J-1

2.7K 158 4
                                    

Semua isi cerita merupakan sebuah fiksi! Saya hanya meminjam nama-nama dari para idol. Tapi murni tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata para idol yang dipinjam namanya.

 Tapi murni tidak ada sangkut paut dengan kehidupan nyata para idol yang dipinjam namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Jaemin melempar gawai keluaran terbarunya asal setelah membuka akun media sosialnya. Ditariknya nafas yang terasa sesak dan memburu. Rasanya akan ada cairan bening yang keluar dari pelupuk matanya, tetapi sepertinya air itu sudah lama mengering. Berkali-kali dia menarik nafasnya yang terasa kian memberat seperti terkena asma yang tak dimiliki gadis itu.

Tut...tut..tut...

Suara telepon dari mejanya terdengar. Jaemin buru-buru menarik gagang telepon di ruangannya setelah sebelumnya menarik nafasnya pelan.

"Yeobseyo? Dengan Na Jaemin dari bagian divisi Development Frontend di sini."

Setelah menutup teleponnya, Jaemin bergegas mengambil iPad dan juga ponselnya di meja. Dengan terburu-buru melangkah menuju ruang meeting. Dia hampir lupa jika akan ada presentasi penting yang harus ia hadiri seusai jam makan siang. Sekarang bukan waktunya dia untuk bersedih, dia harus terlihat profesional.

Dengan langkah anggun namun cepat, Jaemin memasuki ruang rapat, di sana sudah ada teman satu divisinya yang tersenyum lebar menampakkan giginya yang berjejer rapi. Laki-laki itu melambai pada Jaemin dan menepuk tempat duduk di sebelahnya yang kosong. Sambil mengatakan permisi, Jaemin menuju tempat yang sudah disediakan oleh Mark—teman laki-laki satu divisinya.

"Mark, aku titip barang-barangku. Aku ingin ke toilet untuk merapikan riasanku." Jaemin menaruh iPad dan ponselnya ke dekat Mark.

"Ya. Sepertinya kamu memang harus merapikan wajahmu. Sungguh buruk." Komentar Mark sambil memperhatikan raut Jaemin yang tidak baik-baik saja.

Mark tahu alasannya. Sangat tahu, karena dia sama seperti Jaemin, sama terkejutnya saat sedang iseng membuka media sosial instagramnya dan menampilkan sesuatu yang membuat wajah Jaemin terlihat kusut. Terlihat sedang tertekan namun harus gadis itu harus tetap bersikap professional karena mereka masih berada dalam jam kerja.

Jaemin mencuci wajah cantiknya di wastafel kemudian mengeringkan bekas tetesan air di wajahnya dengan tisu wajah yang selalu disediakan perusahaannya. Dia menatap nanar bayangannya di cermin toilet sambil meringis kecil. Setelah kembali menghela nafasnya berat, mengambil cushion di saku blazer yang selalu dia simpan dan membubuhkan spon itu ke wajahnya agar terlihat lebih segar. Tak lupa memoles kembali lipstik berwarna coral di bibir tipisnya. Setelah melihat kembali penampilannya, Jaemin dengan tergesa-gesa menuju ruang rapat. Dia tidak boleh terlambat karena ini presentasi penting untuk tim divisinya.

Jaemin mendudukkan kembali bokongnya dan melihat Mark yang pucat. Gadis cantik itu bertanya pada pria Canada itu tentang apa yang terjadi sambil memperhatikan laptop di depan Mark yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi. Rapat akan dimulai 20 menit lagi.

[Nomin] J untuk JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang