Pertunangan

464 49 4
                                    

"Kamu benar-benar mau menerima perjodohan ini?" tanya Puti dengan antusias. Puti dan Nazhan pun seketika mendapatkan harapan. Meskipun keduanya tahu jika Darka menerima pernikahan ini hanya untuk mendapatkan kembali semua fasilitasnya, tetapi keduanya tahu jika ini adalah awal yang baik. Setidaknya, jika Darka sudah menikah nanti, Darka pasti akan sedikit demi sedikit berubah. Ikatan suci pernikahan pasti bisa membuat Darka lebih baik dan mengerti jika apa yang sudah ia lakukan selama ini adalah kesalahan dan harus segera tinggalkan.

Darka menghela napas dan mau tidak mau mengangguk menjawab pertanyaan Puti. Ya, Darka memang sudah mengatakan pada kedua orang tuanya jika dirinya mau menikahi Tiara. Darka bahkan meminta untuk pernikahan segera dilangsungkan. Hei, jangan berpikir jika Darka memang sangat ingin menikahi Tiara. Apa yang dilakuka oleh Darka didasarkan oleh keinginannya untuk segera mendapatkan kebebasan yang ia dambakan, serta semua fasilitan keuangan yang sebelumnya sudah diblokir oleh kedua orang tuanya ini. Tentu saja dengan bonus kebebasan yang sangat didambakan oleh Darka. Menikahi Tiara, sama dengan kebebasan.

Darka menyebut pernikahan dengan Tiara sebagai sebuah kebebasan, karena setelah menikah dengan Tiara nanti, Puti dan Nazhan tidak akan lagi mengawasinya seperti anak kecil lagi sesuai dengan perjanjian mereka. Ia ingin hidup bebas, menikmati waktu mudanya dengan menghamburkan uang dan menikmati waktunya dengan wanita-wanita yang berbeda setiap saat. Karena Darka sudah membuat kesepakatan dengan kedua orang tuanya, maka Darka yakin jika kehidupannya setelah menikahi Tiara akan terasa lebih bebas daripada saat dirinya masih membujang. "Kalau begitu, Mama akan segera menyiapkan pertunanganmu dengan Tiara," ucap Puti lalu mengeluarkan ponselnya.

Puti memang sudah menyiapkan segalanya. Ia ingin membuat kenangan indah terutama untuk Tiara yang nantinya akan menjadi menantu kesayangannya. Puti yang melibatkan Tiara dalam masalah keluarganya, dan itu artinya Puti juga harus bertanggung jawab atas segara hal mengenai Tiara, termasuk masalah kebahagiaannya. Sebagai seorang perempuan, Puti mengerti betul perasaan Tiara, karena itulah ia akan berusaha sebaik mungkin. Namun, Darka berkata, "Tidak perlu bertunangan, langsung saja menikah. Jangan membuat banyak acara yang merepotkan, Ma."

"Pertunangan adalah salah satu hal penting. Karena itulah, pertunangan tidak bisa dilewatkan. Asal kamu tau, kami sendiri sudah merencanakan jika pernikahanmu ini akan dilangsungkan menggunakan adat tradisional yang tentu saja akan memakan banyak waktu karena banyak bagian dalam rangkaian acara pernikahan ini," ucap Puti lalu menatap ponselnya untuk menghubungi seseorang yang akan membantu menyiapkan acara pertunangan. Puti terlihat begitu semangat saat membayangkan menantunya yang pastinya akan tampil sangat cantik dengan gaun dan kebaya yang akan ia siapkan nantinya. Nazhan yang melihat hal itu tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Sepertinya, Puti sangat menyukai Tiara dan tidak akan melepaskannya begitu saja. Dengan cara apa pun, Puti pasti akan menjadikan Tiara sebagai menantunya.

Darka menghela napas panjang dan menyandarkan punggungnya pada sofa ruang keluarga. Nazhan tentu saja bisa melihat raut bosan dan tidak peduli yang ditampilan oleh Darka. Saat itulah, Nazhan pun berkata, "Papa dan Mama memang sudah berjanji tidak akan mengawasimu setelah kau menikah dengan Tiara. Tapi, kamu tentu saja harus mengingat jika tanggung jawab sebagai seorang suami tidaklah mudah."

Darka yang mendengar ucapan tersebut, kini mengarahkan pandangannya pada Nazhan. "Iya, aku tau. Papa tidak perlu mengingatkannya berulang kali," ucap Darka.

Puti pun mengangkat pandangannya dari ponselnya dan menatap tajam Darka. "Dan tanggung jawab itu, bukan hanya untuk diketahui saja. Kamu harus memenuhi tanggung jawab tersebut dengan baik. Jika sampai kamu bermain-main, saat itu pula Mama dan Papa tidak akan ragu untuk mencoret namamu dalam daftar ahli waris," ancam Puti kejam.

"Belum apa-apa saja, kini aku sudah merasa tersisihkan. Memangnya, sehebat apa wanita yatim piatu itu? Kenapa Mama dan Papa sampai seperti ini?" tanya Darka masih tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya tersebut.

Marrying the Young MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang