaksa ia harus memanjat pagar sekolahnya, lagi.

Dengan hati-hati, Renjun melemparkan tasnya kedalam dan mulai memanjat.

*hap!* Renjun mendarat dengan sempurna. Dengan segera ia mengambil tasnya dan mulai mengendap kedalam kelas.

Tapi, langkahnya terhenti ketika melihat suara seseorang dari gang kecil yang menghubungkan ruangan guru dan perpustakaan. Rasa penasaran membuncah, akhirnya Renjun memilih membalikkan tubuhnya dan melihat apa yang sedang terjadi.

Renjun mendecih kesal ketika melihat ada segerombolan orang yang sedang membully. "Tch! Apakah kalian laki-laki?! Ck! Kenapa suka sekali bermain keroyokan! Lawan-ku kalau berani!" Tantang Renjun yang membuat segerombolan laki-laki itu menoleh.

Segerombolan laki-laki itu mendesah pasrah ketika melihat Renjun. Dengan langkah berat, segerombolan laki-laki itu pergi meninggalkan satu orang laki-laki yang sedang berjongkok melindungi dirinya.

Renjun menepuk pundak laki-laki itu dan menarik kerahnya agar berdiri.

"A-ampun! Aku sudah memberikan apa yang kalian mau!" Ujar lelaki itu ketakuan.

Renjun mendecak kesal lalu menoyor kepala lelaki itu. "Kau ini laki-laki atau bukan sih?! Kenapa lemah sekali!" Kesal Renjun.

"Dongakan kepala-mu bodoh!" Perintah Renjun. Dengan langkah hati-hati lelaki itu mendongakan kepalanya menatap Renjun.

Renjun melihat name tag diseragam milik lelaki itu, Mark nama yang tertera di name tag itu. "Oke Mark! daripada kau disini, lebih baik ikut aku!" Ujar Renjun lalu membawa Mark menuju Rooftop sekolah. Toh kalau masuk pelajaran juga sudah terlambat kan? Alhasil Renjun memilih membolos sampai pelajaran berakhir.

Sampai di Rooftop, Renjun merebahkan tubuhnya disofa yang menjadi kebiasaannya ketika membolos. Sedangkan Mark, ia hanya berdiri menatap Renjun.

"Duduk bodoh!" Perintah Renjun. Dengan langkah ragu, Mark berjalan dan duduk disamping Renjun.

Renjun tetap memejamkan matanya. "Bangunkan aku sampai pelajaran kedua, mengerti?!" Ujar Renjun menatap Mark sekilas.

Mark mengangguk patuh, Renjun menyunggingkan senyumnya lalu tertidur.

NA FAMILY - YUWIN, MARKMIN, NOREN (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang