Disisi lain Park Sera sahabat Nara, bekerja di salah satu agensi hiburan yang membuatnya selalu terlibat langsung dengan artis-artis di agensinya.
Pledis Entertainment,
semua tau itu bahkan pekerjaan Sera juga adalah mimpi banyak orang. Namun jangan disangka bekerja di tempat tersebut akan selalu bahagia. Tidak juga, lihat saja seperti sekarang Sera dimarahi habis-habisan karena lupa memberitahu manager artis tersebut akan ada pemotretan di salah satu majalah.
"Bodoh atau tuli hah?!! Bukannya sudah aku bilang untuk kabari manager Seventeen?! Kenapa tidak kau kabari juga?! Masih mending mereka tidak marah karena Seventeen terlambat! Yak!! mata 4! Dengar tidak?!!" Bentak si nenek sihir, ya Sera menyebutnya nenek sihir untuk sunbaenya yang satu ini karena perilakunya ya kalian bisa liat sendiri.
"Maafkan saya sunbae, ini kesalahan saya" Sera menunduk sebagai rasa penyesalannya.
"Iyalah salah kamu! Yakali salah saya!" Nam Jimin sang nenek sihir itupun pergi dari tempat Sera. Mereka tak tau bahwa ada sepasang mata yang mengawasi mereka.
Sera juga pergi ke lift, karena ia harus ke lantai 4 untuk menemui para member Seventeen untuk menyampaikan rasa bersalahnya. Saat akan memencet tombol lift untuk menutup, seorang pemuda menahannya dan ikut masuk ke dalam lift.
"Gwaenchana, tak usah di dengar omongan Jimin Noona" ucap pemuda dengan masker hitam dan kacamata itu.
"Cih, Mingyu-ssi tau apa soal itu" Balas Sera.
"Ya! Sudah berapa kali? Jangan panggil aku seformal itu, panggil Oppa apa susahnya" Iya, dia adalah Mingyu yang kalian kenal. Visual seventeen dan member hiphop unit. Mingyu sangat akrab dengan Sera meskipun Sera sering canggung dengannya. Mereka akrab karena kejadian yang tak terduga.
"Nee, oppa.. geunde mian gara-gara aku kalian kena marah manager" Sera tertunduk
"Aniyo, semua member ga kena marah kok hanya scoups hyung yang sedikit kesal. Seperti yang kau tau dia sangat konservatif bukan? Ya dia juga disiplin jadi apapun kata-kata scoups hyung nanti jangan dimasukin hati yah." Jelas Mingyu
...
Disisi lain Doyoung sedang membujuk Nara yang kabur ke rumah dan menggedor-gedor pintu rumah Nara setelah selesai jam kerjanya.
"Nara-ya, mian.. aku janji gak akan mengejek Kai mu lagi okey? Jangan marah yah..." Ucap Doyoung sambil mengetok-ngetok pintu. Masih tak ada suara dari dalam rumah, ketahuilah Nara sebenarnya tak marah namun dia hanya memancing Doyoung agar mengucapkan kata ajaibnya.
TOK TOK TOK
"Nara-ya, Iya Kai mu tampan dancenya bagus, suaranya bagus. Meski aku juga jauh lebih tampan hihihi"
"YAK KIM DOYOUNG AKU DENGARI ITU" Teriak Nara dari dalam rumah.
TOK TOK TOK
Doyoung mengetuk lagi, "Nara-ya, keluar yah.. maafin aku, iya iya Kai tampan." Masih tak ada jawaban lagi dari dalam rumah.
Akhirnya doyoung menyerah dan berkata "Huft, okey aku akan membelikanmu tiket konsernya dan juga album EXO itu"
Tak ada jawaban dari dalam tapi...
BRAKK BRAKK CEKLEK
"Kajja, kau sudah berjanji jika kau ingkar maka kepalamu jadi jaminannya untuk ku jadikan umpan harimau itu" Doyoung tak kaget, beginilah Nara. Dia akan senang kembali jika di beri hal-hal berbau idolanya itu.
"Ne, kejam sekali sih. Tapi benar kau udah gak marah lagi?" Telisik Doyoung.
"Aniya, sebenarnya aku gak marah Cuma ingin ditraktir doyoung hehee" Senyum kotak Nara kembali terpancar.
