BAB 30 (ENDING)

19.1K 721 50
                                    

BAB 30 (ENDING)

"Jadi.. sejak kapan kalian balikan?" tanya Vira horor. Dia melipat kedua tangannya di dada sambil menatap kesal pada Faris dan Tania yang duduk bersebelahan dengan mesra, "kalian ngancurin rencana gue yang udah gue susun rapi. Kenapa kalian malah balikan sendiri?!" dia melotot. 

Semua orang yang ada di sana kompak tertawa. Mereka sedang berkumpul di tempat nongkrong favorit mereka. Rei tidak sedang bersama Bianca. Tadinya Aji dan Vira memang berencana akan membuat sebuah skenario kencan rahasia untuk teman mereka itu. Dia sudah mempersiapkan semuanya dengan matang dan hanya tinggal menunggu Tania pulang dari Bogor. Tapi sebelum dia sempat menjalankan rencananya dia malah dapat kabar duluan kalau Faris dan Tania sudah balikan. Dia memang senang tujuannya sudah tercapai. Tapi dia masih tidak bisa menerima rencana sempurnanya tidak sempat terwujud.

"Udah gak apa-apa, Yang.." Aji ngikik dan merangkulnya, "malahan bagus kan kita jadi gak perlu buang-buang duit buat mereka, haha.."

Vira malah mendelik padanya dan Aji mencubit pipinya itu dengan gemas, "Hihi.. udaaah.." dia membisikkan sesuatu di telinga pacarnya itu. Entah apa yang dia bicarakan tapi Vira langsung memerah dalam sekejap.

"Ciieeehh.. malah bisik-bisik berduaa.."

Aji hanya nyengir. Faris melirik Deryn yang sedang memainkan ponselnya. Dia kalem banget hari ini. Setelah dia berbaikan dengan Tania, Faris sempat menghubungi cewek bule ini dan mengucapkan terima kasih padanya. Reaksi Deryn waktu itu hanya tertawa, "Lo yang ngelakuin semuanya, Man. Kenapa malah terima kasih ke gue?"
Yah, meskipun begitu Deryn tetap banyak membantunya. Deryn keren banget menurutnya. Dia cewek yang kalem dan gak banyak omong. Tapi gak terlalu pendiam juga. Mau ngomongin apapun kalo sama dia pasti nyambung. Faris heran sendiri kenapa dia masih betah menjomblo. Yah tapi itu hak dia sih.

Deryn sedang mengetik sesuatu di ponselnya dan dia mengaduh ketika ada yang menjitak kepalanya dengan botol. Dia langsung memelototi Rei yang duduk di sebelahnya. Cowok itu mendelik, "Bukannya lo sendiri yang selalu ceramah gak boleh chatingan kalo lagi ngumpul?"

Cewek itu manyun padanya dan balas menjitaknya, "Ini nyokap gue. Jatah jajan gue terancam gak cair kalo gak dibales.."

Aji ngikik, "Rampok aja si Rei. Dia duitnya banyak, haha.."

"Ide bagus.." Deryn menyeringai, "nanti gue hack kartu ATM-nya.."

"Dasar orang-orang sesat.." rutuk Rei dan semua orang kembali tertawa.

Tidak lama kemudian pelayan datang dan membawakan semua pesanan mereka. Mereka makan dengan lahap sambil mengobrol heboh. Deryn sudah kembali menyimpan ponselnya. Tania cukup senang hari ini. Rasanya sudah lama sekali dia tidak berkumpul seperti ini. Mereka memang yang terbaik. Di sebelahnya tampaknya Faris juga merasakan hal yang sama. 

"Entar malem Madrid lawan Barca, Guys. Bakalan sengit kayaknya.." ucap Aji.

Tania tersenyum sombong, "Barca udah pasti menang.." ucapnya pede tapi semua temannya langsung menyorakinya dan tawa Faris meledak.

"Jangan kepedean dulu, oi. Pertandingannya belum mulai.." Vira menyeringai, "lagi pula Messi gak bakalan main.."

Deryn mengangkat gelasnya ke udara, "Bersulang untuk kemenangan Madrid, teman-teman.."

Keempat orang itu mengangkat gelas mereka dan bersulang, "HALA MADRID!"

※※※

"Kenapa lo manggil gue mendadak kayak gini? Emang ada apa?"

Deryn duduk di sebelahnya di bangku taman itu. Tidak jauh dari mereka ada beberapa anak kompleks sedang bermain lompat tali. Deryn menarik napas dan menyerahkan sebuah koran yang dilipat padanya. Tania menerimanya dengan bingung.

ChemistryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang