Look At Me

444 38 2
                                    

Terkadang apa yang orang pikir tentang seorang 'idola' itu pasti punya hidup enak dan serba berkelimpahan.

Kenyataannya memang bener, tapi tetap ada hal yang gak bisa para idola miliki.

Ketenangan dan privasi.

Seperti hari ini, Mark udah berencana buat ngabisin minggu tenang ini untuk 'me time' sebelum akhirnya harus kembali berkutat sama jadwal comeback yang padat. Jujur Mark seneng banget akhirnya bisa dapet break time kaya gini setelah 7 tahun berkarir, akhirnya dia bisa bernapas 'sedikit' lega.

Ya, karena cuma dapet break dua minggu. Minggu lalu dia habisin buat bener-bener rest di apartmentnya. Maka minggu ini dia harus jalan-jalan ke manapun dia mau dan berharap gak ada yang mengenali identitas dia sebagai seorang artis.

Hari-hari sebelumnya dia berhasil jalan tanpa ada gangguan. Dia main ke pantai, ke kota sana, ke kota sini dan terus sampe akhirnya dia kejebak di suatu café.

Biasa aja sih awalnya, tapi siapa sangka ketika dia buka masker buat minum Americano yang dia pesan, ada seorang fans yang ngenalin.

Mark yakin sebelum ini pasti ada juga fans yang ngenalin dia, bersyukur fans nya ga semua rese. Karena yang satu ini rese.

Tanpa aba-aba si fans ini ngejer Mark dan minta Mark buat menuhin keinginannya untuk foto bareng dan lain-lain. Itu bikin Mark risih karena akhirnya orang didalam café ikutan dan bikin keadaan bener-bener chaos.

Karena itu Mark jadi harus lari kenceng banget nyari taxi dan beberapa kali pindah taxi sampe akhirnya dia berenti di salah satu toko kue kecil dipinggiran kota.

Pengunjungnya saat itu gak rame, cuma ada satu perempuan yang sibuk main laptop di sebuah meja  dengan dua kursi. Tapi kursi didepannya kosong. Mark tebak perempuan ini pasti mahasiswa yang lagi cari ketenangan.

Tanpa Mark duga ternyata ada fans yang berhasil ikutin dia, tapi masih belum tau kalau Mark masuk ke dalam toko ini. Bingung dan panik nyampur jadi satu. Mark gak habis akal maka dia nyamperin perempuan itu dan langsung duduk di depannya.

Perempuan itu pakai earphone, sempat melotot kaget ketika sadar ada laki-laki bermasker duduk didepannya. Tapi Mark buka sedikit dan langsung ngomong. "please, bantu gue. Biarin gue duduk disini, gausah perduliin gue." Ucap Mark.

Mark sempet mikir ini ide paling gila karena bisa aja perempuan didepannya ini sama aja kaya fans lainnya yang heboh kalo ketemu dia. Tapi ternyata perempuan itu langsung ngangguk paham dan kembali sibuk ngetik di laptopnya.

Ada sekitar setengah jam Mark duduk disitu bersama perempuan tadi tanpa ngobrol apapun. Mark rasa keadaan udah mulai aman, maka dia buka seluruh maskernya.

"Makasih ya." Ucap Mark tulus.

Perempuan tadi ngeliat ke arah Mark dengan alis terangkat, tapi akhirnya senyum. "Sama-sama."

Perempuan ini gak begitu cantik kalau disbanding dengan artis perempuan se agensi Mark. Tapi ada yang beda dari senyumnya yang entah kenapa bikin Mark ngerasa dia bakal aman.

"Lo gak kenal gue ya?" tanya Mark. Dia penasaran kenapa perempuan ini gak ada heboh-hebohnya ketemu Mark. Secara ya Mark ini kan artis terkenal banget dikalangan anak muda.

Perempuan ini ketawa. "Mana mungkin gak kenal, Mark Lee kan? Penyanyi dan rapper terkenal dari agensi terbesar?"

Mark ngusap tengkuknya, malu. "Gue pikir lo gak kenal. Soalnya respon lo biasa aja."

Perepuan itu kembali senyum sambil ngedorong sebuah piring berisi croissant kea rah Mark. "Gue fans lo, Mark. Kita seumuran, cuma beda sebulan kayanya? You're older than me. Nih makan dulu, lo panik banget kayanya."

Semenjak itu Mark gak pernah lupa sama perempuan yang ternyata bernama Clairine itu. Mark bahkan sampe minta kontaknya. Awalnya Clairine kaget karena woy?? Artis macem Mark?? Minta nomornya??

Tapi akhirnya ngasih karena Mark bilang dia pengen temenan dengan Clairine. Clairine orangnya ceria, ramah dan asik. Perempuan itu juga selalu sedia bahu buat Mark kalau dia cape.

Ibarat di pertandingan balap mobil, Clairine ini jadi pit stop nya Mark.

Tentu pertemanan mereka berjalan dengan mulus, Mark selalu berbagi keluh kesah jadi seorang idol ke Clairine. Clairine selalu cerita gimana pusingnya dia jadi seorang penerima beasiswa S2 yang dituntut untuk terus punya nilai bagus. Dan lain-lain.

Gak jarang Clairine dateng ke acara-acara Mark, kaya konser, meet and greet atau bahkan sering ngirim croissant kesukaan Mark ke agensinya.

Gak munafik, keduanya lagi di fase jatuh cinta. Dan saat itu ketika Mark pamit mau tour Eropa selama sebulan, Clairine datang ke airport buat ngasih Mark coat dan syal rajut buatan Clairine secara diam-diam.

Mereka ketemu di lounge khusus VIP. Pertemuan singkat tapi sangat ngebayar setiap rasa kangen Mark. Sampe akhirnya ketika Clairine masuk lift mau keluar dari lounge, Mark lari dan ikut masuk.

"Clay, gue sayang sama lo." Ucap Mark ketika pintu udah tertutup sempurna. Clairine kaget apalagi ketika Mark nyium dia sekilas dan kemudian peluk Clairine dengan erat. "Gue pergi dulu, nanti kalau gue balik, gue pasti dateng ke lo."

Mark natap Clairine yang saat ini masih mematung. "Tunggu gue ya?"

Dan setelah itu hubungan mereka berjalan dengan baik. Walaupun Mark selalu sibuk, tapi Clairine gak pernah ngerengek. Gimana gak tambah sayang?

Mark selalu khawatir kalau suatu saat Clairine bakal nyerah sama hubungan mereka, karena status Mark saat ini gak memungkinkan untuk mengumbar hubungan mereka.

Tapi lagi-lagi respon dari pacarnya itu selalu bikin Mark seneng dan nyaman. Mark pikir punya pasangan yang lebih dewasa bakal bikin dia merasa di manja, tapi ternyata dia dapet lebih dari Clairine.

"Kamu mau gak nungguin aku?" ucap Mark out of the blue ketika mereka lagu cuddling didepan TV besar apartment Mark.

Clairine ngerutin dahinya. "Nunggu apa maksudnya?"

Mark bangkit dari posisinya dan megang kedua bahu Clairine. "Clay, aku sayang banget sama kamu. Aku gak mau kita berakhir karena kamu cape ngadepin aku yang posisinya seorang idol. Aku harap kamu sabar sampe akhirnya kita bisa pacaran terang-terangan tanpa takut dibully massa."

Perempuan berambut panjang itu ketawa dan meluk Mark. "It's okay. I'll wait for you. Gak perduli berapa lama aku harus nunggu, aku akan tetap disamping kamu."

Mark pikir perkataan Clairine malam itu akan ingkar ketika 4 tahun kemudian. Ketika itu Mark udah selesaiin kontraknya, dia mau jalanin hidup sebagai orang biasa dan ngabisin waktu untuk istirahat.

Ternyata Clairine masih berdiri nunggu Mark diujung sana dengan senyum termanis yang dia punya, sambil buka kedua tangannya siap peluk Mark.

"Marry me." Mark ngebuka sebuah kotak beludru ketika mereka jalan-jalan ke Paris.

Perasaan haru tiba-tiba memenuhi hati Clairine, dia gak sanggup untuk nahan tangisnya. Kemudian dia ngangguk dan meluk Mark dengan erat.

"Ya, I will."

"Thank you for loving me, thank you for always waiting for me. Now it's my turn to make feel safe and happy for the rest of our life."



Please come to my meaningless daily life

There's so much thing that I want to do with you

Whilst waiting for you to get used to it

Somehow we will run across each other, my heart is shaking

Baby I'm the one who found your love

Look At Me - George

NCT (One-Shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang