Jaemin mengerjapkan matanya dan beranjak menuju kamar Eomma-nya. Ralat, Eomma Renjun ketika mendengar isakan tangis yang menggema dari kamar sebelahnya.
Dengan langkah perlahan Jaemin membuka knop pintu dan masuk kedalam kamar Winwin.
Langkah untuk mendekati Winwin terhenti ketika mendengar racauan yang keluar dari mulut Winwin yang berhasil membuat Jaemin mematung.
"Yuta, tolong aku! Percaya padaku Yuta! Maafkan aku Yuta! Selamat tinggal Nakamoto Yuta." Racau Winwin secara absurd yang membuat Jaemin mematung.
Kenapa bisa Winwin menyebut nama Appa-nya? Ada apa yang sebenarnya? Kenapa bisa?. Seluruh pertanyaan itu muncul dibenak Jaemin sampai Jaemin mengusir pertanyaan itu dan memilih untuk menenangkan Winwin.
"Eomma, tenanglah. Renjun ada disini, Renjunie tidak akan meninggalkan Eomma." Ujar Jaemin, merengkuh Winwin kedalam pelukkannya
Winwin tersentak, bangun dari tidurnya lalu memeluk Jaemin.
"Renjuniee, maafkan Eomma karena memimpikan dia lagi." Ujar Winwin dengan tubuh bergetar dipelukan Jaemin.
Jaemin mengusap punggung Winwin untuk menenangkannya. "Gwenchana Eomma. Aku tidak akan marah kepada Eomma." Ujar Jaemin, melepaskan pelukannya dan memberikan Winwin segelas air untuk dirinya minum.
"Sudah tenang?" Tanya Jaemin yang diangguki Winwin.
Jaemin mengangguk patuh lalu bangkit dari duduknya dan berniat ingin kembali kekamarnya tapi dicegah Winwin.
"Renjuniee tidur dengan Eomma ya?" Pinta Winwin.
Jaemin sempat ragu. Ia tidak biasa dan tidak bisa tidur dengan orang lain. Sikapnya yang tsunder dan juga sangat tertutup, jadi ia tidak bisa. Tapi mau tidak mau ia menyetujui tawaran Winwin. Ia tidak tega melihat atau meninggalkan Winwin dalam kondisi seperti ini.
Winwin tersenyum melihat Jaemin yang menerima tawarannya. Dengan cepat Winwin menggeser tubuhnya lalu memeluk Jaemin dengan sangat erat. Dagunya yang ia taruh diatas kepala Jaemin, tak lupa ia mencium rambut Jaemin yang memiliki rasa Vanili itu.
"Gumawo." Bisik Winwin lalu memejamkan matanya.
Berbeda dengan Jaemin. Ia mematung ketika Winwin memeluknya. Pertama, ia memang risih ketika tidur disamping seseorang. Namun ketika Winwin memeluknya, ada perasaan hangat, nyaman serta rindu yang bertanggar dihati Jaemin. 'Eomma' satu kata yang selalu Jaemin banggakan ketika Winwin memeluknya.
Dilain sisi, saat ini Renjun sedang mengendarai mobilnya membelah kota Seoul.
Mobil Renjun terhenti ketika melihat palang penutup jalan. Dengan cepat, Renjun menerobos palang itu dan 'Gotcha!' Tebakannya tak pernah salah! Terbukti saat ini ia melihat segerombolan orang yang Renjun yakini bahwa mereka sedang melakukan balap liar.
Renjun segera menerobos rombongan itu.
"I'm in!" Ucap Renjun kepada salah seorang pria yang sedang memegang segepok uang yang Renjun yakini bahwa uang itu adalah uang taruhan.
Ya, Renjun sering melakukan balap liar di Busan untuk menambah uang sakunya. Tidak mungkin Renjun hanya mengandalkan uang hasil kerja part time-nya saja. Kalian harus tau kalau Renjun dijuluki Queen of Race disana. Semua orang kalah dengan Renjun dan Renjun selalu menang dalam balapan.
Lelaki itu mengerjap. "Wuah! Kau serius?" Tanya Lelaki itu.
Renjun mengangguk. "Kenapa memangnya? Tidak bolehkah?" Tanya Renjun heran.
Lelaki itu menggeleng. "Aniya. Masalahnya lawanmu Lee Jeno, King of Race." Ujar lelaki itu yang membuat adrenalin Renjun tertantang.
King of Race? Renjun pernah mendengar nama itu ketika di Busan,Junhui namanya. Tapi tetap saja! King of Race Busan disana kalah oleh Renjun! Sehingga Renjun dijuluki Queen of Race karena mengalahkan Junhui.
KAMU SEDANG MEMBACA
NA FAMILY - YUWIN, MARKMIN, NOREN (DONE)
Genç KurguINI CERITA KHUSUS NA FAMILY! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA DENGAN FAMILY ATAU CERITA INI? DILARANG UNTUK KOMEN NEGATIF BAIK DIKOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA BAGI PARA MEMBER, NAKAMOTO YUTA, DONG SICHENG (WINWIN), HUANG RENJUN, DAN NA JAEMIN! ...