8. HINT

2.8K 411 20
                                    

Pagi ini Jaemin sudah membuka matanya, bahkan ia sudah membantu ibunya memasak dan membuat ibunya kelimpungan akan tingkah anaknya yang sangat berbeda.

Anaknya yang sangat anti dengan kegiatan rumah tangga seperti, mencuci piring, mencuci baju bahkan memasak. hal yang bisa dilakukan anaknya hanyalah menyapu dan mengepel, itu saja! Tidak lebih! tapi apa sekarang? Anaknya telaten mengiris bahan makanan seperti cabai, bawang, sosis dan yang lainnya. Bahkan anaknya juga sudah bisa mencuci piring dan bajunya sendiri.

Kerasukan apa anaknya ini? Bukannya Winwin tidak bersyukur atas perubahan sang anak. Tapi, ini sangat tiba-tiba.

"Eomma! Eomma kenapa?" Tanya Jaemin panik.

Winwin mengerjap, menggelengkan kepalanya. "Aniya!" Ujar Winwin seraya tersenyum hangat.

Jaemin yang disenyumi Winwin pun membalas senyuman Winwin. Senyuman kelincinya yang hangat yang selalu Jaemin sembunyikan kepada semua orang termasuk Appanya.

"Na Jaemin!" Ujar Winwin secara tiba-tiba yang membuat Jaemin mematung, membelalakan matanya serta menatap Winwin dengan tanda tanya yang begitu besar.

"Apa Eomma?" Tanya Jaemin memastikan pendengarannya.

Winwin tersentak! Ia tidak menyangka akan ucapannya yang tiba-tiba itu! Bagaimana bisa dirinya berfikir bahwa Renjun itu Jaemin? Jaemin tidak mungkin berada disini! Ia ada di Jepang bersama Yuta! Ya! Yuta pasti menjaganya dengan sangat amat baik dan tidak mungkin jika yang ada dihadapannya Jaemin.

"Eomma!" Tegur Jaemin.

Winwin tersenyum lalu menggeleng. "Ah Ne? Ada apa Renjunie?" Tanya Winwin.

"Jaemin? Siapa dia?" Tanya Jaemin penuh harap.

"Jaemin? Ah-- Dia pelanggan baru Eomma yang sangat amat manis seperti dirimu." Jelas Winwin yang membuat Jaemin menatap Winwin sendu.

Entah kenapa Jaemin tidak menyukai jawaban itu. Padahal dirinya sangat senang apabila Winwin memanggilnya dengan namanya, Jaemin bukan Renjun.

"Ah iya Renjun. Eomma akan lembur hari ini. Jadi, kau tidak usah menunggu atau menjemput Eomma hingga larut. mengerti?" Jelas Winwin.

Jaemin mengangguk mengerti lalu melanjutkan pekerjaannya lagi.

Dilain sisi, Renjun meringis karena kedatangan seseorang yang sangat amat ia benci.

'Lee Jeno.' Siapa lagi kalo bukan dia? Pagi-pagi dirinya kerumah dengan membawa beberapa bingkisan dan mengaku sebagai pacarnya Jaemin.

Gila? Memang! Ini juga salahnya Renjun yang menerima tawaran gila dari Jeno.

Ya, walaupun hasil pertandingan semalam ia menang melawan Jeno. Namun tetap saja tidak bisa dipungkiri bahwa sejak kemarin malam dirinya menjadi kekasih paksa-nya Jeno.

"Jaemin, jelaskan kepada Appa!" Titah Yuta penuh penegasan disetiap kalimatnya.

Renjun meneguk salivahnya kasar. Belum pernah ia merasakan diintrogasi oleh seorang laki-laki yang notabennya Appa. Ia sering diintrogasi oleh Winwin tapi tidak dengan Yuta.

Baru saja Renjun ingin menjelaskan, Jeno sudah mendahuluinya.

"Jangan salahkan Jaemin, Ahjussi. Ini semua salah saya. Kami saling mencintai, saya ataupun Jaemin. Jaemin sering menolak saya untuk memberitahukan status pacaran antara saya dan Jaemin karena Jaemin takut Ahjussi akan marah. Tapi saya benar-benar mencintai Jaemin, Ahjussi." Jelas Jeno.

Rasanya Renjun ingin sekali memukul kepala Jeno! Oh god! drama apalagi yang dimainkan lelaki licik yang ada dihadapannya ini?

"Saya tau anak saya dan jelas ini salah kau. Kenapa kau masih bersikeras memacari anak saya?!" Tanya Yuta.

NA FAMILY - YUWIN, MARKMIN, NOREN (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang