Alice Scott
Gavin Scott
.
.
.
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis berambut putih perak panjang dengan kedua bola matanya yang berwarna unik yaitu biru safir yang segelap air sungai ditempat dalam. Gadis itu juga sangatlah cantik. Ya, walaupun hanya terlahir sebagai anak petani miskin. Gadis yang biasa dipanggil Alice tersebut memiliki kecantikan yang tidak kalah dengan putri-putri bangsawan, namun kecantikannya harus tertutupi akibat kondisi ekonomi dan status sosial yang keluarganya miliki.
Alice Scott, gadis cantik berambut perak tersebut tinggal di sebuah desa kecil pinggiran kota Richmond bersama kedua orang tuanya dan adik laki-lakinya Henry. Namun, akibat cuaca musim dingin yang lebih dingin 2 tahun yang lalu ibunya hanya bisa terbaring lumpuh di tempat tidur akibat terserang radang sendi dan tidak ada yang bisa ayahnya lakukan terhadap penyakit yang diderita sang ibu hingga saat ini akibat tidak memiliki cukup uang untuk mencari dokter di kota.
Sejak saat itu, dan hingga sekarang. Alice mulai mengambil alih pekerjaan yang biasa dilakukan oleh ibunya seperti memerah susu sapi, memasak, memetik anggur, dan masih banyak lagi pekerjaan kebun juga rumah yang gadis muda itu lakukan termasuk mengawasi segala tingkah nakal Gavin sang adik. Alice selalu berusaha agar ayahnya tidak sampai harus bertambah pusing mengurusi kenakalan Gavin. Ia hanya ingin sang ayah fokus merawat sang ibu saja walaupun masih ada pekerjaan-pekerjaan di ladang yang masih dilakukan oleh ayahnya.
Gavin Scott, adik laki-lakinya yang baru menginjak remaja itu memang sangat terkenal di desa kecil mereka dengan kenakalan yang ia miliki. Alice sebagai kakak pun sudah tidak mampu menghitung ataupun mengingat semua ulah yang adiknya ini lakukan termasuk saat ini, entah kali ke berapa Alice seharian sudah melewati jalan setapak hutan mencari satu-satunya anak babi milik tetangga mereka yang lepas akibat perbuatan adik kesayangannya. Total ada 8 ekor anak babi yang lepas ia sudah menangkap 3 ekor, dan si pembuat masalah juga berhasil menangkap 4. Tinggal seekor lagi tersisa atau ia yang harus memberikan ganti rugi sejumlah yang hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possibility (Chanbaek)
Fantasy"Mereka semua bukan hanya karakter di dalam buku, melainkan benar-benar sosok yang hidup." Dunia ini sudah bukan novel yang aku tulis... . . .