"Kajja" Nara menarik Hoddie Doyoung untuk segera pergi dari tempat itu.
....
Di dalam ruang latian itu sangat tegang suasananya, sebenarnya tidak semua. Hanya dua orang. Yang satu tertunduk takut, dan yang satu menatap seseorang dengan tajam. Scoups sang ketua murka karena keteledoran Park Sera. Sedangkan member lain hanya bermain smartphonenya tak mau ikut campur jika leadernya sudah marah.
"Maafkan saya, Scoups-ssi" ucap Sera lemah.
"Cih, untuk apa? Toh sudah terlanjur. Park Sera-ssi, dimana akal mu? Bagaimana jika pihak majalah marah?! Bagaimana jika mereka membatalkan kontrak?! Apa kau mau tanggung jawab? Apa kau mau mengganti kerugian yang ter-"
Seseorang memotong perkataan Scoups, "Hyung, cukup ini hanya masalah kecil jangan dibesar-besarkan. Lagian ucapanmu semua tak terjadi kan?"
"Kim Mingyu, diam! Kenapa kau membelanya hah? Untuk apa kau membela wanita teledor ini hah? Wanita dengan kacamata ini hah? Kau meny-"
"CUKUP SEUNGCHEOL" Kali ini Joshua ikut bicara, dia menatap lembut Sera yang disampingnya.
"Kembalilah bekerja" ucapnya lembut pada Sera. Dibalas dengan senyum tipis dan Sera pun menunduk pergi dari tempat itu.
Beginilah Scoups atau Choi Seungcheol. Leader dari Seventeen, tak banyak yang tau sifat aslinya yang begitu pemarah, meledak-ledak dan cepat mengambil kesimpulan ah dia bahkan bisa sangat kejam dan dingin dengan orang yang ia benci. Namun, dibalik sikapnya itu dia sangat mementingkan orang terkasihnya terutama para member.
"Coups-ya, tak baik memarahi orang seperti itu. Jaga emosimu," Nasehat Joshua yang kini duduk di samping Scoups di kursi pojok ruang latihan.
"Diam josh, aku sedang tidak mood padamu. Toh salah wanita itu" Lagi-lagi Joshua diabaikan Scoups yang kabur dari ruang latihan.
"Memberdeul, hari ini kita latiannya sudahi aja, lagian tidak lengkap juga." Jelas Hoshi. Benar hari ini tidak semua member Seventeen hadir, karena Vernon, DK, dan Seungkwan sedang ada jadwal pribadi.
Triiingg
Ponsel Josh berbunyi
Scoups
Josh, aku tidak balik ke dorm. Aku akan ke Busan orang tuaku datang tapi tak bisa Ke Seoul jadi aku menemuinya. Ah satu lagi, sampaikan maafku pada Park Sera-ssi si gadis berkacamata itu. Aku ambil hari liburku 3 hari kedepan, tolong jaga member.
....
Malam ini Nara sedang menginap di tempat Sera. Selepas kerja Sera menjemput Nara agar sekalian saja. Sekarang Nara sedang bercanda ria dan menatap layar kaca menonton acara favorit Nara.
"Dia sangat tampan sekarang" Ucap Nara dengan arah pandanganya tak lepas dari TV tersebut.
"Kau pasti sangat mer-
TRIINGG
Ponsel Nara berbunyi, dan tak lama Nara terkejut saat mengecek nama kontak yang memanggilnya.
Eomma is Calling...
Air matanya menetes saat mengangkat panggilan telefon itu.
"Yeo-yeboseyo... Eomma hiks" Isakan keluar dari bibirnya, ia akhirnya mendapat kabar dari sang Eomma setelah sekian lama. Rasa bencinya meluap begitu saja. Mereka saling menanyakan kabar dan meluapkan rasa rindu.
"Mari bertemu nak" Kalimat terakhir dari ucapan sang eomma.
VOTE JUSEYO!!!
COMMENT JUSEYO!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST CHANCE
FanfictionGatau mau prolog apaan. Penasaran buka aja dulu. Jangan lupa vote+comment yah Happy Reading!! Cast: Kim Nara (Y/n) Scoups Park Sera Joshua Kai Seventeen Member ETC.