Kebebasan

513 45 6
                                    

Vanesa menghindar saat Darka akan menciumnya dengan penuh nafsu. Tentu saja, Darka yang mendapatkan penolakan seperti itu menggeram penuh dengan kemarahan. Ia datang menemui Vanesa, bukan untuk mendapatkan penolakan seperti ini, melainkan untuk mendapatkan service memuaskan. Kini, Darka memaksa Vanesa untuk tidak menghindari dirinya. Namun, Vanesa tetap mencoba untuk menahan Darka agar tidak mendekati dirinya. Gerakannya jelas membuat Darka merasa semakin frustasi saja. Setelah melihat Tiara saat pertunangan, Darka selalu merasa jika tubuhnya aneh. Darka terangsang hebat. Hal itu semakin menjadi, saat Darka tidur. Ia selalu memimpikan Tiara, dan membuatnya tak berdaya di bawah tindihannya. Darka merasa geram pada dirinya sendiri karena mengalami mimpi yang tidak masuk akal seperti itu. Bagaimana mungkin dirinya bisa bergairah karena gadis yang tumbuh besar di panti asuhan itu? Karena itulah, Darka memutuskan untuk bertemu dengan Vanesa.

"Sebenarnya kenapa kau menghindar seperti ini?!" tanya Darka dengan penuh emosi. Vanesa sudah menyerahkan tubuhnya sepenuhnya pada Darka, bahkan sudah memiliki perjanjian tak tertulis dengan Darka bahwa dirinya bisa menyentuh Vanesa kapan pun dan di mana pun. Jelas, saat Vanesa menolaknya seperti ini, Darka merasa jengkel.

Vanesa memainkan telunjuknya di atas dada bidang Darka yang masih terbalut kemeja. Vaneta tampak memainkan bibir merahnya dengan sensual. Gairah Darka semakin berkobar dengan gilanya meminta untuk segera dipuaskan. Rasanya, darah Darka mengalir dengan sangat deras tanda jika dirinya benar-benar butuh pelepasan sesegera mungkin. "Seharusnya, kau tidak melupakan kesepakatan yang sudah kita buat sebelum kita memulai hubungan tanpa status kita ini," ucap Vanesa lalu memberikan jarak hingga Darka tidak lagi bisa meraih dirinya.

Gerakannya begitu cepat dan lihai, tetapi Darka sendiri memang membiarkan Vanesa lepas darinya. Jika tidak, Vanesa mana mungkin bisa melepaskan dirinya dari Darka dengan begitu mudahnya. Keduanya tentu saja tengah berada di apartemen mewah milik Vanesa, yang juga menjadi tempat di mana Darka selalu mendapatkan service memuaskan dari Vanesa. Tempat khusus yang Darka beli terpisah tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya. Apartemen ini Darka beli atas nama Vanesa agar dirinya memiliki tempat khusus untuk bertemu dengan wanita itu dan melakukan apa pun yang ia inginkan tanpa harus mencemaskan apa pun.

"Kesepakatan apa yang kau maksud?" tanya Darka. Rasanya, Darka terlalu banyak memiliki masalah yang harus ia pikirkan dan itu membuatnya kesulitan untuk mengingat hal kecil yang pernah terjadi.

"Kesepakatan jika aku tidak keberatan jika kau berhubungan dengan wanita mana pun dan datang kembali ke padaku saat kau menginginkan diriku. Aku akan senang hati membuatmu puas dengan service yang aku miliki. Tapi, aku tidak setuju jika pada akhirnya kau sudah terikat dengan salah satu wanita. Aku tidak mau menjadi wanita simpanan yang pada akhirnya mendapatkan amukan dari istrimu ketika dirinya tahu mengenai hubungan kita. Saat ini, kau bukan lagi seorang pria yang bebas, Darka. Sebentar lagi kau akan resmi terikat dengan seorang wanita," ucap Vanesa.

Darka mengangguk-angguk saat mengerti. Ia mengingat saat-saat di mana akan memulai hubungan tanpa status antara dirinya dan Vania. Wajar saja jika pada akhirnya Vanesa sampai menolaknya seperti ini. Namun, Darka tidak akan mentolelir penolakan dari Vanesa yang terasa meremehkannya. Sayangnya, karena saat ini dirinya tengah membutuhkan Vanesa untuk melampiaskan nafsunya, Darka pun memilih untuk menjelaskan situasinya pada Vanesa agar wanita itu bisa kembali melayaninya dengan senang hati. "Kau tidak perlu khawatir. Aku mungkin menikah dengan perempuan itu, tetapi tidak akan ada yang berubah selain statusku yang memang sudah menjadi suaminya. Setelah menikah, aku malah akan mendapatkan kebebasan yang lebih daripada kebebasan yang selama ini aku rasakan," ucap Darka membuat Vanesa merasa tertarik.

"Benarkah? Kenapa hal itu bisa terjadi?" tanya Vanesa penasaran.

Vania menelan ludah dan menyandarkan punggungnya untuk mencoba santai saat dirinya mendapatkan tatapan tajam penuh peringatan. Memang benar, Vanesa adalah satu-satunya wanita yang bisa bertahan sampai saat ini, untuk memuaskan Darka kala gairahnya naik. Namun, Vanesa tidak memiliki banyak keistimewaan yang ia dapatkan dari posisi itu. Vanesa hanya mendapatkan sokongan finansial, serta waktu-waktu panas yang tidak semua wanita bisa dapatkan dari Darka. Untuk hal lainnya, Darka selalu memperlakukannya seperti dirinya memperlakukan wanita lainnya.

Marrying the Young MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang